Selasa, 09 September 2025

12 Contoh Dongeng Pendek untuk Anak-anak yang Mendidik

12 Contoh Dongeng Pendek untuk Anak-anak yang Mendidik
contoh dongeng pendek

Contoh dongeng pendek menggambarkan cerita rakyat beragam yang lahir dari budaya, suku, dan daerah di berbagai belahan dunia.

Pada mulanya, dongeng memiliki hubungan erat dengan kepercayaan masyarakat tradisional terhadap hal-hal gaib atau supranatural, yang kemudian tercermin dalam kehidupan manusia, misalnya melalui keyakinan animisme dan dinamisme.

Dongeng umumnya dipahami sebagai cerita fiktif yang tidak benar-benar terjadi, bahkan dalam banyak hal bersifat khayalan atau tidak logis.

Baca Juga

iPhone 17 Tetap Diburu Meski Daya Beli Turun

Dongeng memberikan hiburan yang menyenangkan bagi anak-anak, sekaligus membawa berbagai manfaat positif. Cerita ini dapat menjadi media pembentukan karakter yang telah terbukti berdampak sejak dahulu.

Para leluhur dan orang tua zaman dulu menciptakan dongeng untuk anak-anak tidak hanya sebagai bentuk hiburan, tetapi juga sebagai sarana menyisipkan nilai-nilai moral yang bersifat mendidik.

Maka dari itu, dongeng berfungsi untuk merangsang daya imajinasi, membuka wawasan anak, serta membantu perkembangan kognitif, emosional, dan keterampilan motorik mereka.

Selain itu, dongeng juga digunakan sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pelajaran dan pesan moral tertentu. 

Diharapkan, melalui cerita yang mereka dengarkan, anak-anak dapat mengambil pelajaran berharga dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Maka tak heran jika hingga kini contoh dongeng pendek masih terus digunakan dalam proses pembelajaran anak-anak di berbagai lingkungan.

Ciri-ciri Dongeng

Cerita dongeng tergolong ke dalam karya prosa naratif yang isinya tidak benar-benar terjadi dan kerap disesuaikan dengan realitas dalam batas imajinasi. Umumnya, panjang teksnya cukup singkat dan sederhana. 

Dongeng biasanya tidak mencantumkan nama pengarang karena berasal dari tradisi lisan yang bersifat anonim, sehingga alur ceritanya sering mengalami perubahan tergantung dari interpretasi atau gaya penyampaian pendongengnya. 

Hal ini menyebabkan cerita yang sama bisa memiliki banyak versi berbeda dan kadang diklaim berasal dari wilayah tertentu. Dongeng diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya sebagai bagian dari tradisi budaya. 

Ceritanya tidak dibatasi oleh waktu atau tempat, sehingga bisa berlatar di mana saja tanpa ketentuan khusus mengenai lokasi. 

Umumnya, kisah dalam dongeng melibatkan dua karakter utama yang saling bertentangan, yaitu tokoh baik dan tokoh jahat. 

Karena dituturkan secara lisan, dongeng memiliki ciri khas dalam penyampaiannya yang khas dan penuh improvisasi. Cerita ini bersifat khayalan dan bisa menampilkan unsur yang tidak logis, ajaib, atau bahkan mustahil. 

Meskipun tidak masuk akal, dongeng mengandung nilai-nilai moral yang berguna sebagai pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

Jenis-jenis Dongeng

  • Legenda merupakan jenis dongeng yang mengisahkan asal-usul suatu tempat. Contoh dari legenda antara lain Sasakala Tangkuban Perahu, Asal Mula Rawa Pening, serta Legenda Danau Toba.
  • Mite adalah jenis dongeng yang mengangkat kisah tentang dewa-dewa serta mitos yang dipercaya masyarakat. Contoh mite antara lain kisah Dewi Sri dan Nyi Roro Kidul.
  • Cerita Rakyat merupakan dongeng yang berasal dari wilayah atau daerah tertentu, seperti Malin Kundang yang berasal dari Sumatra Barat.
  • Cerita binatang mencakup kisah seperti Si Kancil dan Buaya, Serigala dan Tiga Babi Kecil, serta Sang Kodok. Cerita jenis ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga bentuk, yaitu etiological tale, fable, dan beast epic. 

