Kejagung Diminta Investigasi Kerjasama PT KAI Logistik dan PT Sentosa Laju Sejahtera
- Senin, 16 Juni 2025

JAKARTA - Kejaksaan Agung Republik Indonesia diminta untuk turun tangan membongkar teka-teki kerja sama antara PT KAI Logistik dan PT Sentosa Laju Sejahtera (SLS), menyusul anjloknya pertumbuhan pendapatan anak usaha PT KAI tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, menyoroti kemerosotan drastis pendapatan PT KAI Logistik. Menurut Uchok, hal ini patut dicurigai sebagai potensi penyalahgunaan anggaran negara. "Kejaksaan Agung harus menyelidiki apakah ada indikasi korupsi atau penyalahgunaan wewenang dalam kerja sama ini," ujar Uchok dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 16 JUNI 2025.
PT KAI Logistik, yang merupakan anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero), mengalami penurunan signifikan dalam pendapatan dan laba bersih dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, perusahaan ini mencatatkan laba sebesar Rp100,4 miliar, sedangkan pada tahun 2024, laba bersihnya turun menjadi Rp89,6 miliar. Pendapatan perusahaan juga mengalami penurunan dari Rp1,108 triliun pada 2023 menjadi Rp1,1 triliun pada 2024.
Baca Juga
Salah satu faktor yang diduga berkontribusi terhadap penurunan kinerja PT KAI Logistik adalah kerja sama dengan PT Sentosa Laju Sejahtera. Pada April 2024, kedua perusahaan menandatangani perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) untuk pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan Coal Terminal Unloading System di area Stasiun Kramasan, Sumatera Selatan.
Uchok menilai bahwa kerja sama ini perlu diawasi secara ketat, mengingat besarnya potensi kerugian negara yang ditimbulkan. "Kejaksaan Agung harus memastikan bahwa proyek ini dilaksanakan sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas," tegasnya.
Sementara itu, PT KAI Logistik berupaya memperbaiki kinerjanya dengan melakukan berbagai inovasi dan ekspansi layanan. Perusahaan ini memperluas layanan KALOG Express hingga ke 200 titik layanan di 115 kota/kabupaten dan membangun dry warehouse seluas 800 m² di Jakarta Gudang Kampung Bandan. Selain itu, KAI Logistik juga meluncurkan aplikasi KAI Logistik TRAX untuk memudahkan pelanggan dalam mengakses layanan secara digital.
Namun, meskipun ada upaya untuk meningkatkan kinerja, Uchok menekankan bahwa transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran tetap menjadi hal yang utama. "Masyarakat berhak mengetahui bagaimana anggaran negara digunakan dalam proyek-proyek seperti ini," ujarnya.
Kejaksaan Agung hingga saat ini belum memberikan tanggapan resmi terkait permintaan penyelidikan ini. Namun, dengan adanya desakan dari berbagai pihak, diharapkan lembaga tersebut dapat segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan tidak adanya penyalahgunaan anggaran negara dalam kerja sama antara PT KAI Logistik dan PT Sentosa Laju Sejahtera.
Penyelidikan ini juga diharapkan dapat memberikan kejelasan kepada publik mengenai aliran dana negara dalam proyek-proyek strategis seperti pembangunan terminal batu bara, yang memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian nasional.
Dengan demikian, penting bagi semua pihak untuk mendukung upaya-upaya yang memastikan pengelolaan anggaran negara dilakukan secara transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik korupsi.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia
- 11 September 2025
2.
Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery
- 11 September 2025
3.
Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global
- 11 September 2025
4.
Jadwal Pelni KM Nggapulu September Oktober 2025
- 11 September 2025
5.
HUT KAI 2025 Hadirkan Promo Diskon Tiket Spesial
- 11 September 2025