Senin, 06 Oktober 2025

George Russell Dominasi GP Singapura 2025, Red Bull Tertinggal

George Russell Dominasi GP Singapura 2025, Red Bull Tertinggal
George Russell Dominasi GP Singapura 2025, Red Bull Tertinggal

JAKARTA - Kemenangan George Russell di Grand Prix (GP) Singapura 2025 bukan sekadar kemenangan biasa. Bagi pembalap Mercedes tersebut, hasil gemilang di sirkuit Marina Bay menjadi bukti nyata bahwa konsistensi dan ketenangan bisa menaklukkan tekanan dari para rival berat seperti Max Verstappen dan Lando Norris. 

Balapan yang berlangsung Minggu malam itu memperlihatkan performa dominan Russell sejak lampu start menyala hingga garis finis, menandai momen penting bagi Mercedes di tengah ketatnya persaingan Formula 1 musim ini.

Russell tampil tanpa cela sejak lap pertama. Begitu start dimulai, ia langsung melesat ke depan dan memimpin balapan dengan kontrol penuh. 

Baca Juga

Harry Kane Pastikan Siap Bela Inggris Usai Cedera Ringan

Dari tikungan pertama hingga lap terakhir, pembalap asal Inggris itu menjaga ritme balapan dengan stabil. Dengan selisih lebih dari lima detik di garis finis, kemenangan ini terasa begitu meyakinkan — bukan karena keberuntungan, melainkan karena strategi dan eksekusi yang sempurna.

Di belakangnya, Max Verstappen dari Red Bull tampak berjuang keras. Ban lunak yang digunakan Verstappen justru menjadi tantangan utama. Meskipun Red Bull dikenal dengan efisiensi strategi pit stop dan kecepatan lurus mobil RB21, malam itu mereka tampak kesulitan menjaga performa ban hingga akhir lomba. 

Verstappen bahkan beberapa kali harus berjuang mempertahankan posisi dari tekanan Lando Norris yang tampil agresif bersama McLaren.

Namun, pengalaman berbicara. Verstappen mampu menjaga jarak aman dan akhirnya finis di posisi kedua, meski tidak pernah benar-benar mengancam dominasi Russell. 

Norris, yang sempat berharap memanfaatkan momen degradasi ban Red Bull, gagal mendekat cukup jauh untuk menyalip dan harus puas berada di posisi ketiga.

Di belakang mereka, Oscar Piastri menunjukkan performa konsisten meski kehilangan posisi dari rekan setimnya sendiri. Piastri sempat terdengar kecewa lewat komunikasi radio, tetapi pembalap muda asal Australia itu tetap menyelesaikan balapan di urutan keempat — hasil solid yang memperkuat posisi McLaren sebagai salah satu tim paling progresif musim ini.

Sementara itu, drama kecil terjadi di kelompok tengah. Kimi Antonelli, pembalap muda Mercedes yang menjadi sorotan musim ini, berhasil menyalip Charles Leclerc untuk merebut posisi kelima di lap-lap terakhir. 

Penampilan Antonelli kian mengesankan karena ia mampu menjaga kecepatan stabil sepanjang lomba tanpa membuat kesalahan berarti. Leclerc sendiri harus puas di posisi keenam setelah mengalami sedikit penurunan performa pada mobil Ferrari-nya.

Lewis Hamilton, rekan setim Leclerc di Ferrari, sempat menjadi perhatian karena beberapa kali melintasi batas lintasan. Meski ada investigasi kecil dari steward, ia akhirnya lolos dari penalti berat. Namun, masalah pada sistem rem membuat Hamilton kehilangan kecepatan di akhir balapan dan hanya mampu finis di posisi ketujuh.

Fernando Alonso kembali menunjukkan konsistensi khasnya bersama Aston Martin. Pembalap veteran Spanyol itu menyelesaikan lomba di posisi kedelapan, membuktikan bahwa pengalaman dan ketenangan tetap menjadi senjata andal di sirkuit sempit seperti Marina Bay.