Etiological tale merupakan cerita yang menjelaskan asal-usul suatu hewan berdasarkan ciri bentuk atau rupanya saat ini. 

Fable adalah kisah hewan yang mengandung pesan moral dan menggambarkan hewan-hewan sebagai makhluk yang memiliki akal, perilaku, bahkan kemampuan berbicara layaknya manusia. 

Sementara beast epic adalah rangkaian cerita dengan tokoh utama seekor hewan yang menjadi pusat dari keseluruhan kisah.

Manfaat Dongeng

  • Dapat membantu mengembangkan imajinasi anak.
  • Mendorong peningkatan kemampuan berbahasa pada anak usia dini.
  • Berperan dalam menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai moral pada anak.
  • Membantu membentuk karakter anak yang positif.
  • Berfungsi sebagai media hiburan sekaligus membantu memulihkan kondisi psikologis anak dari trauma.
  • Meningkatkan kemampuan konsentrasi pada anak.
  • Menstimulasi pengetahuan serta membangkitkan rasa ingin tahu anak.
  • Mendorong tumbuhnya minat baca dan mengembangkan kebiasaan membaca sejak dini.
  • Mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak melalui aktivitas mendongeng.

Contoh Dongeng Pendek untuk Anak-anak

Berikut ini berbagai contoh dongeng pendek yang dirancang khusus untuk anak-anak dan sarat dengan pelajaran berharga yang dapat membentuk karakter dan nilai kehidupan mereka.

Anak Gembala dan Serigala

Tersebutlah seorang anak laki-laki yang bekerja sebagai penggembala domba milik seorang tuan kaya. 

Ia diberikan tugas penting untuk menjaga kawanan domba dan segera memberitahu warga desa apabila muncul serigala yang mengancam ternaknya. 

Namun, karena merasa bosan menjalankan rutinitas itu, ia pun melakukan sebuah lelucon dengan berpura-pura berteriak, “Ada serigala!” 

Warga desa yang panik segera berlarian menuju tempat anak itu berada, namun mereka hanya mendapati situasi aman dan anak gembala yang tertawa-tawa. 

Ia mengulangi lelucon tersebut beberapa kali hingga akhirnya, pada suatu sore, sekawanan serigala benar-benar datang dan menyerang domba-dombanya. 

Anak gembala itu berteriak meminta bantuan, tetapi tidak ada satu pun penduduk yang mempercayainya lagi. Akhirnya ia hanya bisa menyesali perbuatannya sendiri karena telah mengingkari kepercayaan orang lain.

Kura-Kura yang Sombong

Alkisah ada seekor kura-kura yang merasa tidak puas dengan kehidupannya di darat dan air. Ia beranggapan bahwa dirinya lebih pantas berada di udara karena merasa memiliki kemampuan lebih. 

Ia pun iri melihat burung-burung yang dapat terbang dengan bebas di langit. Suatu hari, kura-kura meminta seekor angsa untuk membantunya mewujudkan keinginannya terbang. 

Ia menggigit erat-erat sebatang kayu, sementara kedua ujung kayu itu dipegang oleh dua angsa. Saat mereka mulai terbang tinggi, kura-kura merasa sangat gembira dan ingin menyampaikan rasa bangganya. 

Namun, begitu ia membuka mulut untuk bicara, ia pun terjatuh dari ketinggian. Untungnya, cangkangnya yang keras mampu melindungi tubuhnya dari cedera parah. Sejak kejadian itu, ia tidak lagi bersikap tinggi hati.

Si Kancil dan Buaya

Dikisahkan seekor kancil yang cerdik dan lapar ingin menyebrangi sungai demi mencuri mentimun di ladang seberang. Namun, ia tidak tahu bagaimana cara menyeberang karena sungai itu cukup dalam dan berbahaya. 

