Progres LRT Jakarta Velodrome Manggarai Capai Hampir 70 Persen
- Selasa, 23 September 2025

JAKARTA - Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome–Manggarai terus menunjukkan progres signifikan, dengan capaian hampir 70 persen hingga minggu kedua September 2025. Peningkatan ini menandai langkah konkret pemerintah dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dalam menghadirkan transportasi publik modern untuk mengurai kemacetan di ibu kota.
Direktur Proyek LRT Jakarta, Ramdani Akbar, menyatakan bahwa proyek berjalan sesuai rencana sambil tetap mengedepankan aspek keamanan dan ketepatan waktu.
“Kami memastikan setiap tahapan konstruksi berjalan dengan prosedur keamanan dan keselamatan yang tinggi,” ujar Ramdani dalam keterangan resmi, Kamis (18 September 2025). Ia menambahkan, “Dengan progres yang terus positif, kami optimis proyek ini dapat segera memberikan solusi kemacetan dan manfaat bagi masyarakat.”
Baca JugaIPO Merdeka Gold (EMAS) Oversubscribed, Proyek Tambang Menjanjikan
Progres Zona 1: Rawamangun dan Pramuka
Di Zona 1 yang mencakup Jl. Pemuda Rawamangun dan Jl. Pramuka Raya, progres konstruksi telah mencapai 69,06 persen. Pekerjaan utama meliputi pemasangan girder jalur layang, pengecoran slab deck, serta pembangunan dinding parapet.
Ramdani menjelaskan bahwa pembangunan di titik krusial, seperti crossing Jalan Tol Wiyoto Wiyono, yang memiliki kompleksitas tinggi, tetap berjalan sesuai jadwal. Keberhasilan ini menunjukkan kesiapan tim konstruksi dalam menghadapi tantangan teknis yang rumit dan menuntut presisi tinggi.
Progres Zona 2: Matraman hingga Manggarai
Sementara itu, di Zona 2 yang meliputi kawasan Matraman, Jl. Tambak, dan Manggarai, progres pembangunan tercatat 55,48 persen. Pekerjaan meliputi pembangunan pondasi fly over Matraman, persiapan trackworks di Jl. Tambak, serta pemasangan girder beton di Jl. Sultan Agung.
Di titik crossing Double Double Track (DDT) Manggarai, pembangunan pile cap dan pier tengah berlangsung, sebagai bagian dari upaya memastikan struktur jalur layang yang kokoh dan aman. Ramdani menekankan bahwa koordinasi tim di lapangan menjadi kunci untuk menjaga progres tetap sesuai target.
Dampak LRT Jakarta terhadap Mobilitas
Proyek LRT Jakarta Fase 1B ini dirancang untuk melengkapi jalur sebelumnya, Fase 1A rute Kelapa Gading–Velodrome, sehingga total panjang lintasan menjadi 12,2 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 28 menit. Keberadaan LRT ini diharapkan memberikan solusi transportasi cepat, nyaman, dan ramah lingkungan, yang dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi.
Selain mengurangi kemacetan, LRT Jakarta juga diproyeksikan menjadi alternatif transportasi yang efisien untuk pekerja, pelajar, dan wisatawan. Dengan waktu tempuh yang relatif singkat, masyarakat dapat menekan biaya transportasi dan menghemat waktu, sekaligus mendukung program pemerintah dalam menurunkan emisi karbon dari sektor transportasi.
Fokus pada Keselamatan dan Kualitas
Jakpro menegaskan bahwa setiap tahapan konstruksi tetap memprioritaskan keselamatan pekerja dan kualitas infrastruktur. “Kami menerapkan standar keselamatan tinggi untuk semua aktivitas konstruksi, mulai dari pemasangan girder hingga pengecoran slab deck,” ujar Ramdani. Pendekatan ini diharapkan dapat meminimalkan risiko kecelakaan dan menjamin keberlanjutan proyek hingga selesai.
Selain itu, pengawasan ketat diterapkan pada titik-titik kritis, seperti crossing jalan tol dan double track, yang membutuhkan teknik konstruksi kompleks. Tim Jakpro memastikan bahwa semua prosedur teknis dan keamanan berjalan sesuai standar internasional.
Kolaborasi dan Sinergi Antar Stakeholder
Keberhasilan pembangunan LRT Jakarta juga tidak lepas dari koordinasi lintas instansi, mulai dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kementerian Perhubungan, hingga pihak kontraktor. Sinergi ini memungkinkan perencanaan dan implementasi proyek berjalan lancar, meskipun menghadapi tantangan seperti kepadatan lalu lintas dan keterbatasan lahan di pusat kota.
Jakpro juga menekankan pentingnya komunikasi dengan masyarakat sekitar proyek untuk meminimalkan dampak pembangunan, seperti kemacetan lokal atau kebisingan, serta memastikan informasi terkait progres proyek tersampaikan secara transparan.
Target Operasional dan Manfaat Jangka Panjang
Dengan progres saat ini, LRT Jakarta Fase 1B diharapkan dapat segera dioperasikan, memberikan manfaat nyata bagi mobilitas masyarakat Jakarta. Selain mempercepat perjalanan, LRT juga berpotensi mendorong pengembangan kawasan sekitar stasiun, meningkatkan nilai properti, dan menciptakan peluang ekonomi baru.
Ramdani menyebutkan, keberadaan LRT Jakarta diharapkan menjadi bagian dari ekosistem transportasi terpadu dengan MRT, TransJakarta, dan transportasi publik lainnya. Integrasi ini diharapkan mempermudah perpindahan antar moda transportasi serta menekan kepadatan kendaraan pribadi di jalan raya.
Dengan pencapaian progres hampir 70 persen hingga September 2025, Jakpro optimis bahwa LRT Jakarta Fase 1B akan segera memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi kemacetan, meningkatkan efisiensi perjalanan, dan mendukung pembangunan transportasi publik berkelanjutan di ibu kota.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Daftar Uang Rupiah Dicabut Bank Indonesia, Simak Ketentuan Terbaru
- 23 September 2025
2.
DANA Perkuat Keamanan Transaksi dengan Jaminan Anti Pending
- 23 September 2025
3.
Panduan Aman Nonaktifkan GoPay Paylater Lewat Gojek
- 23 September 2025
4.
Cara Cerdas Mengatur Prioritas Belanja Online Saat Diskon
- 23 September 2025
5.
KPR FLPP 2025 Dorong Masyarakat Miliki Rumah Terjangkau
- 23 September 2025