Tanda Kekurangan Kalsium yang Sering Terabaikan dan Bahayanya
- Kamis, 09 Oktober 2025

JAKARTA - Tanpa disadari, tubuh bisa memberikan berbagai sinyal ketika mengalami kekurangan kalsium.
Kondisi ini dikenal dengan istilah hipokalsemia, yaitu ketika kadar kalsium dalam darah berada di bawah batas normal. Padahal, kalsium merupakan mineral penting yang berperan dalam pembentukan tulang dan gigi, serta mendukung fungsi saraf, otot, dan jantung.
Meski terdengar sepele, kekurangan kalsium dapat berdampak besar terhadap kesehatan jika dibiarkan dalam jangka panjang. Banyak orang tidak menyadari gejalanya karena tanda-tanda awal sering kali muncul secara halus dan bertahap.
Baca Juga
Menurut Badan Kesehatan seperti GoodRX, kadar normal kalsium dalam darah umumnya berkisar antara 8,8 mg/dL hingga 10,4 mg/dL, meskipun nilai ini bisa sedikit berbeda tergantung laboratorium.
Untuk menjaga kadar kalsium tetap ideal, pola makan sehari-hari seharusnya mencakup sumber alami seperti susu, keju, ikan sarden, serta sereal yang diperkaya kalsium.
Namun, jika tubuh tidak mendapatkan asupan yang cukup, maka berbagai gangguan kesehatan bisa muncul. Berikut tanda-tanda kekurangan kalsium yang perlu diwaspadai.
1. Mati Rasa dan Kesemutan di Jari
Salah satu tanda awal kekurangan kalsium adalah mati rasa atau kesemutan, terutama di bagian ujung tubuh seperti jari tangan dan kaki. Kondisi ini terjadi karena kalsium berperan penting dalam sistem saraf pusat, dan kekurangannya dapat mengganggu penghantaran sinyal saraf. Gejala ini sering diabaikan, padahal bisa mengganggu aktivitas sehari-hari bila dibiarkan.
2. Mudah Lelah dan Kehilangan Energi
Rasa lelah berlebihan bisa jadi pertanda tubuh kekurangan kalsium. Tanpa kadar kalsium yang cukup, sel-sel tubuh kesulitan berfungsi optimal, sehingga energi menurun. Kondisi ini juga bisa disertai nyeri otot, kekakuan, dan suasana hati yang tidak stabil.
3. Nyeri dan Kejang Otot
Kalsium tidak hanya penting untuk tulang, tetapi juga berperan dalam kontraksi dan relaksasi otot. Kekurangannya dapat menyebabkan otot terasa kaku, nyeri, bahkan mengalami kejang, terutama setelah beraktivitas. Ini merupakan salah satu gejala khas hipokalsemia yang sering dialami tanpa disadari.
4. Gangguan Konsentrasi dan Kognitif
Kurangnya kalsium juga dapat memengaruhi fungsi otak. Menurut Cleveland Clinic, kadar kalsium yang rendah bisa memicu gejala seperti pusing, brain fog, hingga kebingungan. Beberapa studi menunjukkan bahwa asupan kalsium yang cukup dapat membantu menjaga kestabilan mental dan fungsi kognitif.
5. Masalah pada Gigi
Sekitar 99 persen kalsium tubuh tersimpan dalam tulang dan gigi. Karena itu, saat kadar kalsium turun, tubuh akan mengambil cadangan dari gigi dan tulang. Akibatnya, email gigi menjadi lemah, meningkatkan risiko gigi berlubang bahkan rontok. Kondisi ini biasanya terjadi perlahan dan baru terasa setelah bertahun-tahun kekurangan asupan kalsium.
6. Gangguan Penglihatan dan Risiko Katarak
Kadar kalsium yang rendah juga berpengaruh pada kesehatan mata. Hipokalsemia dapat menyebabkan katarak dan degenerasi makula (age-related macular degeneration/AMD), yaitu kondisi ketika penglihatan tengah menjadi buram atau terdistorsi. Gangguan ini biasanya berkembang secara bertahap tanpa gejala awal yang jelas.
7. Depresi dan Perubahan Suasana Hati
Mengutip Medical News Today, penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara kekurangan kalsium dengan gangguan suasana hati seperti depresi. Meskipun hubungan keduanya masih terus diteliti, perubahan mood yang tiba-tiba atau rasa sedih berkepanjangan bisa menjadi tanda tubuh kekurangan mineral ini. Konsultasi dengan dokter sangat disarankan untuk mendapatkan penanganan tepat.
8. Osteopenia dan Osteoporosis
Kekurangan kalsium kronis dapat menyebabkan osteopenia, yaitu penurunan massa tulang, dan pada tahap lanjut berkembang menjadi osteoporosis atau tulang rapuh. Menurut Very Well Health, kondisi ini sering terjadi setelah usia 30 tahun ketika tulang mulai kehilangan kalsium secara alami. Risiko patah tulang meningkat seiring bertambahnya usia, terutama pada orang yang tidak menjaga asupan gizi dan aktivitas fisik.
Cara Memenuhi Kebutuhan Kalsium Harian
Memenuhi kebutuhan kalsium sebenarnya tidak sulit. Berikut beberapa sumber makanan kaya kalsium yang mudah didapat:
Produk susu: susu, yoghurt, keju.
Ikan berukuran kecil: sarden, teri, dan salmon dengan tulangnya.
Sayuran hijau: bayam, brokoli, kale.
Kacang-kacangan dan biji-bijian: almond, wijen, chia seed.
Makanan fortifikasi: sereal atau minuman nabati yang ditambahkan kalsium.
Selain itu, vitamin D juga berperan penting dalam membantu penyerapan kalsium. Karena itu, berjemur di bawah sinar matahari pagi secara teratur dan konsumsi makanan kaya vitamin D dapat membantu mencegah hipokalsemia.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda sering mengalami kesemutan, nyeri otot, kelelahan, atau gangguan mood, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan kadar kalsium darah. Diagnosis dini dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut, seperti gangguan saraf dan pengeroposan tulang.
Hipokalsemia bukan hanya masalah tulang semata, tetapi juga mencerminkan ketidakseimbangan nutrisi yang berdampak luas pada kesehatan tubuh. Dengan pola makan seimbang, gaya hidup aktif, serta pemeriksaan rutin, risiko kekurangan kalsium dapat diminimalkan dan kesehatan tulang tetap terjaga hingga usia lanjut.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
15 Rekomendasi Kuliner Sarapan Ringan Banjarmasin Legendaris dan Murah
- Kamis, 09 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Xavier Marks Dorong Perluasan Pasar Properti Indonesia
- 09 Oktober 2025
2.
Lelang Merchandise MotoGP Mandalika Hasilkan Rp63 Juta
- 09 Oktober 2025
3.
Optimisme Penerbitan Obligasi Multifinance Hingga Akhir Tahun
- 09 Oktober 2025
4.
Rupiah Bergerak Dinamis, Peluang Penguatan Masih Terbuka
- 09 Oktober 2025