Lalu, ia mendatangi seekor buaya yang sedang beristirahat di pinggir sungai. Dengan akal cerdiknya, kancil bertanya pada buaya, “Hai buaya, kau sudah makan hari ini?” 

Buaya yang sedang lapar menjadi terganggu dan ingin memangsa kancil. Mengetahui niat itu, kancil dengan cepat berkata, “Tenang saja, aku membawa daging lezat untukmu dan seluruh keluargamu.” 

Buaya yang senang mendengarnya segera memanggil semua teman-temannya untuk berkumpul. Kancil kemudian menyuruh mereka berbaris rapat dari tepi ke tepi sungai. 

Lalu, ia melompat-lompat dari punggung satu buaya ke buaya lainnya sambil menghitung jumlah mereka. Begitu tiba di seberang sungai, kancil tertawa puas karena berhasil menipu kawanan buaya dan langsung menikmati mentimun dengan tenang.

Sangi Sang Pemburu

Pada zaman dahulu, tinggal seorang pemburu bernama Sangi di pinggiran hutan dekat sungai. Suatu hari, ketika ia keluar berburu, ia tidak mendapatkan apa-apa dan merasa putus asa. Ia lalu duduk di pinggir sungai untuk beristirahat. 

Saat itu, ia melihat jejak kaki babi hutan dan segera mengikutinya. Ia pun terkejut melihat seekor babi hutan berada di hadapan naga besar. Karena takut, ia bersembunyi di balik semak-semak. 

Tak lama, naga tersebut berubah wujud menjadi seorang pria tampan dan menyuruh Sangi untuk mengambil dan memakan daging babi hutan itu. 

Meski ragu, Sangi pun memakan daging tersebut dan terkejut karena dagingnya sangat lezat dan mudah dimakan. Ia pun kembali ke rumah dan menceritakan semua yang terjadi pada keluarganya. 

Namun, karena cerita itu tersebar luas, sang naga menjadi marah dan mengutuk Sangi menjadi naga, sebagai hukuman karena membocorkan rahasia alam.

Pasir dan Batu

Dua orang sahabat, Andi dan Budi, sedang melakukan perjalanan melintasi padang pasir. Dalam perjalanan tersebut, mereka terlibat dalam sebuah perdebatan hingga Andi memukul Budi. 

Meski merasa sakit hati, Budi tidak marah, melainkan menuliskan kejadian itu di atas pasir, “Hari ini temanku memukulku.” Setelah berjalan beberapa lama, mereka menemukan sebuah oasis. 

Ketika sedang minum, Budi terpeleset dan hampir tenggelam di dalam air. Namun, Andi segera menolongnya dan berhasil menyelamatkannya. Kali ini, Budi menulis di atas batu, “Hari ini temanku menyelamatkanku dari bahaya.” 

Andi pun merasa heran dan bertanya mengapa Budi menulis kejadian buruk di pasir, sementara kejadian baik ditulis di batu. Budi menjawab, “Ketika seseorang menyakiti kita, tulislah di pasir agar angin bisa menghapusnya. 

Tetapi jika seseorang berbuat baik, ukirlah di batu agar tidak bisa hilang oleh waktu.” Kisah ini menjadi contoh dari dongeng pendek yang mengajarkan pentingnya memaafkan kesalahan dan menghargai kebaikan.

Gajah yang Sering Lupa

Seekor gajah bernama Geri memiliki kebiasaan buruk: ia sangat mudah lupa. Ia kerap kali melupakan hal-hal penting, termasuk janji yang telah ia buat dengan teman-temannya. 

Ketika ditegur atas kelalaiannya, Geri hanya bisa menunjukkan wajah menyesal dan meminta maaf, meskipun hal itu terjadi berulang-ulang. Salah satu kawannya, Susi, merasa sangat jengkel karena Geri sering tidak menepati janji. 

Suatu hari, Susi mengundang Geri untuk hadir dalam perayaan ulang tahunnya. Ia pun memberi peringatan bahwa jika Geri kembali melupakan janjinya, maka ia tidak ingin lagi berteman dengannya.

