
JAKARTA - Upaya memperkuat pondasi ekonomi kerakyatan terus mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Salah satu bentuknya adalah dengan melanjutkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2025, yang kini digarap bersama berbagai bank penyalur. Dari sekian banyak bank, BNI menjadi salah satu lembaga keuangan yang paling agresif dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
BNI menegaskan komitmennya dengan menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp3 triliun hingga akhir Maret 2025. Momentum Ramadan dan Lebaran dipilih sebagai waktu strategis karena kebutuhan permodalan UMKM cenderung meningkat.
Baca Juga
Target ini menjadi bukti keseriusan BNI dalam memperluas akses permodalan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis rakyat.
Menurut data hingga Maret 2025, total penyaluran KUR oleh seluruh bank mencapai Rp76,49 triliun untuk sektor usaha kecil. Pemerintah pun memastikan bahwa program ini memiliki dasar regulasi yang jelas.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan, “Plafon KUR sudah disesuaikan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.”
Skema Plafon dan Subsidi Bunga
Melalui BNI, pelaku usaha bisa mengakses KUR dengan plafon pinjaman yang sangat bervariasi, mulai Rp500 juta hingga Rp10 miliar. Program ini semakin menarik karena adanya subsidi bunga dari pemerintah sebesar 5 persen. Jika bunga kredit investasi biasanya berkisar 13–14 persen, dengan subsidi ini beban bunga yang ditanggung debitur hanya sekitar 8 persen.
BNI sendiri menekankan penyaluran KUR pada sektor-sektor produktif seperti pertanian, industri pengolahan, hingga jasa yang mampu meningkatkan daya saing ekonomi lokal. Strategi value chain business juga diterapkan dengan membidik UMKM unggulan di tiap daerah agar pertumbuhan usaha dapat berkesinambungan.
Cara Mengajukan KUR BNI 2025
Salah satu keunggulan KUR BNI 2025 adalah kemudahan pengajuan. Kini calon debitur bisa mendaftar secara online melalui laman eform.bni.co.id. Formulir digital memungkinkan proses lebih cepat, efisien, dan transparan.
Produk KUR yang ditawarkan juga beragam:
KUR Super Mikro – plafon hingga Rp10 juta.
KUR Mikro – plafon Rp10 juta hingga Rp50 juta, tenor 36 bulan, bunga efektif 9 persen per tahun, tanpa agunan tambahan.
KUR Mikro tanpa agunan – plafon naik signifikan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta.
BNI Wirausaha – plafon hingga Rp1 miliar, tenor modal kerja 60 bulan dan tenor investasi hingga 120 bulan, bunga efektif 9,95 persen per tahun.
BNI Fleksi – kredit tanpa agunan, plafon Rp5 juta–Rp50 juta untuk non-payroll, dan hingga Rp100 juta untuk nasabah payroll. Tenor sampai 60 bulan.
Bagi yang memilih pengajuan offline, pemohon bisa datang ke cabang BNI terdekat, mengambil antrean customer service, dan mengisi formulir permohonan secara manual.
Proses persetujuan biasanya memakan waktu 3–7 hari kerja. Setelah survei usaha dan wawancara dilakukan, nasabah akan diberitahu hasilnya. Jika lolos, tahap berikutnya adalah penandatanganan perjanjian kredit secara resmi.
Syarat Administratif
BNI menetapkan sejumlah syarat agar pengajuan KUR dapat diproses. Untuk individu, syarat yang dibutuhkan antara lain:
Fotokopi e-KTP
Kartu Keluarga
Surat nikah (jika pemohon berusia di bawah 21 tahun)
Surat izin usaha resmi
Jika pinjaman di atas Rp50 juta, pemohon wajib melampirkan NPWP serta dokumen agunan tambahan.
Untuk badan usaha, persyaratan hampir sama dengan tambahan dokumen izin usaha resmi serta agunan bagi pinjaman di atas Rp50 juta.
BNI juga menerapkan biaya administrasi maksimal Rp150 ribu. Apabila terjadi keterlambatan cicilan, denda dikenakan sebesar 5 persen per tahun dari saldo tertunggak.
Dukungan bagi Pertumbuhan UMKM
Program KUR 2025 yang disalurkan BNI bukan hanya soal pinjaman modal, melainkan strategi besar dalam mendukung UMKM naik kelas. Dengan bunga subsidi dari pemerintah, beban cicilan menjadi lebih ringan sehingga pelaku usaha bisa fokus mengembangkan produktivitas.
Kehadiran KUR juga menjadi instrumen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus memperluas kesempatan kerja. Akses permodalan yang lebih mudah diharapkan dapat melahirkan banyak inovasi usaha dan memperkuat daya saing.
BNI menegaskan bahwa layanan pembiayaan ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh lapisan pelaku usaha. “Program ini dirancang tidak hanya membantu dari sisi permodalan, tetapi juga menjadi bagian dari pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan,” demikian penegasan pihak BNI.
Manfaat Jangka Panjang
Dengan kemudahan syarat, bunga terjangkau, dan proses cepat, KUR BNI 2025 bisa menjadi pintu masuk bagi UMKM untuk memperbesar skala bisnis. Baik untuk kebutuhan modal kerja, investasi jangka panjang, maupun pengembangan usaha, produk ini dirancang fleksibel sesuai kebutuhan.
Melalui program ini, UMKM diharapkan mampu lebih cepat berkembang, menyerap tenaga kerja, serta memperkuat kontribusi terhadap perekonomian nasional. Sinergi antara dukungan pemerintah dan strategi BNI memberi peluang besar terciptanya ekosistem usaha kecil yang tangguh menghadapi tantangan ekonomi ke depan.
Dengan kata lain, cara mengajukan pinjaman KUR BNI 2025 dengan bunga subsidi bukan sekadar solusi keuangan jangka pendek, tetapi juga langkah strategis dalam memperkokoh pondasi ekonomi kerakyatan di Indonesia.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Garuda Indonesia Akan Tutup Rute Penerbangan yang Tidak Menguntungkan Tahun 2025
- Selasa, 23 September 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
BSS Parking Ekspansi Surabaya, Matangkan Strategi IPO Nasional
- 23 September 2025
2.
Sido Muncul Buyback Saham Rp56 Miliar Jaga Harga Wajar
- 23 September 2025
3.
Pemerintah Percepat Penyaluran Rumah Subsidi Lewat FLPP KUR
- 23 September 2025
4.
Pemerintah Perkuat Akses Hunian MBR Lewat FLPP APBN
- 23 September 2025
5.
KAI Goes to Campus Dorong Inovasi Generasi Muda Transportasi
- 23 September 2025