Ollie Bearman dari Haas tampil luar biasa dengan finis di posisi kesembilan — pencapaian yang patut diapresiasi mengingat mobil Haas bukanlah yang tercepat di lintasan. Menutup 10 besar, ada Carlos Sainz yang kali ini membela Williams dan berhasil mencuri satu poin penting setelah bertarung sengit di paruh akhir lomba.

Di luar 10 besar, beberapa pembalap juga layak mendapat sorotan. Isack Hadjar dan Yuki Tsunoda masing-masing membawa mobil Racing Bulls dan Red Bull ke garis finis meski dengan selisih satu lap. Begitu pula Lance Stroll dan Alex Albon yang sama-sama mengakhiri lomba dengan stabil, meski tak mampu menembus zona poin.

Balapan ini juga memperlihatkan betapa ketatnya persaingan di papan tengah musim 2025. Dari Alpine, Franco Colapinto dan Pierre Gasly sama-sama kesulitan menjaga ritme mobil sepanjang lomba, sementara Esteban Ocon di Haas dan Nico Hulkenberg di Sauber harus puas finis di posisi buncit setelah tidak menemukan kecepatan yang diharapkan.

Kemenangan Russell di Singapura menambah catatan penting bagi Mercedes. Setelah beberapa musim mengalami naik turun performa, kemenangan ini menjadi bukti bahwa proyek pengembangan mobil mereka kembali ke jalur yang benar. Mercedes kini tampak siap menantang dominasi Red Bull yang dalam beberapa tahun terakhir sulit digoyahkan.

Bagi Russell sendiri, podium tertinggi di Marina Bay bukan hanya tentang trofi, melainkan juga tentang pembuktian. Ia menunjukkan bahwa dirinya bisa menjadi pemimpin baru bagi Mercedes pasca era Hamilton. Dengan ketenangan, konsistensi, dan kemampuan menjaga ritme, Russell menandai GP Singapura sebagai panggung kebangkitan.

Berikut hasil lengkap Grand Prix Singapura 2025:

George Russell — Mercedes — 62 lap

Max Verstappen — Red Bull — +5.430s

Lando Norris — McLaren — +6.066s

Oscar Piastri — McLaren — +8.146s

Kimi Antonelli — Mercedes — +33.681s

Charles Leclerc — Ferrari — +45.996s

Lewis Hamilton — Ferrari — +80.251s

Fernando Alonso — Aston Martin — +80.667s

Oliver Bearman — Haas — +93.527s

Carlos Sainz — Williams — +1 lap

Kemenangan ini menjadi salah satu momen penting dalam kalender Formula 1 2025. Di tengah ketidakpastian performa antar tim, GP Singapura menunjukkan bahwa persaingan tidak hanya soal kecepatan, tetapi juga soal strategi, kestabilan, dan mentalitas juara — sesuatu yang George Russell tunjukkan dengan sempurna malam itu.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Alex Marquez Soroti Insiden Mandalika yang Cedera Marc

Alex Marquez Soroti Insiden Mandalika yang Cedera Marc

Bangkit dari Kekalahan, Hurricanes Taklukkan Rockets Rebut Gelar Juara

Bangkit dari Kekalahan, Hurricanes Taklukkan Rockets Rebut Gelar Juara

Marc Klok Targetkan Cetak Sejarah Bersama Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Marc Klok Targetkan Cetak Sejarah Bersama Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Jakarta Jadi Pusat Aksi Mandiri SSS 3x3 Seri Jawa 2025

Jakarta Jadi Pusat Aksi Mandiri SSS 3x3 Seri Jawa 2025

Ub Serbia Kembali Juara, Raih Gelar Keenam FIBA 3x3 2025

Ub Serbia Kembali Juara, Raih Gelar Keenam FIBA 3x3 2025