Selasa, 23 September 2025

GOTO Peroleh Pinjaman Berjangka Rp4,65 Triliun, Penggunaan

GOTO Peroleh Pinjaman Berjangka Rp4,65 Triliun, Penggunaan
GOTO Peroleh Pinjaman Berjangka Rp4,65 Triliun, Penggunaan

JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengambil langkah strategis untuk memperkuat posisi keuangan dan mendukung pertumbuhan ekosistem digitalnya dengan menandatangani fasilitas pinjaman berjangka senilai Rp4,65 triliun. Penandatanganan dilakukan dengan tenor empat tahun, di mana PT Bank DBS Indonesia dan United Overseas Bank Limited (UOB) bertindak sebagai mandated lead arrangers.

Dana dari fasilitas pinjaman baru ini akan digunakan sebagian untuk melunasi sisa pinjaman sebelumnya yang berasal dari fasilitas November 2022, yang per Juni 2025 masih tersisa Rp467 miliar. Sisanya dialokasikan untuk kebutuhan korporasi umum, termasuk modal kerja dan investasi yang mendukung ekspansi dan efisiensi operasional GOTO.

Pinjaman untuk Pertumbuhan dan Fleksibilitas

Baca Juga

United Tractors (UNTR) Likuidasi Anak Usaha Dormant

Simon Ho, Chief Financial Officer GOTO, menekankan bahwa fasilitas baru ini akan memberikan fleksibilitas tambahan bagi perseroan.

“Kami senang mendapatkan dukungan dari mitra perbankan, yang menunjukkan kepercayaan terhadap ketahanan dan prospek bisnis GoTo, seiring dengan upaya kami untuk terus bertumbuh dalam beberapa bulan dan tahun ke depan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (22 September 2025).

Pinjaman ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat struktur modal GOTO dan menyediakan ruang bagi ekspansi lebih lanjut, baik dari sisi operasional maupun pengembangan layanan di ekosistem digital yang dimiliki.

Dukungan Bank Mitra

Anthonius Sehonamin, Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, menyatakan kebanggaannya bisa bermitra dengan GOTO. Menurutnya, kolaborasi ini tidak hanya memperkuat posisi korporasi, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi digital Indonesia.

“Kolaborasi ini mencerminkan peran kami sebagai mitra yang menyediakan solusi keuangan inovatif bagi pengembangan ekonomi digital Indonesia. Bersama GoTo, kami ingin membuka peluang baru yang tidak hanya memperkuat usaha mereka, tapi juga memberi nilai tambah yang lebih luas bagi masyarakat dan perekonomian bangsa ke depan,” jelas Anthonius.

Sementara itu, Harapman Kasan, Wholesale Banking Director PT Bank UOB Indonesia, menambahkan bahwa sejak fasilitas pinjaman pertama diberikan pada 2020, UOB terus mendukung pertumbuhan bisnis GOTO.

“Fasilitas ini menegaskan pentingnya membangun kemitraan jangka panjang dengan korporasi terkemuka seperti GoTo untuk mendukung perkembangan berkelanjutan sektor digital Indonesia. Selain menyediakan akses pendanaan, UOB berkomitmen untuk bekerja bersama para nasabah dalam memperkuat fondasi pertumbuhan dan ketahanan di tengah lanskap ekonomi yang terus berkembang,” ujarnya.

Strategi Korporasi GOTO

Langkah GOTO memperoleh pinjaman ini menjadi sinyal positif bagi investor dan pemangku kepentingan bahwa perusahaan mampu mengelola likuiditas serta menjaga kesinambungan pertumbuhan. Dengan dana tambahan, GOTO dapat mengefektifkan strategi ekspansi, memperkuat layanan digital, dan menyiapkan investasi baru yang mendukung ekosistem Gojek-Tokopedia.

Selain itu, dukungan dari bank mitra ternama menunjukkan kepercayaan pasar terhadap ketahanan finansial dan prospek jangka panjang perusahaan, sekaligus memperkuat posisi GOTO sebagai pemain utama dalam sektor digital di Indonesia.

Implikasi bagi Ekosistem Digital

Dengan tambahan modal kerja dan investasi, GOTO berpotensi mempercepat inovasi dan meningkatkan efisiensi operasional di seluruh platform digitalnya. Hal ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi para pengguna layanan dan pelaku UMKM yang menjadi bagian dari ekosistem GoTo.

Dana pinjaman ini diharapkan dapat digunakan secara optimal untuk mendukung pengembangan teknologi, inovasi logistik, layanan keuangan digital, serta memperluas jaringan merchant dan pengguna platform.

Perspektif Investor dan Pasar

Bagi investor, fasilitas pinjaman ini menjadi indikator kepercayaan lembaga keuangan terhadap fundamental GOTO. Selain itu, langkah ini menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga likuiditas, stabilitas finansial, dan kapasitas pertumbuhan di tengah persaingan digital yang ketat.

Ke depan, strategi pendanaan yang tepat diyakini akan membantu GOTO mempertahankan posisi dominan di sektor digital sekaligus mendukung kontribusi perusahaan terhadap pertumbuhan ekonomi digital nasional.

Fasilitas pinjaman berjangka Rp4,65 triliun ini menjadi tonggak penting bagi GOTO dalam memperkuat struktur modal, mendukung ekspansi, dan meningkatkan efisiensi operasional. Dukungan dari Bank DBS dan UOB menegaskan kepercayaan institusi keuangan terhadap prospek bisnis GOTO, sekaligus menunjukkan potensi sektor digital Indonesia yang terus berkembang.

“Kami melihat ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi keuangan sekaligus memberikan fleksibilitas tambahan untuk mendorong pertumbuhan dan efisiensi ekosistem,” kata Simon Ho.

Dengan pinjaman ini, GOTO siap memaksimalkan peluang pertumbuhan, menjaga stabilitas keuangan, dan terus memperkuat ekosistem digital yang menjadi salah satu pilar transformasi ekonomi Indonesia di era digital

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pefindo Beri Peringkat idAA, BSDE Terbitkan Obligasi

Pefindo Beri Peringkat idAA, BSDE Terbitkan Obligasi

Manulife Indonesia Pimpin Aset Asuransi Terbesar Per Juni

Manulife Indonesia Pimpin Aset Asuransi Terbesar Per Juni

Wijaya Karya Catat Kontrak Baru Rp5,24 Triliun 2025

Wijaya Karya Catat Kontrak Baru Rp5,24 Triliun 2025

Kangean Energy Terapkan Teknologi OBN Eksplorasi Migas Ramah Lingkungan

Kangean Energy Terapkan Teknologi OBN Eksplorasi Migas Ramah Lingkungan

Peluang Penurunan Cukai Rokok 2026 Menurut Analis Sekuritas

Peluang Penurunan Cukai Rokok 2026 Menurut Analis Sekuritas