Untuk memastikan dirinya ingat akan undangan tersebut, Geri mengikat sebuah pita besar di tempat tidurnya sebagai pengingat. 

Keesokan harinya, ia melihat pita itu dan merasa bahwa ia punya suatu kewajiban, namun ia tidak ingat dengan siapa dan tentang apa. 

Geri pun menjelajah hutan, bertanya kepada siapa saja yang ia temui, dan pada akhirnya ia memutuskan untuk mendatangi rumah Susi karena ia menganggap Susi sangat cerdas. 

Ternyata, keputusannya tepat. Susi menyambut kedatangannya dengan sukacita, merasa senang karena Geri akhirnya datang dan menepati janjinya. Mereka pun merayakan hari bahagia itu bersama.

Perlombaan Antara Kura-Kura dan Kelinci

Di sebuah hutan, terjadi persaingan tak biasa antara dua hewan: kura-kura dan kelinci. Kura-kura yang kerap diremehkan karena pergerakannya yang lambat, menantang kelinci yang selalu menyombongkan kecepatannya untuk berlomba. 

Merasa yakin akan menang, kelinci menerima tantangan itu dengan antusias dan mengundang hewan-hewan lainnya untuk menyaksikan perlombaan.

Saat lomba dimulai, kelinci langsung melesat jauh meninggalkan kura-kura. Di sisi lain, kura-kura tetap melangkah perlahan namun konsisten. Karena merasa tak tertandingi, kelinci memilih beristirahat di tengah perjalanan. 

Ia tertidur dengan santai, yakin bahwa ia masih punya banyak waktu. Namun saat ia terbangun, ia terkejut melihat kura-kura sudah hampir mencapai garis akhir. 

Akhirnya, kura-kura berhasil menyentuh garis finis lebih dulu, dan para penonton bersorak riang atas keberhasilannya. Sementara itu, kelinci pulang dengan rasa malu karena terlalu percaya diri.

Tikus Kecil dan Si Raja Hutan

Di suatu hari yang tenang di dalam hutan, seekor tikus bermain-main dan mengganggu seekor singa yang sedang tidur. Kesal karena dibangunkan, sang singa langsung menangkap si tikus dengan niat untuk memakannya. 

Namun, tikus kecil itu menangis dan memohon agar diberi ampun. Ia berjanji akan membalas kebaikan hati sang singa jika diberi kesempatan untuk hidup.

Singa, yang tersentuh oleh permintaan tersebut, akhirnya melepaskannya. Beberapa waktu kemudian, singa tanpa sengaja terperangkap dalam jebakan yang dipasang pemburu. 

Ia meraung minta tolong, dan suara itu terdengar oleh tikus. Tikus segera datang dan mulai mengerat tali jaring yang menjebak singa. 

Dengan gigih, tikus berhasil membebaskan singa dari perangkap. Sejak itu, persahabatan antara keduanya pun terjalin erat.

Dua Kambing yang Keras Kepala

Di sebuah lembah terdapat sebuah batang pohon yang tumbang dan dijadikan jembatan oleh hewan-hewan untuk menyeberangi jurang. 

Pada suatu ketika, dua ekor kambing gagah dari arah berlawanan ingin melintasi jembatan sempit itu di waktu yang bersamaan.

Alih-alih saling memberi jalan, keduanya bersikukuh untuk melintas duluan. Mereka saling menantang dan tidak ada yang mau mengalah. Ketika bertemu di tengah batang pohon, keduanya saling mendorong dengan tanduk masing-masing. 

Karena saling dorong dan tidak ada ruang yang cukup, keduanya kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke dalam jurang yang dialiri arus deras. Kejadian ini menjadi pelajaran tentang pentingnya kerendahan hati dan saling menghormati.

Kisah Semut Pekerja dan Belalang Pemalas

Pada musim yang hangat, seekor semut rajin mengumpulkan makanan dari pagi hingga petang. Ia menyimpannya di dalam gudang kecil agar kelak dapat digunakan saat musim dingin tiba. 

