JAKARTA - Program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terus menjadi solusi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang ingin memiliki rumah pertama dengan cicilan terjangkau.
Hingga pekan keempat September 2025, sebanyak 178.060 unit rumah subsidi telah berhasil diserap masyarakat, menegaskan tingginya minat terhadap hunian terjangkau yang didukung skema FLPP.
Dari total rumah subsidi yang terserap, 133.985 unit dibeli oleh pegawai swasta, menjadikan segmen ini sebagai konsumen utama program KPR FLPP. Disusul oleh kalangan wiraswasta sebanyak 22.889 unit, Pegawai Negeri Sipil (PNS) 12.413 unit, TNI/Polri 3.527 unit, dan segmen lainnya 5.246 unit.
“Hampir 85 persen masyarakat yang belum punya rumah adalah MBR. Negara hadir agar kepemilikan rumah di Indonesia terus meningkat,” kata Sid Herdi Kusuma, Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana Tapera Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), dalam acara sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan di Balai Sidang UI, Depok, Jawa Barat.
Kuota FLPP 2025 Terbesar Sepanjang Sejarah
Kuota KPR FLPP 2025 mencapai 350.000 unit, jumlah tertinggi sepanjang sejarah. Pemerintah menyiapkan anggaran besar agar masyarakat bisa mengakses rumah subsidi dengan mudah.
Program ini dirancang untuk memberikan fasilitas rumah pertama bagi MBR, dengan down payment (DP) hanya 1 persen dan bunga tetap 5 persen hingga tenor selesai.
“Kalau disimulasikan, cicilan bulanan hanya sekitar Rp 1 juta hingga Rp 1,2 juta per bulan selama 20 tahun, dan tidak berubah sampai lunas,” jelas Sid.
Selain itu, pemerintah memberikan sejumlah keringanan lain, seperti bebas biaya asuransi, bebas Pajak Pertambahan Nilai (PPN), bantuan subsidi uang muka sekitar Rp 4 juta, serta bebas Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Masyarakat dapat memilih rumah subsidi melalui situs resmi www.sikumbang.tapera.gov.id. Hingga kini, BP Tapera telah bekerja sama dengan 41 bank penyalur dan 20 asosiasi pengembang, sehingga rumah subsidi tersedia merata dari Sabang hingga Merauke.
Komitmen Pemerintah dalam Menyediakan Rumah Layak
Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan bahwa kuota FLPP 2025 merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
“Kuota rumah subsidi tahun 2025 ini merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah Indonesia. Kuotanya mencapai 350.000 rumah subsidi dan terwujud berkat arahan dan dukungan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Ara, sapaan Menteri PKP.
Program FLPP bagian dari Program 3 Juta Rumah ini tidak hanya meningkatkan kepemilikan rumah layak bagi MBR, tetapi juga berdampak positif pada perekonomian.
Pembangunan rumah subsidi menyerap tenaga kerja konstruksi secara signifikan. Rata-rata setiap rumah mempekerjakan lima pekerja konstruksi, sehingga pembangunan 350.000 rumah dapat menyerap hingga 1,7 juta orang. Belum termasuk supir, kernet, dan pelaku usaha warung makan yang turut terdampak.
Manfaat Ekonomi dari KPR FLPP
“KPR FLPP menjadi katalis utama dalam meningkatkan akses rumah layak huni bagi masyarakat. Program ini juga mampu membuka lapangan pekerjaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tambah Ara.
Selain keuntungan finansial, KPR FLPP menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan rumah subsidi tetap terjangkau bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Dengan bunga rendah dan cicilan tetap, MBR dapat mengelola anggaran rumah tangga lebih stabil tanpa risiko beban keuangan membengkak di masa depan.
Program ini juga memberikan kepastian hukum dan administrasi bagi pembeli rumah, sehingga setiap transaksi memiliki kepastian hak milik. Hal ini mendorong masyarakat lebih percaya diri memanfaatkan fasilitas rumah subsidi dan merencanakan kehidupan rumah tangga yang lebih mandiri.
BP Tapera terus memonitor distribusi rumah subsidi agar tepat sasaran. Penyaluran KPR FLPP mengutamakan kualitas hunian yang layak, sesuai standar pemerintah, agar rumah yang dibangun mendukung kesejahteraan penghuninya.
Kesempatan Masyarakat Memanfaatkan FLPP
Dengan kuota terbesar sepanjang sejarah, program KPR FLPP 2025 menjadi bukti nyata kehadiran pemerintah bagi masyarakat, khususnya MBR, melalui pembiayaan rumah subsidi yang terjangkau dan berkualitas.
Program ini diharapkan menjadi langkah strategis meningkatkan kepemilikan rumah, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memperluas lapangan kerja.
Masyarakat diimbau memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, memantau informasi melalui kanal resmi BP Tapera, dan memilih rumah subsidi sesuai kebutuhan serta kemampuan finansial masing-masing.
Dengan langkah ini, program KPR FLPP tidak hanya memenuhi kebutuhan hunian masyarakat, tetapi juga menjadi pendorong pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.