Rabu, 24 September 2025

Program SPHP Bantu Turunkan Harga Beras di 148 Daerah

Program SPHP Bantu Turunkan Harga Beras di 148 Daerah
Program SPHP Bantu Turunkan Harga Beras di 148 Daerah

JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat keberhasilan signifikan dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dalam menurunkan harga beras di 148 kabupaten/kota.
Program ini tidak hanya membantu menurunkan harga, tetapi juga menjaga stabilitas pasokan dan daya beli masyarakat di tengah dinamika pasar global.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa capaian ini menunjukkan efektivitas intervensi pemerintah di sektor pangan. “Data terbaru mencatat jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan harga beras bertambah dari 132 menjadi 148 daerah, seiring masifnya intervensi SPHP di berbagai daerah,” ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta.

Menurut Arief, penyaluran beras SPHP merupakan bukti nyata dari upaya pemerintah menjaga stabilitas pangan nasional sekaligus memastikan masyarakat tetap dapat mengakses kebutuhan pangan dengan harga terjangkau. “Artinya, penyaluran beras SPHP kita secara umum baik dan berdampak positif terhadap stabilitas pangan nasional. Tinggal kita jaga bersama dan beri perhatian khusus di 55 kabupaten/kota lainnya, yang masih mencatat kenaikan harga di atas satu persen,” tambahnya.

Baca Juga

ASDP Merak Terapkan Jalur Khusus Kendaraan Jelang Nataru

Selain intervensi beras, pemerintah juga menyalurkan bantuan pangan semester II 2025. Program ini mencakup paket beras 10 kilogram dan minyak goreng 2 liter per bulan selama dua bulan, yang ditujukan bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pada periode Oktober–November 2025. “Penambahan minyak goreng dalam paket bantuan pangan diharapkan menjadi pemicu stabilisasi harga di pasar,” kata Arief.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi menyeluruh pemerintah untuk menjaga kestabilan harga pangan. Bapanas juga menyiapkan program SPHP jagung dengan alokasi 52.400 ton yang mulai disalurkan pada akhir pekan ini. Penyaluran jagung akan diberikan kepada 2.109 peternak mandiri skala mikro, kecil, dan menengah, hasil verifikasi bersama Kementerian Pertanian dan Bulog. Skema ini diharapkan mampu menekan gejolak harga pakan, yang pada gilirannya berdampak pada harga daging ayam dan telur.

Arief menjelaskan bahwa pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp78 miliar untuk program SPHP jagung, dengan harga penyaluran sebesar Rp5.500 per kilogram. “Langkah ini dilakukan agar harga pakan, khususnya jagung, tetap terkendali sehingga peternak rakyat bisa berproduksi lebih baik,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa intervensi beras melalui SPHP, bantuan pangan, serta dukungan tambahan dari SPHP jagung akan terus diperkuat hingga akhir tahun. Seluruh upaya tersebut diarahkan untuk mengendalikan inflasi pangan, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan menjaga daya beli masyarakat di tengah fluktuasi harga global.

Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas, Indra Wijayanto, menuturkan bahwa realisasi distribusi beras Bulog saat ini rata-rata telah mencapai lebih dari 5.000 ton per hari. Namun, percepatan distribusi tetap diperlukan agar sisa target sekitar 1,1 juta ton dapat terserap penuh hingga akhir tahun. “Dengan sisa waktu 107 hari, distribusi harian perlu ditingkatkan mendekati 10 ribu ton per hari agar harga beras lebih stabil di hampir semua daerah,” ujar Indra dalam Rapat Koordinasi Inflasi di Kementerian Dalam Negeri.

Indra juga mengapresiasi peran instansi dan lembaga terkait yang memperkuat penyaluran beras, terutama melalui gerakan pangan murah (GPM). Ia menekankan bahwa keterlibatan pemerintah daerah menjadi kunci dalam memperluas jangkauan program. “Jika setiap kelurahan menyelenggarakan GPM minimal seminggu sekali sesuai kebutuhan warganya, realisasi target distribusi akan lebih mudah dicapai,” jelasnya.

Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional yang dirilis di Jakarta, Selasa, harga beras premium saat ini mencapai Rp16.009 per kilogram, beras medium Rp13.879 per kilogram, dan beras SPHP Rp12.569 per kilogram. Perbedaan harga ini mencerminkan keberhasilan SPHP dalam menyediakan beras dengan harga lebih terjangkau bagi masyarakat sekaligus menjaga stabilitas pasar.

Program SPHP dan bantuan pangan lainnya merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan tetap aman dan harga tetap terkendali. Dengan keberhasilan di 148 kabupaten/kota, pemerintah optimistis dapat menjangkau seluruh daerah di Indonesia. Intervensi ini diharapkan mampu mengurangi tekanan inflasi pangan, menjaga daya beli masyarakat, dan memperkuat ketahanan pangan nasional menjelang akhir tahun.

Upaya ini juga menunjukkan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, Bulog, dan berbagai lembaga terkait dalam menjaga keseimbangan pasokan dan harga pangan. Dengan pendekatan terpadu, distribusi beras, jagung, dan minyak goreng dapat lebih efisien dan tepat sasaran, memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat yang membutuhkan.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Transportasi Berkeadilan Jadi Fokus Pemerataan Akses Nasional

Transportasi Berkeadilan Jadi Fokus Pemerataan Akses Nasional

PalmCo Dukung Sport Tourism dan Olahraga Nasional Berkelanjutan

PalmCo Dukung Sport Tourism dan Olahraga Nasional Berkelanjutan

Program SPHP Efektif Tekan Harga Beras di Daerah

Program SPHP Efektif Tekan Harga Beras di Daerah

Indonesia Saudi Perkuat Kerja Sama Energi dan Pendidikan

Indonesia Saudi Perkuat Kerja Sama Energi dan Pendidikan

Hilirisasi Perkebunan Ciptakan 1,6 Juta Lapangan Kerja

Hilirisasi Perkebunan Ciptakan 1,6 Juta Lapangan Kerja