JAKARTA - Awal pekan perdagangan bursa menjadi sinyal positif bagi sektor perbankan nasional. Pada Selasa (16 September 2025), saham-saham bank besar atau yang dikenal dengan sebutan big banks kompak bergerak di zona hijau pada sesi pembukaan Bursa Efek Indonesia (BEI). Kondisi ini mencerminkan optimisme investor terhadap prospek sektor keuangan yang masih dianggap tangguh di tengah dinamika pasar global.
Big Banks Jadi Penopang Indeks
Saham-saham perbankan berkapitalisasi besar kerap menjadi motor penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena memiliki bobot signifikan dalam indeks acuan. Pergerakan harga keempat bank besar, yakni Bank Central Asia (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan Bank Negara Indonesia (BBNI), biasanya turut memengaruhi arah IHSG secara keseluruhan.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, keempat saham tersebut serempak menguat. Meski persentase kenaikannya masih terbatas, tren positif ini menjadi sinyal bahwa investor menaruh keyakinan pada sektor perbankan sebagai salah satu pilar utama perekonomian nasional.
BBRI Pimpin Kenaikan, BBCA Tertahan
Data perdagangan hingga pukul 09.09 WIB menunjukkan variasi kenaikan di antara saham big banks.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) memimpin penguatan dengan kenaikan 0,48% ke level Rp 4.160 per saham. Saham BBRI menjadi primadona di antara bank besar pada awal perdagangan.
Bank Mandiri (BMRI) menguat 0,44% ke Rp 4.550 per saham, setelah sempat menyentuh level tertinggi harian Rp 4.570.
Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatat kenaikan 0,45% ke Rp 4.430 per saham.
Bank Central Asia (BBCA) berada di posisi terendah dengan kenaikan 0,31% ke Rp 8.050 per saham, setelah sempat menyentuh level Rp 8.075.
Kenaikan tipis namun serentak ini memberikan dorongan kepercayaan bahwa sektor perbankan masih solid menopang pasar.
Sentimen Positif di Balik Penguatan
Kompaknya big banks menghijau tidak terlepas dari beberapa faktor pendukung. Pertama, stabilitas makroekonomi Indonesia yang tetap terjaga meski terjadi gejolak di pasar global. Kedua, sektor perbankan dipandang masih menjadi andalan pertumbuhan kredit serta pembiayaan bagi berbagai sektor usaha.
Selain itu, kinerja laporan keuangan big banks yang konsisten mencatatkan pertumbuhan laba juga memperkuat kepercayaan investor. Faktor-faktor inilah yang membuat saham perbankan terus menjadi pilihan utama bagi investor institusi maupun ritel.
Imbas Terhadap IHSG
Penguatan big banks pada pembukaan perdagangan turut memberikan dukungan terhadap IHSG. Dalam beberapa kesempatan, pergerakan saham perbankan menjadi penentu arah indeks, terutama saat sektor lain masih cenderung fluktuatif.
Meski penguatan pagi ini masih tipis, tren hijau serentak dari big banks menandakan adanya aliran dana yang masuk ke sektor keuangan. Hal ini bisa menjadi katalis bagi IHSG untuk tetap bertahan di zona positif sepanjang sesi perdagangan.
Kepercayaan Investor Tetap Terjaga
Kenaikan harga saham big banks, meskipun tidak signifikan, tetap menjadi indikator penting bahwa investor menaruh harapan besar terhadap sektor perbankan. Perbankan dianggap memiliki fundamental kuat dengan portofolio bisnis yang terdiversifikasi, mulai dari kredit konsumsi, kredit usaha, hingga layanan digital perbankan yang terus berkembang.
Kepercayaan ini menjadi modal penting untuk menghadapi potensi tekanan eksternal, baik dari fluktuasi nilai tukar, suku bunga global, maupun kondisi geopolitik internasional.
Prospek Sektor Perbankan
Ke depan, sektor perbankan diprediksi masih memiliki ruang pertumbuhan, terutama dari penyaluran kredit produktif. Program pemerintah dalam mendorong pembiayaan UMKM, pembangunan infrastruktur, serta transformasi digital perbankan juga menjadi katalis jangka menengah hingga panjang.
Dengan konsistensi laba, likuiditas yang terjaga, serta kemampuan adaptasi dalam menghadapi perubahan, big banks masih akan menjadi primadona investor di pasar modal.