Senin, 06 Oktober 2025

Target Produksi Nikel INCO Dorong Kinerja Semester II 2025 Menguat

Target Produksi Nikel INCO Dorong Kinerja Semester II 2025 Menguat
Target Produksi Nikel INCO Dorong Kinerja Semester II 2025 Menguat

JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk (INCO), bagian dari Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID, menunjukkan fundamental operasional yang kuat pada semester pertama 2025. 

Produksi nikel tercatat meningkat secara konsisten, dengan volume triwulan II 2025 naik 12% dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara kumulatif, produksi paruh pertama tahun ini 2% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2024.

Peningkatan ini didorong strategi pemeliharaan proaktif dan peningkatan operasional lain yang diterapkan perusahaan. Langkah-langkah tersebut memastikan INCO mampu menjaga kontinuitas produksi dan kualitas nikel matte yang dihasilkan.

Baca Juga

PLTS Terapung Saguling Wujudkan Energi Bersih Indonesia

Target Produksi Nikel 2025

Vale Indonesia menargetkan total produksi nikel sekitar 71.234 metrik ton (t) nikel dalam bentuk matte sepanjang 2025. Target ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, menandakan optimisme perseroan dalam memanfaatkan permintaan global.

Pada triwulan II 2025, pengiriman nikel matte meningkat menjadi 18.023 ton, naik dari 17.096 ton pada triwulan I 2025. Lonjakan volume ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pasar dan memaksimalkan kapasitas produksi yang tersedia.

Harga realisasi rata-rata nikel matte pada triwulan II 2025 tercatat sebesar USD12.091 per ton, sedikit naik dari USD11.932 per ton pada triwulan sebelumnya. 

Kenaikan harga, dikombinasikan dengan peningkatan volume pengiriman, berdampak positif terhadap pendapatan perseroan, yang mencapai USD220,2 juta, naik 7% dibandingkan USD206,5 juta kuartal sebelumnya.

Kinerja Keuangan dan Laba Bersih

INCO berhasil mempertahankan EBITDA sebesar USD40 juta dan mencatat laba bersih positif USD3,5 juta untuk triwulan II-2025. Kinerja ini menunjukkan efisiensi operasional perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar global dan fluktuasi harga nikel.

Optimisme juga muncul menjelang semester II-2025. Perusahaan menargetkan optimalisasi produksi untuk memanfaatkan momentum pasar, seiring dengan dukungan harga nikel yang tetap kompetitif.

Sentimen Pasar dan Rekomendasi Saham

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Erindra Krisnawan dan Wilastita Muthia Sofi, menilai bahwa meski pasar saham domestik sempat tertekan akibat arus keluar dana asing, valuasi indeks yang relatif murah memberi bantalan positif bagi saham INCO.

BRI Danareksa merekomendasikan beli untuk saham INCO dengan target harga Rp4.700 per saham, atau potensi kenaikan sekitar 19,29% dari harga saat ini Rp3.940 per saham. Kapitalisasi pasar INCO tercatat Rp41,53 triliun, meningkat 8,84% sejak awal tahun dan menguat 11,93% dalam tiga bulan terakhir.

Dukungan Proyek Strategis

Salah satu katalis utama INCO datang dari kerja sama Danantara Indonesia dengan GEM Limited, perusahaan publik asal China. Kesepakatan ini berfokus pada pembangunan fasilitas peleburan High-Pressure Acid Leach (HPAL) berkapasitas 66.000 ton nikel dalam endapan hidroksida campuran (MHP) per tahun.

Proyek ini bernilai investasi USD1,42 miliar dan akan melibatkan INCO bersama mitra global lainnya. Kehadiran proyek strategis ini diperkirakan akan mendorong pertumbuhan produksi jangka menengah hingga panjang, serta memperkuat posisi INCO dalam rantai pasok global nikel.

Dukungan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya

Selain proyek HPAL, sentimen positif bagi INCO juga datang dari persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB). Persetujuan ini memungkinkan perusahaan menjual 2,2 juta ton bijih saprolite dari tambang Bahodopi, Sulawesi Tengah, mulai Juli 2025.

Penjualan bijih saprolite diharapkan menjadi pendorong tambahan bagi kinerja keuangan INCO pada semester II-2025. Proyeksi ini menegaskan potensi peningkatan laba perseroan di paruh kedua tahun ini, seiring dengan permintaan global yang tetap kuat.

Prospek Industri dan Harga Nikel

Kenaikan harga nikel matte, meskipun moderat, berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan dan laba INCO. Pada triwulan II 2025, harga realisasi USD12.091 per ton menunjukkan tren stabil yang mendukung kinerja keuangan perusahaan.

Industri pertambangan nikel diproyeksikan tetap menjadi sektor unggulan, terutama karena nikel berperan sebagai hedge atau lindung nilai terhadap volatilitas pasar. Dengan katalis domestik dan proyek strategis, INCO memiliki pijakan kuat untuk menghadapi fluktuasi global.

Strategi Pemeliharaan dan Optimalisasi Produksi

Kesuksesan INCO dalam menjaga kinerja operasional juga ditopang oleh strategi pemeliharaan dan optimalisasi produksi. Perusahaan terus melakukan peningkatan efisiensi, perawatan rutin fasilitas produksi, dan pengelolaan rantai pasok yang solid.

Strategi ini memastikan perusahaan mampu menjaga kontinuitas pengiriman nikel matte, memenuhi target produksi, dan meningkatkan pendapatan secara berkelanjutan.

Kinerja INCO dan Rencana Semester II

Semester II-2025 diprediksi menjadi periode penting bagi INCO. Dengan dukungan proyek HPAL, persetujuan RKAB, dan tren harga nikel yang stabil, perusahaan berpotensi mencatat pertumbuhan laba yang lebih kuat dibandingkan paruh pertama tahun ini.

Analis menilai bahwa INCO berada pada posisi strategis untuk memanfaatkan peluang pasar global, sekaligus memperkuat fundamental keuangan jangka panjang. Keberhasilan semester II ini akan menjadi indikator utama bagi investor dalam menilai prospek saham INCO.

Kinerja operasional dan keuangan INCO pada paruh pertama 2025 menunjukkan tren positif, didukung oleh strategi pemeliharaan, peningkatan volume produksi, dan proyek strategis. 

Target produksi nikel yang meningkat, ditambah dengan harga nikel yang relatif stabil, menjadi katalis penting bagi pertumbuhan laba perseroan.

Dengan dukungan proyek HPAL, RKAB, serta prospek permintaan global yang solid, INCO diprediksi akan menguat pada semester II-2025. 

Investor disarankan mencermati momentum ini sebagai peluang untuk mempertimbangkan saham INCO sebagai salah satu aset unggulan di sektor pertambangan nikel.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pemerintah Didorong Lanjutkan Proyek PLTU Rancong Aceh

Pemerintah Didorong Lanjutkan Proyek PLTU Rancong Aceh

OPEC+ Umumkan Kenaikan Produksi Minyak November 2025

OPEC+ Umumkan Kenaikan Produksi Minyak November 2025

Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina Hari Ini Oktober 2025

Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina Hari Ini Oktober 2025

Harga Batu Bara dan Mineral Naik Signifikan Oktober 2025

Harga Batu Bara dan Mineral Naik Signifikan Oktober 2025

Rekomendasi Rumah Murah Rp 160 Juta-an di Bandung Barat, Cek Sekarang

Rekomendasi Rumah Murah Rp 160 Juta-an di Bandung Barat, Cek Sekarang