Semut tidak peduli hujan atau panas, ia tetap bekerja dengan penuh semangat. Di sisi lain, belalang hanya menghabiskan waktu dengan bernyanyi dan bersantai.

Ia melihat semut bekerja dan mengolok-oloknya, mengatakan bahwa makanan berlimpah dan tidak perlu disimpan. Namun, semut tak mengindahkan ejekan itu dan terus melakukan pekerjaannya.

Waktu pun berlalu dan musim dingin datang. Salju menutupi hutan, dan makanan menjadi langka. Semut tetap tenang karena persediaannya cukup. 

Sementara itu, belalang yang tak mempersiapkan apapun menjadi kelaparan dan kedinginan. Ia pun menyesali keputusannya yang malas bekerja saat waktu masih memungkinkan.

Bangau yang Sombong

Seekor bangau berjalan anggun di tepi sungai kecil. Matanya terpaku pada air jernih, leher dan paruhnya panjang siap menangkap mangsa pagi. Saat itu, sungai penuh dengan ikan berenang, tetapi sang bangau tampak sombong. 

Ia berkata pada dirinya sendiri bahwa ikan-ikan kecil tidak pantas dikonsumsinya. Ketika seekor ikan yang lebih besar mendekat, ia menolak untuk merepotkan diri membuka paruh demi memakannya. 

Seiring matahari naik, ikan-ikan di pinggir yang dangkal berpindah ke tengah sungai yang lebih dalam dan dingin. Akhirnya, bangau itu hanya bisa memakan siput kecil yang ada di tepi sungai sebagai makanan paginya.

Malin Kundang

Pada suatu masa, hiduplah seorang ibu miskin dengan putra tunggalnya, Malin Kundang. Mereka hidup seadanya karena penghasilan si ibu sebagai nelayan tak mencukupi kebutuhan. 

Ketika Malin menjadi dewasa, ia memutuskan merantau ke kota untuk mencari kehidupan yang lebih baik, dan sang ibu pun merelakan. 

Setelah beberapa tahun, Malin berhasil menjadi saudagar kaya dan menikahi seorang wanita bangsawan yang cantik.

Suatu hari, Malin kembali untuk menengok desanya sekaligus membagikan uang kepada penduduk. Warga sangat senang, dan seorang tetangga segera kabarkan hal tersebut kepada ibunya. “Anakmu sekarang kaya,” ujarnya. 

Sang ibu terkejut dan berlari ke dermaga. Benar saja, ia melihat Malin bersama istri cantiknya. Sang ibu memeluk Malin dan berkata, “Anakku, mengapa kau pergi tanpa memberi kabar?” 

Namun Malin malu melihat penampilan ibunya yang lusuh, lalu melepaskan pelukannya. “Ibu ini pengemis, bukan ibuku,” katanya pada istrinya.

Mendengar itu, ibu Malin sangat terluka dan mengutuk anaknya. Malin pun berubah menjadi batu, dan kisah tersebut kemudian dikenal sebagai legenda Malin Kundang.

Sebagai penutup, contoh dongeng pendek menyimpan nilai-nilai kehidupan yang bisa menginspirasi anak-anak untuk tumbuh dengan karakter kuat dan budi pekerti luhur.

Bru

Bru

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Samsung Galaxy S25 FE, Alternatif Flagship untuk Content Creator

Samsung Galaxy S25 FE, Alternatif Flagship untuk Content Creator

Oppo F31 Series 5G Resmi Rilis dengan Baterai 7.000mAh

Oppo F31 Series 5G Resmi Rilis dengan Baterai 7.000mAh

Oppo A6 GT 5G Hadir, Usung Snapdragon 7 Gen 3

Oppo A6 GT 5G Hadir, Usung Snapdragon 7 Gen 3

Xiaomi 13T Resmi Hadir dengan 5G Super Cepat

Xiaomi 13T Resmi Hadir dengan 5G Super Cepat