Investor Affluent Indonesia Pilih Emas Sebagai Prioritas

Selasa, 16 September 2025 | 13:13:35 WIB
Investor Affluent Indonesia Pilih Emas Sebagai Prioritas

JAKARTA - Ketika banyak investor di dunia menimbang berbagai pilihan aset, investor affluent Indonesia tampak berbeda. HSBC Affluent Investor Snapshot 2025 menunjukkan bahwa kalangan kelas atas di Indonesia menempatkan emas sebagai aset utama dalam portofolio mereka, dengan rata-rata alokasi mencapai 25 persen. 

Angka ini menempatkan mereka di peringkat teratas dibanding 11 negara lain yang disurvei HSBC, sekaligus mencatatkan lonjakan 12 poin persentase dibanding tahun sebelumnya.

Sementara itu, kepemilikan uang tunai menurun menjadi 19 persen, turun 6 poin persentase dari tahun sebelumnya. Head of Networks Sales and Distribution HSBC Indonesia, Sumirat Gandapraja, menuturkan dalam media briefing di Jakarta, Senin, bahwa tren penurunan kepemilikan kas juga terlihat di negara-negara lain. Namun, berbeda dengan Indonesia, investor di negara lain cenderung mendiversifikasi alokasi ke saham dan aset lainnya selain emas.

Diversifikasi Portofolio Investor Affluent Indonesia

Meskipun emas mendominasi, investor affluent Indonesia tetap memiliki portofolio yang beragam:

Properti: 10 persen

Obligasi: 10 persen

Saham: 5 persen

Sumirat menekankan karakteristik unik investor Indonesia:

“Investor Indonesia ini tipe yang sekalinya tidak cash, langsung ke emas daripada obligasi atau saham. Bahkan porsi saham berkurang (turun 5 poin persentase dibanding 2024).”

Faktor literasi keuangan turut memengaruhi perilaku ini. Sumirat menambahkan bahwa volatilitas pasar biasanya bersifat sementara, sehingga investor yang terlalu berhati-hati terhadap saham, terutama saham teknologi, berisiko melewatkan momentum pertumbuhan pasar Amerika dan China yang positif.

Produk Keuangan Populer dan Tren Masa Depan

Tiga produk keuangan teratas yang dimiliki investor affluent Indonesia adalah:

Emas fisik: 44 persen

Deposito berjangka: 33 persen

Investasi terkelola: 31 persen

Selain itu, survei HSBC mencatat minat tinggi terhadap asuransi unit link (47 persen) dan solusi keuangan terkelola (43 persen). Produk baru dan lebih kompleks, seperti emas digital, multi-asset solutions, dan private market funds, banyak diminati oleh Gen Z dan milenial, menandakan selera risiko yang lebih tinggi serta kesiapan adopsi inovasi keuangan.

Optimisme di Tengah Kekhawatiran Ekonomi

Meski mayoritas responden affluent Indonesia mengaku khawatir terhadap biaya hidup dan ketidakpastian ekonomi, tingkat optimisme tetap tinggi. Survei mencatat bahwa 84 persen responden puas dengan kualitas hidup mereka, naik 2 poin dari tahun sebelumnya.

Keyakinan mencapai tujuan keuangan juga kuat di semua kelompok umur, dengan Gen Z dan milenial menunjukkan kepercayaan tertinggi, jauh melampaui rata-rata global.

Persiapan Pensiun dan Fokus Generasi

Menurut survei, individu affluent Indonesia membutuhkan rata-rata 565 ribu dolar AS untuk pensiun yang nyaman dan aman, meningkat signifikan dari 446 ribu dolar AS pada tahun sebelumnya.

Gen Z dan milenial: fokus pada mendukung keluarga, membangun kekayaan untuk keamanan, dan mempersiapkan pensiun.

Gen X dan Baby Boomer: prioritas pada tabungan untuk rekreasi, menjaga kekayaan, serta mempersiapkan pensiun.

Metodologi Survei

Data dikumpulkan secara daring (online) pada Maret 2025. Survei melibatkan 10.797 investor affluent di 12 negara, termasuk 547 responden dari Indonesia. Responden merupakan individu dengan aset yang dapat diinvestasikan antara 100 ribu dolar AS hingga 2 juta dolar AS, menyoroti tren investasi kelas atas global maupun domestik.

Hasil survei HSBC Affluent Investor Snapshot 2025 menegaskan bahwa emas tetap menjadi pilihan utama investor affluent Indonesia, baik sebagai alat lindung nilai maupun strategi diversifikasi portofolio. Selain itu, minat terhadap produk investasi yang lebih kompleks, khususnya di kalangan generasi muda, menunjukkan kesiapan untuk mengadopsi inovasi keuangan modern.

Dengan kepuasan tinggi terhadap kualitas hidup dan keyakinan pada pencapaian tujuan keuangan, investor affluent Indonesia tetap optimis menghadapi ketidakpastian ekonomi, meski tetap berhati-hati terhadap volatilitas pasar.

Tren ini memberi gambaran jelas tentang perilaku keuangan kelas atas Indonesia: mengutamakan keamanan aset melalui emas, sembari tetap membuka peluang diversifikasi ke instrumen lain. Informasi ini penting bagi institusi keuangan dan manajer investasi dalam merancang produk yang relevan dengan kebutuhan dan preferensi investor affluent di Indonesia.

Terkini

Cicilan KUR BCA 2025 serta Cara dan Syarat Pengajuannya

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:22 WIB

KUR BSI 2025: Pinjaman Ringan UMKM hingga Rp500 Juta

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:20 WIB

Cek Harga Emas Antam Naik Hari Ini, Investor Bisa Untung

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:19 WIB

Mulai Investasi SBN Sekunder di Livin Mandiri Hanya Sejutaan

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:17 WIB

IHSG Hari Ini Menguat, Rekomendasi Saham Pilihan Investor

Selasa, 16 September 2025 | 15:39:13 WIB