PLN Nusantara Power Manfaatkan Limbah Jagung untuk Co-firing
- Selasa, 23 September 2025

JAKARTA - PLN Nusantara Power (PLN NP) melalui Unit Pembangkitan (UP) Tanjung Awar-Awar Tuban memanfaatkan limbah pertanian jagung, berupa bonggol dan jerami, sebagai bahan bakar biomassa co-firing.
Program ini tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga membuka peluang pendapatan tambahan bagi petani lokal.
Kabupaten Tuban dikenal sebagai salah satu sentra jagung nasional, dengan produksi tahunan lebih dari 760.000 ton. Dari jumlah tersebut terbentuk jutaan ton limbah pertanian yang selama ini kerap dibakar langsung oleh petani, sehingga menimbulkan emisi gas rumah kaca yang merugikan lingkungan.
Baca JugaHarga BBM Pertamina Hari Ini: Update Lengkap Seluruh Indonesia
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menjelaskan bahwa melalui program co-firing ini, limbah pertanian tidak lagi dianggap sebagai beban. “Melalui program ini, limbah pertanian tidak lagi dianggap sebagai beban, melainkan menjadi sumber energi terbarukan sekaligus menambah pendapatan bagi petani,” ujarnya, Selasa, 23 September 2025.
Koperasi Energi Cakrawala Nusantara Jadi Penopang
Limbah jagung dari petani ditampung melalui Koperasi Energi Cakrawala Nusantara (ECN), yang telah dilengkapi mesin Hammer Mill dengan kapasitas produksi 2 ton per jam.
Dukungan CSR dari PLN NP memungkinkan mesin ini mengolah janggel jagung menjadi biomassa dengan kapasitas produksi minimal 8 ton per hari. Skema ini memungkinkan petani menjual limbah jagung mereka ke koperasi dan memperoleh penghasilan tambahan.
“Selain menekan emisi karbon, program ini menciptakan nilai tambah bagi petani lokal yang selama ini kesulitan mengelola limbah pertaniannya,” tambah Ruly.
Dengan demikian, kegiatan co-firing ini memberikan manfaat ganda: mendukung ketahanan energi nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Mendukung Kebijakan Energi Nasional
Pemanfaatan limbah jagung sebagai bahan bakar biomassa sejalan dengan Permen ESDM No. 12 Tahun 2023 tentang pemanfaatan biomassa co-firing di PLTU. Langkah ini mendukung target bauran energi baru terbarukan (EBT) nasional, sekaligus membangun ekosistem energi hijau yang berkelanjutan.
Ruly menekankan pentingnya kolaborasi antara PLN NP dan masyarakat. “Dengan adanya kolaborasi bersama masyarakat, PLN NP berharap dapat menciptakan ekosistem energi hijau yang berkelanjutan sekaligus menjaga ketahanan energi di Indonesia,” ujarnya.
Manfaat Langsung bagi Petani dan Ekonomi Lokal
Program ini membuka peluang bagi petani untuk berinovasi dalam mengelola limbah pertanian. Seiring meningkatnya kapasitas PLTU untuk co-firing, kebutuhan biomassa juga meningkat sehingga tercipta ekosistem ekonomi lokal yang lebih produktif.
Petani memperoleh harga yang lebih baik untuk limbah mereka dan belajar memanfaatkan teknologi energi bersih.
Koperasi ECN memegang peran sentral dalam pengumpulan dan pengolahan limbah jagung. Dengan sistem pengolahan yang terstandarisasi, kualitas biomassa menjadi lebih konsisten sehingga siap digunakan untuk co-firing di PLTU.
Keberhasilan koperasi ini menunjukkan bahwa inovasi sosial ekonomi dapat berjalan beriringan dengan penerapan teknologi energi bersih.
Dampak Positif Lingkungan
Selain manfaat ekonomi, inisiatif co-firing juga berdampak positif terhadap lingkungan. Pembakaran langsung limbah jagung yang sebelumnya dilakukan petani menimbulkan emisi gas rumah kaca signifikan. Dengan diolah menjadi biomassa, emisi dapat ditekan, membantu pencapaian target pengurangan karbon nasional.
Program co-firing PLN NP menjadi contoh nyata sinergi antara perusahaan energi dengan masyarakat lokal. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, energi terbarukan dapat diwujudkan secara efektif tanpa menimbulkan beban tambahan bagi petani.
Langkah ini menunjukkan bahwa transisi energi hijau dapat memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan secara bersamaan.
Dukungan Jangka Panjang dan Replikasi Program
Ruly menekankan pentingnya kesinambungan program ini. Dengan dukungan pemerintah, masyarakat, dan PLN NP, pengolahan limbah jagung sebagai biomassa co-firing dapat menjadi model bagi daerah lain yang memiliki potensi limbah pertanian tinggi.
Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk mencapai ketahanan energi nasional dan target Net Zero Emission di masa depan.
Sejak diimplementasikan, program ini telah memberikan dampak nyata. Petani yang sebelumnya membakar limbah jagung kini dapat menjualnya sebagai bahan bakar PLTU. Efeknya, pendapatan meningkat, kegiatan pertanian lebih efisien, dan dampak negatif terhadap lingkungan berkurang.
Ekosistem Energi Hijau Terpadu di Tuban
Ruly menyatakan bahwa program ini bukan hanya solusi energi, tetapi juga langkah strategis dalam membangun ekosistem ekonomi lokal yang berkelanjutan. “Inisiatif ini menunjukkan bagaimana energi hijau dapat memberikan manfaat ganda: menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dengan kapasitas produksi biomassa yang terus meningkat, PLN NP menargetkan pasokan limbah jagung yang lebih banyak ke PLTU Tanjung Awar-Awar, memperkuat ketahanan energi sambil tetap menjaga keseimbangan ekologis.
Kegiatan ini memperlihatkan bahwa transisi energi terbarukan bisa diimplementasikan secara realistis dan memberikan dampak positif luas bagi masyarakat dan lingkungan.
Tuban, Contoh Kawasan Energi Hijau Strategis
Melalui program co-firing ini, Tuban tidak hanya menjadi sentra produksi jagung nasional, tetapi juga contoh daerah yang berhasil mengintegrasikan energi bersih, inovasi pertanian, dan kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan ini diharapkan dapat direplikasi di wilayah lain, menjadi langkah konkret menuju pengembangan energi hijau yang berkelanjutan di Indonesia.
Dengan adanya kolaborasi antara PLN NP, koperasi lokal, dan petani, Tuban kini menjadi contoh nyata bagaimana energi terbarukan dapat bersinergi dengan pemberdayaan masyarakat, menciptakan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan secara bersamaan.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Daftar Uang Rupiah Dicabut Bank Indonesia, Simak Ketentuan Terbaru
- 23 September 2025
2.
DANA Perkuat Keamanan Transaksi dengan Jaminan Anti Pending
- 23 September 2025
3.
Panduan Aman Nonaktifkan GoPay Paylater Lewat Gojek
- 23 September 2025
4.
Cara Cerdas Mengatur Prioritas Belanja Online Saat Diskon
- 23 September 2025
5.
KPR FLPP 2025 Dorong Masyarakat Miliki Rumah Terjangkau
- 23 September 2025