Bayern Munchen Dominan, Chelsea Siap Cari Kejutan Liga Champions
- Selasa, 16 September 2025
.jpg)
JAKARTA - Pertemuan Bayern Munchen kontra Chelsea di matchday pertama Liga Champions 2025/2026 kembali menjadi sorotan utama dunia sepak bola. Laga yang digelar di Allianz Arena pada Kamis (18/9/2025) pukul 02.00 WIB ini bukan hanya sekadar pertandingan pembuka fase grup, melainkan juga pertemuan dua klub yang punya sejarah panjang di kompetisi elite Eropa.
Atmosfer panas sudah terasa jauh sebelum peluit kick-off dibunyikan. Bayern Munchen, yang tampil impresif di Bundesliga, diprediksi bakal memanfaatkan dukungan penuh suporter di kandang untuk mengamankan tiga poin perdana. Di sisi lain, Chelsea datang ke Jerman dengan motivasi besar untuk membalikkan catatan head-to-head yang selama ini didominasi oleh Die Roten.
Duel Tradisi Penuh Drama
Baca JugaDebut Nicolas Jackson, Bayern Munchen Perkasa di Bundesliga 2025
Setiap pertemuan Bayern Munchen dan Chelsea selalu menghadirkan drama tak terduga. Dari final Liga Champions 2012 hingga Piala Super Eropa 2013, kedua tim sudah menggoreskan momen-momen bersejarah yang masih segar di ingatan pecinta sepak bola.
Bayern dikenal memiliki rekor lebih baik. Dari tujuh pertemuan sejak 2005, klub asal Bavaria itu mengoleksi empat kemenangan, sementara Chelsea hanya sekali menang. Dua laga sisanya berakhir imbang. Dominasi tersebut semakin terlihat dari produktivitas gol: Bayern mencetak 18 kali, sementara Chelsea hanya membalas 12 gol.
Meski begitu, statistik tak pernah menjamin hasil akhir. Chelsea berulang kali membuktikan diri sebagai tim yang sulit diprediksi, terutama dalam laga besar Eropa.
Final Liga Champions 2012: Luka Bayern, Sejarah Chelsea
Salah satu duel paling ikonik tersaji di final Liga Champions 2012. Bermain di kandang sendiri, Bayern Munchen sempat unggul melalui gol Thomas Müller. Namun, Didier Drogba menjadi pahlawan Chelsea dengan gol penyama kedudukan jelang akhir laga.
Ketika perpanjangan waktu tiba, Arjen Robben gagal mengeksekusi penalti, memberi Chelsea kesempatan emas untuk bangkit. Adu penalti pun digelar, dan The Blues keluar sebagai pemenang dengan skor 4-3. Hasil itu mengantarkan Chelsea meraih trofi Liga Champions pertama dalam sejarah mereka.
Bagi Bayern, kekalahan tersebut terasa pahit. Namun, setahun kemudian, mereka mendapat kesempatan untuk membalas dendam.
Piala Super Eropa 2013: Balas Dendam Die Roten
Bayern Munchen dan Chelsea kembali bertemu pada Piala Super Eropa 2013 di Praha. Laga berlangsung ketat. Chelsea unggul dua kali lewat Fernando Torres dan Eden Hazard, namun Bayern menyamakan kedudukan melalui Franck Ribéry dan Javi Martínez.
Pertandingan harus ditentukan lewat adu penalti. Kali ini, keberuntungan berpihak pada Bayern. Manuel Neuer menjadi pahlawan setelah menepis tendangan Romelu Lukaku, memastikan kemenangan 5-4. Kemenangan ini menjadi Piala Super pertama bagi Bayern dan menandai balas dendam sempurna atas kegagalan di final 2012.
Dominasi Modern: Agregat 7-1
Jika menengok lebih dekat, dominasi Bayern atas Chelsea semakin nyata di era modern. Pada babak 16 besar Liga Champions 2019/2020, Die Roten menggilas The Blues dengan agregat 7-1.
Di leg pertama di Stamford Bridge, Bayern menang telak 3-0. Pada leg kedua di Allianz Arena yang digelar tanpa penonton karena pandemi COVID-19, Bayern kembali menunjukkan superioritas dengan skor 4-1.
Hasil ini menegaskan perbedaan kualitas antara kedua tim pada saat itu, dengan Bayern tampil begitu perkasa di bawah asuhan Hansi Flick.
Pertarungan Strategi dan Mentalitas
Menjelang duel terbaru, kedua tim datang dengan situasi yang berbeda namun sama-sama menuntut pembuktian. Bayern Munchen tampil konsisten di Bundesliga, sementara Chelsea tengah berusaha bangkit dari periode naik turun di Premier League.
Allianz Arena dikenal sebagai stadion yang angker bagi lawan, namun Chelsea punya catatan sejarah bahwa mereka bisa menciptakan kejutan di sana. Pertarungan kali ini bukan hanya soal kualitas teknis, tetapi juga mentalitas.
Die Roten diprediksi tetap mengandalkan barisan penyerang tajam mereka yang dalam beberapa musim terakhir selalu produktif di kompetisi Eropa. Sementara itu, Chelsea mengusung gaya permainan lebih seimbang, berharap bisa memanfaatkan kecepatan sayap serta transisi cepat untuk mencuri gol tandang.
Ekspektasi Tinggi, Rivalitas Tak Pernah Padam
Dengan rekor head-to-head yang condong ke Bayern Munchen, laga ini tentu membuat publik menantikan apakah Chelsea mampu mematahkan dominasi lawan. Statistik menunjukkan bahwa rata-rata setiap pertemuan mereka menghasilkan lebih dari empat gol, sehingga duel kali ini diyakini bakal sarat aksi menarik.
Rivalitas kedua tim bukan hanya berbicara soal angka kemenangan, tetapi juga tentang gengsi dua klub besar dengan sejarah panjang di Eropa. Bagi Bayern, kemenangan di laga pembuka akan semakin mempertegas ambisi mereka meraih trofi ke-7 Liga Champions. Bagi Chelsea, setiap kemenangan atas Bayern selalu berarti lebih dari sekadar tiga poin, melainkan juga pembuktian jati diri di kancah Eropa.
Pertemuan Bayern Munchen vs Chelsea di Liga Champions 2025/2026 tak hanya menghadirkan duel dua klub besar, melainkan juga melanjutkan bab panjang rivalitas klasik di kompetisi Eropa. Bayern datang dengan status dominan, sementara Chelsea siap membuktikan bahwa mereka masih mampu memberi kejutan.
Apa pun hasilnya, laga di Allianz Arena diyakini akan menjadi tontonan wajib bagi pecinta sepak bola dunia.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Bayern Munchen Dominan, Chelsea Siap Cari Kejutan Liga Champions
- 16 September 2025
2.
Debut Nicolas Jackson, Bayern Munchen Perkasa di Bundesliga 2025
- 16 September 2025
3.
Jadwal Persib vs Lion City Sailors di ACL 2 2025
- 16 September 2025
4.
Persib Bandung Siap Tempur Hadapi Lion City Sailors
- 16 September 2025
5.
Tiga Agenda Bank Sentral Dunia Siap Guncang Crypto
- 16 September 2025