
JAKARTA - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, baru-baru ini memimpin groundbreaking Proyek Green Hydrogen Pilot Plant di Ulubelu, Lampung. Acara ini menjadi tonggak penting bagi Indonesia dalam mendorong hilirisasi energi baru terbarukan dan mempercepat transisi menuju ekonomi hijau. Proyek ini diselenggarakan oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk dan menandai dimulainya pembangunan pilot plant perdana di dunia yang memanfaatkan panas bumi untuk menghasilkan hidrogen hijau.
Menurut Todotua Pasaribu, proyek green energy ini merupakan implementasi nyata dari komitmen pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060. Proyek ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya Asta Cita ke-2 yang menekankan kemandirian bangsa melalui pengembangan energi dan ekonomi hijau. “Proyek ini tidak hanya mendukung transisi energi, tetapi juga memperkuat kemandirian energi nasional sekaligus membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” ujarnya.
Hidrogen Hijau sebagai Bahan Bakar Masa Depan
Baca Juga
Pemanfaatan hidrogen hijau diproyeksikan akan memperkuat ekonomi berkelanjutan, termasuk sebagai bahan bakar transportasi dan untuk dekarbonisasi industri. Target produksi Green Hydrogen Pilot Plant Ulubelu diperkirakan mencapai ±100 kilogram per hari pada November 2026. Hasil produksi hidrogen ini tidak hanya akan digunakan oleh Pertamina Group, tetapi juga mitra eksternal, seperti Toyota, untuk pengembangan kendaraan berbahan bakar hidrogen.
“Dengan hilirisasi energi hijau, kita tidak hanya menciptakan sumber daya baru, tetapi juga memperkuat daya saing industri nasional. Energi hijau akan menjadi salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan,” ujar Pasaribu. Pendekatan ini menunjukkan bahwa hilirisasi tidak hanya berfokus pada mineral, tetapi juga pada energi bersih sebagai katalisator utama pertumbuhan ekonomi.
Mendorong Investasi dan Sinergi Energi Hijau
Pemerintah terus mendorong investasi di sektor energi hijau sekaligus memperkuat hilirisasi sumber daya alam. Sinergi antara pemerintah, BUMN, swasta, dan mitra internasional menjadi kunci dalam membangun ekosistem energi hijau yang berkelanjutan. Proyek Green Hydrogen Ulubelu diharapkan menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menegaskan kepemimpinan dalam transisi energi global.
“Investasi di sektor ini tidak hanya meningkatkan kapasitas energi terbarukan nasional, tetapi juga membuka peluang kerja baru serta memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi hijau global,” jelas Pasaribu. Strategi ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong kemandirian energi nasional sekaligus mendukung pencapaian target Net Zero Emission.
Keunggulan Teknologi Panas Bumi
Proyek ini memanfaatkan teknologi panas bumi sebagai sumber energi untuk produksi hidrogen hijau, sebuah inovasi yang belum banyak diterapkan di dunia. Panas bumi dipilih karena kapasitasnya yang dapat diperbarui dan emisi karbon yang rendah. Teknologi ini memungkinkan produksi hidrogen hijau secara berkelanjutan sekaligus menekan dampak lingkungan.
Dengan pendekatan ini, Proyek Green Hydrogen Ulubelu diharapkan menjadi model bagi pengembangan energi hijau lainnya di Indonesia. Teknologi panas bumi tidak hanya efisien, tetapi juga menjadi contoh pemanfaatan sumber daya alam secara optimal dan ramah lingkungan.
Kontribusi terhadap Ekonomi dan Lingkungan
Selain menjadi katalisator energi hijau, proyek ini juga diproyeksikan memberi kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal dan nasional. Dengan adanya pilot plant ini, wilayah Lampung akan mendapatkan manfaat langsung berupa lapangan pekerjaan baru, pelatihan tenaga kerja, dan pengembangan industri terkait hidrogen hijau.
“Ekonomi hijau bukan hanya soal energi, tetapi juga penguatan ekosistem industri dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan proyek ini, kita menciptakan peluang ekonomi yang lebih inklusif,” terang Pasaribu. Keberadaan pilot plant ini sekaligus menjadi laboratorium inovasi bagi pengembangan teknologi hidrogen hijau di Indonesia.
Momentum Strategis bagi Transisi Energ
Proyek Green Hydrogen Ulubelu menjadi simbol penting bagi transisi energi di Indonesia. Dengan adanya pilot plant, pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam mempercepat penggunaan energi bersih, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan mendorong pertumbuhan industri berbasis energi baru terbarukan.
“Proyek ini diharapkan menjadi titik awal bagi pengembangan hidrogen hijau secara lebih luas di Indonesia. Hal ini selaras dengan visi jangka panjang untuk membangun ekonomi hijau yang berkelanjutan,” ujar Pasaribu. Langkah ini juga diharapkan dapat menarik minat investor global dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam pasar energi hijau internasional.
Dengan groundbreaking Proyek Green Hydrogen Pilot Plant Ulubelu, Indonesia menegaskan komitmennya terhadap energi bersih, hilirisasi sumber daya, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Pilot plant ini bukan hanya wujud inovasi teknologi, tetapi juga strategi nasional untuk mencapai Net Zero Emission dan memperkuat kemandirian energi.
Proyek ini diharapkan menjadi model bagi pengembangan energi hijau lainnya, sekaligus menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan dukungan pemerintah, BUMN, swasta, dan mitra internasional, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk memimpin transisi energi global dan memastikan masa depan yang lebih hijau bagi generasi mendatang.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia
- 11 September 2025
2.
Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery
- 11 September 2025
3.
Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global
- 11 September 2025
4.
Jadwal Pelni KM Nggapulu September Oktober 2025
- 11 September 2025
5.
HUT KAI 2025 Hadirkan Promo Diskon Tiket Spesial
- 11 September 2025