PNM Raih Penghargaan Internasional Best Microfinance Sukuk

Senin, 06 Oktober 2025 | 15:20:34 WIB
PNM Raih Penghargaan Internasional Best Microfinance Sukuk

JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali mencatat prestasi gemilang di kancah internasional. Dalam ajang The Asset Triple A Islamic Finance Awards 2025 yang digelar pada 27 Agustus 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia, PNM dianugerahi penghargaan “Best Microfinance Sukuk”. 

Penghargaan ini menegaskan posisi PNM sebagai lembaga pembiayaan yang konsisten menghadirkan inovasi keuangan syariah untuk mendukung pemberdayaan masyarakat, khususnya para perempuan prasejahtera.

PNM sebelumnya juga menerima penghargaan serupa pada 2022 dan 2024, menegaskan keberlanjutan kinerja dan komitmen PNM dalam menghadirkan pembiayaan berbasis syariah yang relevan dan bermanfaat bagi pelaku usaha ultra mikro di Indonesia.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada The Asset atas penghargaan yang diberikan. Melalui pencapaian ini, kami berharap PNM dapat terus meningkatkan peran dalam memberdayakan perempuan prasejahtera untuk naik kelas,” ujar Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi.

Jaringan Layanan Luas dan Akses Modal Berbasis Syariah

PNM memiliki 4.656 jaringan layanan, yang mencakup 58 cabang, 3.977 kantor unit Mekaar, dan 621 kantor unit ULaMM, tersebar di 36 provinsi, 452 kabupaten/kota, dan 6.165 kecamatan. Jaringan luas ini memudahkan masyarakat memperoleh layanan permodalan dan pendampingan usaha.

Hingga Agustus 2025, PNM telah melayani 22,5 juta nasabah, dengan 74% portofolio pembiayaan berbasis syariah, menunjukkan kesungguhan PNM dalam memperkuat ekosistem keuangan syariah sekaligus mendukung kemandirian ekonomi masyarakat dari tingkat akar rumput.

Inovasi Keuangan Global: Orange Bonds dan Sukuk

PNM juga dikenal sebagai pelopor orange bonds pertama di Indonesia, kedua di Asia, dan kelima di dunia. Selain itu, PNM tercatat sebagai penerbit orange sukuk pertama di Indonesia sekaligus di dunia, menegaskan posisi PNM sebagai lembaga pembiayaan yang tidak hanya menyediakan akses modal, tetapi juga mendorong pembiayaan berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan perempuan.

“PNM diberikan mandat untuk memberikan akses kepada masyarakat, khususnya kelompok prasejahtera yang berada di bottom of the pyramid, melalui penyediaan permodalan dan pendampingan usaha. Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, kami yakin PNM mampu menghadirkan dampak sosial-ekonomi yang lebih luas,” tambah Arief.

Fokus pada Pemberdayaan Perempuan dan SDGs

Program PNM menempatkan perempuan prasejahtera sebagai fokus utama, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 5, yaitu mewujudkan kesetaraan gender melalui pemberdayaan ekonomi. Dengan inovasi finansial dan pendampingan yang berkelanjutan, PNM membantu perempuan mengembangkan usaha ultra mikro dan meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.

Penghargaan internasional ini tidak hanya menjadi pengakuan global atas inovasi dan keberhasilan PNM, tetapi juga memacu semangat untuk memperluas jangkauan layanan, memperkuat pembiayaan syariah, dan menghadirkan program pemberdayaan berkelanjutan yang lebih luas.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Keberhasilan PNM menegaskan pentingnya peran lembaga pembiayaan mikro berbasis syariah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Selain menyediakan akses modal, PNM berkontribusi terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat dari tingkat akar rumput, memperkuat ketahanan usaha mikro, dan mendorong kemandirian perempuan prasejahtera.

Melalui inovasi seperti sukuk dan orange bonds, PNM menunjukkan bagaimana strategi keuangan berkelanjutan dapat mendorong perubahan sosial-ekonomi yang nyata sekaligus membuka peluang investasi global di sektor microfinance.

“Dengan penghargaan ini, kami optimistis PNM akan terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus mendukung pencapaian SDGs,” tutup Arief.

PNM menegaskan bahwa pemberdayaan ekonomi berbasis syariah dan inovasi keuangan global akan terus menjadi fokus utama dalam mendorong inklusi finansial dan penguatan ekonomi masyarakat prasejahtera di seluruh Indonesia.

Terkini