Selasa, 16 September 2025

Produksi Kopi Kuningan Meningkat, Petani Raih Keuntungan Maksimal

Produksi Kopi Kuningan Meningkat, Petani Raih Keuntungan Maksimal
Produksi Kopi Kuningan Meningkat, Petani Raih Keuntungan Maksimal

JAKARTA - Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mencatat capaian produksi kopi yang membanggakan sepanjang tahun 2025. Data dari pemerintah daerah menunjukkan, sejak Januari hingga September 2025, jumlah kopi yang dihasilkan para petani telah mencapai 1.217 ton.Angka ini menjadi bukti kuat bahwa sektor pertanian kopi di Kuningan terus berkembang dan memiliki potensi ekonomi yang besar.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, menegaskan bahwa sebagian besar hasil panen mampu dijual dengan harga kompetitif. Hal ini mendorong para petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi yang dihasilkan. “Potensi lahan kami masih cukup luas dan permintaan kopi dari berbagai daerah cukup tinggi, sehingga produksi berpeluang meningkat lagi,” ujar Wahyu di Kuningan.

Dominasi Kopi Robusta dan Arabika

Baca Juga

Update Harga BBM Pertamina 16 September 2025 di Seluruh Indonesia

Dari total produksi tersebut, kopi robusta mendominasi dengan volume mencapai 1.154,38 ton, sedangkan arabika berjumlah 63,61 ton. Mayoritas hasil panen berasal dari wilayah kaki Gunung Ciremai, yang dikenal sebagai sentra perkebunan kopi utama di Kabupaten Kuningan. Kondisi tanah subur dan iklim yang mendukung membuat wilayah ini ideal untuk menghasilkan kopi berkualitas tinggi.

Menurut Wahyu, produksi kopi di Kuningan sebagian besar berasal dari kebun rakyat yang dikelola secara mandiri maupun melalui kelompok tani. Petani menjual hasil panen dalam bentuk biji kering atau produk olahan, yang kemudian dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia. “Kami ingin memastikan petani mendapatkan nilai tambah dari setiap kilogram kopi yang mereka panen,” jelas Wahyu.

Peluang Ekspor dan Pasar Nasional

Kopi Kuningan tidak hanya diminati pasar domestik, tetapi juga mulai menembus pasar ekspor, meski jumlahnya masih terbatas. Peluang ini menjadi motivasi bagi petani untuk meningkatkan kualitas produksi dan menjaga kontinuitas panen. Pemerintah daerah terus memperluas akses pemasaran melalui kerja sama dengan pelaku usaha agar kopi Kuningan dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Upaya tersebut juga menjadi bagian dari strategi branding kopi Kuningan agar lebih dikenal luas. Arabika dari lereng Gunung Ciremai memiliki cita rasa khas, sedangkan robusta banyak dihasilkan di wilayah dataran rendah, yang memudahkan produksi massal dan stabilitas pasokan. “Kami ingin kopi Kuningan menjadi komoditas unggulan daerah yang diakui konsumen di berbagai wilayah,” tambah Wahyu.

Pembinaan dan Peningkatan Kualitas

Diskatan Kabupaten Kuningan secara rutin melakukan pembinaan kepada petani untuk meningkatkan kualitas produksi. Pendampingan mencakup seluruh proses, mulai dari penanaman, pemupukan, pemangkasan, hingga pascapanen. Strategi ini bertujuan agar biji kopi yang dihasilkan memiliki kualitas premium dan nilai jual lebih tinggi.

Pembinaan teknis ini mencakup penerapan standar budidaya modern, pengolahan biji kopi yang baik, dan penyimpanan yang tepat. Dengan begitu, aroma dan rasa kopi tetap terjaga, sehingga konsumen dapat merasakan cita rasa khas kopi Kuningan. Program ini juga membantu petani dalam meningkatkan keterampilan, sehingga mampu menghasilkan kopi berkualitas setiap musim panen.

Sentra Kopi Lereng Gunung Ciremai

Wilayah kaki Gunung Ciremai menjadi pusat utama produksi kopi arabika di Kuningan. Tanaman arabika dari sini terkenal dengan cita rasa khas dan aroma yang kuat, yang sulit ditemukan di daerah lain. Sementara itu, robusta banyak ditanam di dataran rendah, yang memungkinkan produksi lebih banyak dan memudahkan distribusi ke pasar domestik.

Keunggulan geografis ini menjadikan Kuningan sebagai salah satu daerah dengan potensi kopi terbaik di Indonesia. Pemerintah daerah menilai hal ini strategis untuk meningkatkan reputasi kopi lokal dan menarik minat investor serta pelaku usaha di sektor kopi.

Dukungan Pemerintah Daerah

Pemerintah Kabupaten Kuningan berkomitmen mendukung pengembangan kopi sebagai komoditas unggulan. Selain pendampingan teknis, pemerintah juga membantu akses pasar, promosi, dan kerja sama dengan pelaku usaha. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat posisi kopi Kuningan di pasar nasional dan internasional.

“Pemerintah daerah siap mendukung pengembangan kopi sebagai komoditas unggulan daerah. Petani diharapkan sejahtera, dan kopi Kuningan lebih dikenal luas,” kata Wahyu.

Momentum Produksi dan Penguatan Branding

Capaian produksi hingga September 2025 menjadi momentum penting bagi petani kopi Kuningan. Dengan jumlah produksi yang terus meningkat dan kualitas kopi yang terjaga, peluang memperluas pasar, baik domestik maupun ekspor, semakin besar. Tahun ini menjadi titik awal memperkuat branding kopi Kuningan agar lebih dikenal konsumen di berbagai daerah.

Selain itu, keberhasilan ini memacu petani untuk mengembangkan kopi specialty, kopi organik, dan produk olahan berbasis kopi. Strategi ini diyakini mampu meningkatkan daya saing kopi Kuningan, sekaligus mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal.

Tantangan dan Peluang Kedepan

Meski produksi meningkat, tantangan tetap ada, seperti fluktuasi harga pasar, kondisi cuaca, dan pengendalian kualitas. Petani dan pemerintah daerah diharapkan terus bersinergi menjaga stabilitas produksi dan mutu kopi. Dengan dukungan teknologi, pembinaan, dan akses pemasaran yang baik, kopi Kuningan diyakini mampu terus bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Keberhasilan produksi kopi Kuningan pada 2025 menegaskan bahwa daerah ini memiliki potensi besar untuk menjadi sentra kopi unggulan di Indonesia. Setiap tahunnya, kopi Kuningan dipastikan akan terus berkembang, memberi manfaat ekonomi nyata, serta memperkuat branding produk lokal ke tingkat global.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Gabah Tinggi Dorong Petani Cirebon Tanam Lebih

Harga Gabah Tinggi Dorong Petani Cirebon Tanam Lebih

Awal Perdagangan Harga Minyak Dunia Tetap Stabil Selasa Pagi

Awal Perdagangan Harga Minyak Dunia Tetap Stabil Selasa Pagi

Program PLTS Desa Tingkatkan Kapasitas Energi Nasional Cepat

Program PLTS Desa Tingkatkan Kapasitas Energi Nasional Cepat

Banyuwangi Tawarkan Rumah Murah Terjangkau Mulai Rp 55 Juta

Banyuwangi Tawarkan Rumah Murah Terjangkau Mulai Rp 55 Juta

7 Pilihan Perumahan Terjangkau di Bogor, Cocok Bagi Karyawan UMR

7 Pilihan Perumahan Terjangkau di Bogor, Cocok Bagi Karyawan UMR