Rabu, 24 September 2025

Astra Otoparts Jamin Pasokan Komponen Bensin di Era Elektrifikasi

Astra Otoparts Jamin Pasokan Komponen Bensin di Era Elektrifikasi
Astra Otoparts Jamin Pasokan Komponen Bensin di Era Elektrifikasi

JAKARTA - Transformasi industri otomotif global menuju kendaraan listrik (electric vehicle/EV) berlangsung semakin cepat. Di Indonesia sendiri, geliat kendaraan listrik mulai terlihat dari meningkatnya jumlah produsen, penjualan, hingga populasi di jalan raya. 

Namun, di tengah tren elektrifikasi ini, muncul pertanyaan besar: bagaimana nasib kendaraan berbasis bahan bakar minyak atau internal combustion engine (ICE) yang masih mendominasi penggunaan sehari-hari masyarakat?

Direktur PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), Sophie Handili, menegaskan bahwa pasar kendaraan bensin di Indonesia masih jauh dari kata habis. Menurutnya, meski era kendaraan listrik semakin kuat gaungnya, basis pengguna kendaraan bensin tetap memiliki pangsa yang besar. Karena itu, perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Astra ini memastikan tetap menjaga ketersediaan komponen untuk kendaraan ICE.

Baca Juga

Informasi Pencairan Bansos PKH 2025 untuk Keluarga Penerima

“Pasar ICE sekarang masih sangat besar, komponen-komponen kendaraan ICE itu masih resilient di era elektrifikasi,” ujar Sophie dalam acara Astra Media Day di Menara Astra, Jakarta, Selasa (23 September 2025).

Fokus Ganda: ICE dan Kendaraan Listrik

Meski tidak menutup mata terhadap perkembangan kendaraan listrik, Astra Otoparts memilih untuk mengambil posisi strategis dengan pendekatan ganda. Di satu sisi, perusahaan mulai memperbesar volume produksi dan distribusi sparepart kendaraan listrik. Namun di sisi lain, mereka tetap mempertahankan lini bisnis konvensional dengan menjaga kualitas produk ICE.

“Kami menyambut dengan memperbanyak portofolio electric vehicle, dan juga mempertahankan kualitas komponen ICE dan mengembangkan produk yang ada,” ucap Sophie.

Langkah ini menjadi bentuk adaptasi cerdas perusahaan menghadapi transisi industri yang tak bisa dielakkan. Alih-alih hanya berfokus pada kendaraan listrik yang pertumbuhannya masih bertahap di Indonesia, Astra Otoparts memilih tetap melayani pasar besar kendaraan bensin yang masih digunakan oleh mayoritas masyarakat.

Dampak Isu Tarif Impor AS ke Astra Otoparts

Selain soal elektrifikasi, Sophie juga menyinggung mengenai isu global terkait kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat (AS). Beberapa waktu lalu, perubahan tarif perdagangan Negeri Paman Sam sempat membuat gaduh dunia usaha. Namun, bagi Astra Otoparts, dampak kebijakan tersebut ternyata minim.

“Sempat heboh perubahan tarif Amerika Serikat, untuk Astra Autoparts ekspor ke AS ngga terlalu besar, secara komposisi ekspor ngga signifikan, jadi secara total kinerja keuangan kami ngga berdampak terlalu besar,” jelasnya.

Hal ini terjadi karena kontribusi ekspor ke AS relatif kecil dalam portofolio global Astra Otoparts. Dengan demikian, potensi guncangan akibat perubahan kebijakan perdagangan di negara tersebut bisa ditekan seminimal mungkin.

Peta Ekspor Astra Otoparts

Berdasarkan data perusahaan, ekspor Astra Otoparts saat ini sudah menjangkau lebih dari 50 negara. Pangsa ekspor terbesar berada di Asia dengan kontribusi 59,6%, kemudian disusul oleh Timur Tengah sebesar 30,7%. Sementara itu, Eropa menyumbang 4,7%, Afrika 3%, dan Amerika Latin 2%. Adapun Amerika Serikat bahkan berada di bawah angka tersebut, sehingga dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan sangat terbatas.

Foto: Bursa mobil bekas WTC Mangga Dua, Jakarta Utara, Kamis (24 Juli2025). (CNBC Indonesia/Chandra)

Peta ekspor tersebut memperlihatkan bahwa fokus utama Astra Otoparts memang berada di kawasan Asia dan Timur Tengah, dua wilayah yang selama ini memiliki pertumbuhan pengguna kendaraan bermotor cukup tinggi.

Strategi Perkuat OEM dan Pasar Ekspor

Menyadari kondisi tersebut, Astra Otoparts pun merumuskan strategi ekspor jangka panjang. Sophie menyebut, perusahaan akan terus memperkuat kerja sama dengan mitra global, khususnya dalam skema Original Equipment Manufacturer (OEM).

“Strategi ekspor kita memperkuat kerjasama OEM global dan partner kami dan kami memperluas pasar ekspor terutama ke Kawasan Asia, Timur Tengah, Afrika dan memperkuat kualitas produk dan memperbanyak jumlah yang bisa diekspor,” ungkap Sophie.

Pendekatan ini dinilai lebih realistis, karena perusahaan dapat menjaga keberlanjutan bisnis sambil memanfaatkan peluang di negara-negara yang pertumbuhan industrinya masih menjanjikan.

Menjaga Keseimbangan di Tengah Perubahan

Transisi menuju era kendaraan listrik memang tidak bisa dihindari. Namun, fakta bahwa jumlah kendaraan bensin di Indonesia masih sangat besar membuat kehadiran sparepart ICE tetap dibutuhkan. Astra Otoparts dengan tegas menunjukkan bahwa strategi menjaga keseimbangan ini merupakan kunci agar bisnis tetap relevan di masa depan.

Di satu sisi, perusahaan mendukung agenda elektrifikasi nasional dengan menambah portofolio produk untuk kendaraan listrik. Di sisi lain, Astra Otoparts tetap menjaga kualitas dan ketersediaan komponen kendaraan bensin. Hal ini memastikan bahwa pengguna kendaraan ICE tidak akan ditinggalkan begitu saja dalam proses transisi menuju era baru otomotif.

Melalui strategi ekspor yang terfokus, memperkuat OEM, serta mengembangkan produk ICE dan EV secara bersamaan, Astra Otoparts berupaya menjaga daya saing di tengah perubahan lanskap industri. Ke depan, strategi adaptif inilah yang akan menjadi penentu seberapa kuat perusahaan mampu bertahan dan berkembang di era elektrifikasi tanpa melupakan pasar yang masih dominan saat ini.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Menperin Dorong Investasi Turki Perkuat Industri Indonesia

Menperin Dorong Investasi Turki Perkuat Industri Indonesia

Barantin Perkuat Layanan Pangan Dengan Quarantin AI

Barantin Perkuat Layanan Pangan Dengan Quarantin AI

Prakiraan Cuaca BMKG 24 September 2025: Hujan Petir Diprediksi

Prakiraan Cuaca BMKG 24 September 2025: Hujan Petir Diprediksi

Harga Sembako Tangsel Hari Ini Relatif Stabil, Beberapa Naik Tipis

Harga Sembako Tangsel Hari Ini Relatif Stabil, Beberapa Naik Tipis

Penerbangan Surabaya-Banyuwangi Dibuka Kembali Hari Ini

Penerbangan Surabaya-Banyuwangi Dibuka Kembali Hari Ini