
JAKARTA - Tidur sering dianggap sebagai aktivitas pasif yang sekadar mengistirahatkan tubuh.
Padahal, kualitas dan durasi tidur memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan jantung, sistem kekebalan tubuh, dan bahkan mencegah pertumbuhan sel kanker.
Saat tidur terganggu atau kurang dari tujuh jam per malam, tubuh kehilangan kesempatan untuk melakukan perbaikan sel dan menyeimbangkan hormon, sehingga berbagai risiko kesehatan serius meningkat.
Baca Juga
Menurut berbagai penelitian, tidur yang terganggu tidak hanya menimbulkan rasa lelah atau kantuk, tetapi dapat memicu masalah yang lebih berbahaya, seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Studi menunjukkan bahwa kurang tidur kronis secara signifikan memengaruhi kemampuan tubuh dalam perbaikan sel, meningkatkan peradangan, dan melemahkan sistem kekebalan. Hal ini menjadi faktor utama yang menghubungkan tidur singkat dengan peningkatan risiko penyakit serius.
Tidur Cukup untuk Memperbaiki Sistem Tubuh
Dilansir Healthline, selama tidur nyenyak tubuh melakukan proses perbaikan sel, penyeimbangan hormon, dan meningkatkan sistem kekebalan. Ketika tidur terganggu, sel-sel bisa mengalami kerusakan, peradangan meningkat, dan sistem kekebalan tidak mampu mengenali atau menghancurkan sel yang sakit. Mekanisme ini menjadi salah satu alasan mengapa durasi tidur pendek dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.
Sebuah studi dalam jurnal Cardiology Reviews menyebutkan bahwa kurang tidur merupakan masalah kesehatan masyarakat yang semakin meningkat. Waktu tidur yang singkat kini terkait erat dengan hipertensi, penyakit jantung koroner, dan diabetes melitus. Rata-rata orang di negara barat hanya tidur sekitar 6,8 jam per malam, yang sudah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Hubungan Kurang Tidur dengan Kematian Dini
Penelitian dari American Cancer Society menemukan bahwa pria yang tidur kurang dari empat jam per malam memiliki risiko kematian 2,8 kali lebih tinggi dalam enam tahun dibandingkan mereka yang tidur 7–7,9 jam. Sementara itu, wanita mengalami peningkatan risiko 1,48 kali. Studi ini menunjukkan hubungan berbentuk U antara durasi tidur dan mortalitas: terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur sama-sama meningkatkan risiko kematian.
Orang yang tidur kurang dari enam hingga tujuh jam per malam berisiko lebih tinggi mengalami:
Tekanan darah tinggi
Penyakit jantung
Diabetes
Kanker
Kematian dini
Kurang Tidur dan Risiko Kanker
Kurang tidur mengubah produksi hormon melatonin, yang selain mengatur tidur, juga merupakan antioksidan kuat yang menghambat pertumbuhan tumor. Kekurangan melatonin mempercepat mutasi sel dan melemahkan perlindungan tubuh terhadap kanker. Studi epidemiologi menunjukkan tingkat kanker payudara, prostat, dan kolorektal lebih tinggi pada orang yang tidur kurang dari tujuh jam.
Pekerja shift yang pola tidurnya terganggu menjadi kelompok yang sangat rentan. Data dari lebih 14.800 orang berusia 45 tahun ke atas menunjukkan bahwa tidur kurang dari enam jam per malam meningkatkan risiko kanker hingga 41%.
Tidak tidur siang meningkatkan risiko 60%, dan total durasi tidur kurang dari tujuh jam (malam + siang) meningkatkan risiko 69%. Kurang tidur menurunkan melatonin dan melemahkan kemampuan sistem kekebalan tubuh mendeteksi sel kanker, sehingga memicu pertumbuhan tumor.
Kurang Tidur dan Penyakit Jantung
Kurang tidur membuat tekanan darah tetap tinggi lebih lama, menekan arteri, meningkatkan peradangan, dan mempercepat penumpukan plak. Hal ini berisiko memicu serangan jantung dan stroke. Selain itu, tidur singkat dapat mengganggu metabolisme glukosa dan meningkatkan hormon stres seperti kortisol, yang berdampak negatif pada jantung dan pembuluh darah.
Penelitian yang dipublikasikan di European Heart Journal menunjukkan bahwa durasi tidur pendek berkaitan signifikan dengan peningkatan mortalitas kardiovaskular. Penyakit jantung dan kanker sama-sama memiliki penyebab utama: peradangan kronis. Kurang tidur menggandakan zat inflamasi dalam tubuh, memicu cedera genetik, penyumbatan arteri, dan kegagalan organ.
Cara Meningkatkan Kualitas Tidur
Kabar baiknya, kualitas tidur bisa dikontrol. Tidur tujuh hingga sembilan jam per malam dengan kualitas baik adalah salah satu langkah pencegahan paling efektif. Beberapa tips meningkatkan kualitas tidur:
Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari
Hindari kafein setelah tengah hari
Tidur di lingkungan gelap dan sejuk
Kurangi paparan layar sebelum tidur
Dengan menjaga durasi dan kualitas tidur, tubuh bisa melakukan perbaikan sel, menurunkan peradangan, menjaga tekanan darah, dan memperkuat sistem kekebalan. Tidur yang cukup bukan sekadar istirahat, tapi investasi penting untuk kesehatan jangka panjang.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Indonesia Maksimalkan Nuklir dan Surya, Batu Bara Tinggal 7,8 Persen
- 24 September 2025
2.
Bulog Siapkan 2.491 Ton Beras SPHP Untuk GPM Jatim
- 24 September 2025
3.
Realisasi KPR Rumah Subsidi Capai 221.047 Unit 2025
- 24 September 2025
4.
Agrinas Palma Siap Produksi Minyakita Mulai Tahun Depan
- 24 September 2025
5.
Program SPHP Bantu Turunkan Harga Beras di 148 Daerah
- 24 September 2025