JAKARTA - Dunia transportasi publik tengah memasuki era baru yang sarat dengan inovasi teknologi dan tantangan keberlanjutan. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melihat pentingnya melibatkan generasi muda dalam transformasi tersebut.
Melalui program KAI Goes to Campus Vol. 2 di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, KAI tidak hanya memperkenalkan inovasi terkininya, tetapi juga membuka ruang kolaborasi agar mahasiswa dapat berperan aktif dalam pembangunan transportasi publik modern.
Acara yang berlangsung di Auditorium UNS ini dikemas secara interaktif dengan berbagai kegiatan, mulai dari talkshow inspiratif, kompetisi rencana bisnis, hingga hiburan musik dan booth activity. Pendekatan tersebut dirancang agar mahasiswa tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga ikut mengalami langsung bagaimana dunia perkeretaapian terus berinovasi dan berkembang seiring kebutuhan masyarakat.
Generasi Muda sebagai Motor Inovasi
Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha KAI, Rafli Yandra, menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan.
“Melalui KAI Goes to Campus, kami ingin membangun kedekatan dan membuka ruang kolaborasi agar ide-ide segar dari mahasiswa dapat menjadi inspirasi inovasi layanan,” ujar Rafli dalam keterangan resmi, Senin (22/9).
Rafli menambahkan, BUMN tidak semata-mata berfokus pada profitabilitas, melainkan juga berkewajiban memberi kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Hal ini diwujudkan dalam beragam bentuk, mulai dari peningkatan layanan transportasi, pemberian beasiswa pendidikan, hingga penciptaan peluang karier di sektor perkeretaapian.
Menyelaraskan Inovasi dengan Gaya Hidup Digital
Salah satu hal yang menjadi sorotan KAI dalam kegiatan ini adalah inovasi layanan berbasis digital. Perusahaan memperkenalkan berbagai terobosan yang sudah diterapkan, seperti digital ticketing, pengembangan aplikasi KAI Access, dan integrasi sistem transportasi.
Bagi generasi muda yang terbiasa dengan teknologi, inovasi ini memberi pengalaman perjalanan yang lebih mudah, efisien, dan nyaman. Tidak hanya itu, KAI juga menekankan bahwa digitalisasi merupakan langkah penting menuju transportasi publik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
KAInnovation Challenge: Ajang Adu Ide Mahasiswa
Guna memberi ruang lebih luas bagi mahasiswa, KAI juga meluncurkan kompetisi KAInnovation Challenge. Ajang ini menantang para peserta untuk menuangkan ide kreatif dan aplikatif yang dapat diimplementasikan dalam layanan kereta api di Indonesia.
Dengan total hadiah Rp30 juta, KAI berharap ide-ide terbaik yang lahir dari kompetisi ini mampu memberi kontribusi nyata terhadap pengembangan perkeretaapian nasional. Ajang ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa inovasi tidak hanya datang dari internal perusahaan, tetapi juga bisa lahir dari energi kreatif generasi muda.
Apresiasi dari Pihak Kampus
Pihak Universitas Sebelas Maret menyambut baik langkah KAI yang menjalin sinergi erat dengan dunia akademis. Prof. Dody Ariawan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, menekankan bahwa kegiatan ini memberikan manfaat ganda bagi mahasiswa.
“Kami berharap, karya mahasiswa ke depan bisa diadopsi oleh KAI untuk memperkuat pelayanan,” ujar Dody.
Menurutnya, kegiatan seperti ini memperluas wawasan mahasiswa tentang pentingnya inovasi dalam transportasi sekaligus memotivasi mereka untuk menciptakan karya yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Kolaborasi Berkelanjutan untuk Transportasi Publik
KAI Goes to Campus bukan sekadar ajang seremonial, melainkan strategi jangka panjang untuk menjalin komunikasi, membangun kedekatan, dan menciptakan kolaborasi berkelanjutan dengan mahasiswa.
KAI menyadari bahwa tantangan di dunia transportasi, seperti kebutuhan akan efisiensi energi, digitalisasi, dan keberlanjutan lingkungan, membutuhkan perspektif segar dari generasi muda. Dengan melibatkan mahasiswa, KAI ingin menumbuhkan rasa kepemilikan sekaligus menyiapkan calon-calon pemimpin baru di sektor transportasi publik.
Peran BUMN dalam Regenerasi Talenta
Sebagai BUMN, KAI memegang peran strategis tidak hanya dalam menyediakan layanan transportasi, tetapi juga dalam regenerasi talenta nasional. Melalui beasiswa, program magang, dan kegiatan seperti KAI Goes to Campus, KAI berupaya mencetak SDM unggul yang mampu bersaing di tingkat global.
Program ini juga menjadi bukti bahwa transportasi publik bisa menjadi sektor yang menarik bagi generasi muda untuk berkarier. Dengan hadirnya inovasi digital, konsep smart transportation, hingga proyek kereta cepat, sektor perkeretaapian Indonesia kini berada di garda depan transformasi teknologi.
Harapan ke Depan
Keberhasilan KAI Goes to Campus di UNS menunjukkan bahwa kemitraan antara dunia industri dan dunia akademis dapat menghasilkan sinergi positif. Mahasiswa mendapat inspirasi dan wawasan, sementara KAI memperoleh masukan segar untuk inovasi layanan.
Program ini diharapkan dapat dilanjutkan ke berbagai universitas lain di Indonesia, sehingga lebih banyak mahasiswa dapat ikut serta dalam membangun masa depan transportasi publik. Dengan partisipasi aktif generasi muda, KAI optimistis Indonesia bisa memiliki sistem transportasi yang modern, ramah lingkungan, dan kompetitif di tingkat internasional.
Transformasi transportasi publik tidak dapat dilepaskan dari kontribusi generasi muda. Melalui KAI Goes to Campus Vol. 2 di UNS Surakarta, KAI berhasil menjembatani dunia industri dengan dunia akademis, menciptakan ruang kolaborasi, sekaligus memperkenalkan peluang karier dan inovasi di sektor perkeretaapian.
Dengan berbagai inovasi digital, kompetisi kreatif, dan dukungan beasiswa, KAI menunjukkan bahwa pembangunan transportasi modern bukan hanya soal infrastruktur, melainkan juga investasi pada SDM masa depan. Sinergi ini diharapkan melahirkan generasi inovator yang mampu membawa transportasi publik Indonesia ke level yang lebih tinggi.