
JAKARTA - Di saat pasar ponsel konsumen global tengah mengalami perlambatan, Nokia mengambil langkah berani dengan memperluas fokus bisnisnya ke sektor pertahanan. Perusahaan asal Finlandia ini memperkenalkan dua perangkat komunikasi taktis terbaru: Mission-Safe Phone dan Banshee 5G Tactical Radio.
Kehadiran keduanya menandai arah baru bagi Nokia, yang tidak hanya dikenal sebagai pionir di industri telekomunikasi komersial, tetapi kini juga ingin memainkan peran strategis dalam mendukung operasi militer modern.
Dengan meningkatnya belanja pertahanan di banyak negara, langkah Nokia ini dilihat sebagai strategi untuk menyeimbangkan pendapatan di tengah stagnasi pasar konsumen.
Baca Juga
Mission-Safe Phone: Ponsel Militer dengan Keamanan Tingkat Tinggi
Produk pertama yang diperkenalkan adalah Mission-Safe Phone, sebuah smartphone berstandar militer. Perangkat ini dirancang untuk ketahanan, keamanan, dan performa tinggi agar dapat digunakan dalam kondisi operasi paling ekstrem.
Smartphone ini ditenagai chipset Qualcomm yang mumpuni, mendukung aplikasi dengan kebutuhan data intensif, serta terintegrasi dengan radio taktis 4G dan 5G besutan Nokia.
Tidak hanya itu, perangkat ini juga fleksibel karena hadir dalam berbagai konfigurasi yang bisa disesuaikan untuk beragam kebutuhan misi, mulai dari komunikasi lapangan hingga operasi strategis berskala besar.
Dengan kombinasi daya tahan fisik dan integrasi sistem komunikasi, Mission-Safe Phone ditujukan untuk menjadi perangkat multifungsi yang bisa diandalkan oleh personel militer maupun lembaga pertahanan lainnya.
Banshee 5G Tactical Radio: Jaringan Portabel untuk Medan Operasi
Selain ponsel, Nokia juga meluncurkan Banshee 5G Tactical Radio, sebuah stasiun pangkalan portabel yang berfungsi sebagai “jaringan dalam kotak.”
Perangkat ini menawarkan bandwidth tinggi, latensi rendah, serta mobilitas tinggi yang sangat krusial untuk mendukung komunikasi real-time di medan operasi.
Dengan kemampuan ini, Banshee 5G dapat memastikan koordinasi pasukan berjalan lancar, cepat, dan efisien, bahkan di wilayah yang tidak memiliki infrastruktur komunikasi memadai.
Konsep “jaringan dalam kotak” memungkinkan unit militer membangun sistem komunikasi mandiri tanpa bergantung pada jaringan sipil. Hal ini tentu menjadi nilai tambah di situasi darurat atau konflik, di mana akses jaringan publik sering kali terbatas atau sengaja diputus.
Visi Nokia untuk Ekosistem Komunikasi Pertahanan
Menurut Giuseppe Targia, Kepala Divisi Antariksa dan Pertahanan Nokia, ekosistem komunikasi taktis yang dikembangkan perusahaan memang dirancang untuk menjawab kebutuhan operasi militer modern.
Sementara itu, Tommi Uitto, Presiden Nokia Mobile Networks, menegaskan bahwa pertahanan kini menjadi salah satu area pertumbuhan utama Nokia. Ia menyoroti pentingnya teknologi komunikasi dalam peperangan modern.
“Dalam peperangan modern, kesadaran situasional real-time adalah segalanya,” ujar Uitto.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa komunikasi cepat, aman, dan stabil bisa menjadi faktor penentu kemenangan dalam operasi militer kontemporer.
Dari 4G ke 6G: Masa Depan Komunikasi Pertahanan
Tidak berhenti di situ, Nokia juga tengah mengembangkan solusi komunikasi berbasis teknologi 4G, 5G, hingga 6G. Langkah ini bertujuan untuk menggantikan sistem radio militer lama yang dinilai tidak lagi memadai dalam menghadapi kompleksitas peperangan modern.
Dengan inovasi ini, Nokia ingin memastikan bahwa perangkat komunikasi taktis di masa depan tidak hanya sekadar andal, tetapi juga mampu mengintegrasikan berbagai platform digital, intelijen buatan, hingga sistem pertahanan berbasis jaringan.
Menangkap Peluang dari Dinamika Global
Keputusan Nokia untuk masuk lebih dalam ke sektor pertahanan bukan tanpa alasan. Belanja militer global terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dipicu oleh dinamika geopolitik yang tidak menentu.
Sementara itu, pasar konsumen ponsel pintar justru mengalami saturasi, dengan kompetisi ketat dan margin keuntungan yang semakin tipis. Dengan memanfaatkan teknologi jaringan yang sudah dikuasainya, Nokia melihat peluang besar untuk menyediakan solusi komunikasi yang dibutuhkan oleh militer dan lembaga pertahanan di berbagai negara.
Peran Strategis di Industri Pertahanan Global
Peluncuran Mission-Safe Phone dan Banshee 5G Tactical Radio menandai pergeseran peran Nokia dari sekadar pemain lama di dunia telekomunikasi, menjadi aktor strategis di industri pertahanan global.
Dengan reputasi teknologi yang sudah teruji, Nokia berpotensi menjadi pemasok andal untuk perangkat komunikasi militer, sekaligus membuka jalur bisnis baru yang lebih stabil dibanding pasar konsumen.
Melalui dua perangkat baru yang dirancang khusus untuk kebutuhan militer, Nokia menunjukkan komitmen serius dalam memperluas fokus bisnis ke sektor pertahanan.
Mission-Safe Phone hadir sebagai smartphone militer berstandar tinggi dengan keamanan, fleksibilitas, dan daya tahan maksimal.
Banshee 5G Tactical Radio menjadi solusi jaringan portabel dengan bandwidth tinggi dan latensi rendah, mendukung koordinasi pasukan di medan operasi.
Dengan visi jangka panjang yang mencakup pengembangan teknologi 4G hingga 6G, Nokia menempatkan diri sebagai pemain penting dalam transformasi komunikasi pertahanan global. Di tengah pasar konsumen yang melambat, langkah ini bisa menjadi strategi tepat untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan sekaligus relevansi di era baru peperangan modern.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Hasil dan Jadwal Pertandingan Badminton China Masters Hari Ini
- 17 September 2025
2.
Liverpool Sambut Atletico Madrid, Duel Seru Liga Champions 2025
- 17 September 2025
3.
Keindahan Pulau Gag Raja Ampat untuk Wisata Alam
- 17 September 2025
4.
Emil Audero Bersinar di Liga Italia, Beri Semangat Nasional
- 17 September 2025
5.
Persiapan Timnas Indonesia Matang Hadapi Kualifikasi Piala Dunia
- 17 September 2025