Rabu, 10 September 2025

Danantara Siap Perkuat KEK Manufaktur Nasional

Danantara Siap Perkuat KEK Manufaktur Nasional
Danantara Siap Perkuat KEK Manufaktur Nasional

JAKARTA - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kembali menjadi sorotan nasional. Kali ini, perhatian tertuju pada langkah Dewan Ekonomi Nasional (DEN) yang memberikan ruang kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia untuk berperan dalam pengembangan KEK yang berfokus pada sektor manufaktur. Langkah ini dipandang strategis karena sejalan dengan arah kebijakan nasional yang menempatkan hilirisasi dan industrialisasi sebagai motor utama transformasi ekonomi.

Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang, menegaskan bahwa Danantara akan diarahkan ke KEK manufaktur sesuai mandat pemerintah. “Jadi nanti kita akan arahkan Danantara kepada KEK Manufaktur,” ungkap Edwin di Jakarta, Selasa (9 Seotember 2025).

Arahan Presiden dan Harapan Transformasi Ekonomi

Baca Juga

Jadwal Kapal Pelni KM Sirimau September hingga Oktober 2025

Menurut Edwin, keterlibatan Danantara bukan sekadar kebijakan teknis, melainkan amanat langsung Presiden RI Prabowo Subianto. Presiden berharap agar KEK mampu menjadi pusat pertumbuhan industri baru yang tak hanya berorientasi jangka pendek, melainkan juga memberi nilai tambah berkelanjutan bagi ekonomi nasional.

“Mantan Menteri Pertahanan itu berharap KEK menjadi pusat pertumbuhan industri baru di Tanah Air, sekaligus mendorong transformasi ekonomi nasional berbasis hilirisasi dan industrialisasi,” ujar Edwin menegaskan pesan Presiden.

Pernyataan ini menegaskan bahwa pemerintah ingin menjadikan KEK sebagai laboratorium nyata dari visi hilirisasi: bagaimana sumber daya alam tidak berhenti pada bentuk mentah, tetapi diolah, diproduksi, dan didistribusikan dalam bentuk produk bernilai tinggi.

Dukungan Finansial dari Danantara

Edwin menambahkan bahwa fokus awal kerja sama ini adalah peran Danantara sebagai penyokong finansial bagi KEK manufaktur. “Kan memang sesuai arahan dari Pak Presiden untuk Danantara bisa mendorong (KEK), paling tidak membantu finansial. Sementara fokusnya di manufaktur,” jelasnya.

Walau belum menyebutkan nominal investasi, Edwin memastikan bahwa pembahasan lebih lanjut segera dilakukan. “Sementara ini, lagi dipersiapkan pertemuan dengan Danantara untuk pembahasan lebih lanjut. Kira-kira berapa yang dibutuhkan untuk masing-masing KEK,” terangnya.

Dengan begitu, jelas bahwa keberadaan Danantara diproyeksikan menjadi katalis bagi percepatan pembangunan KEK, terutama dalam hal penyediaan dana yang mendukung pembangunan infrastruktur, fasilitas industri, hingga konektivitas yang akan memperkuat rantai pasok manufaktur.

Realisasi Investasi dan Serapan Tenaga Kerja

Berdasarkan data DEN, hingga semester I 2025, total investasi yang masuk ke 25 KEK di Indonesia telah mencapai Rp294,4 triliun. Realisasi ini berdampak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja, dengan 187.376 orang telah terserap di berbagai sektor.

Fakta ini memperlihatkan bahwa KEK tidak hanya sebatas proyek pembangunan kawasan, melainkan instrumen nyata yang mendukung agenda pemerintah dalam mengurangi pengangguran, memperluas basis industri, serta menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi antarwilayah.

Dominasi Manufaktur dalam KEK

Menariknya, sebagian besar investasi yang masuk ke KEK berfokus pada sektor manufaktur. Beberapa KEK yang menjadi contoh sukses adalah KEK Kendal, Gresik, dan Batang. Dari 25 KEK yang beroperasi, tujuh di antaranya berada di Pulau Jawa, sementara 18 lainnya tersebar di luar Jawa.

Dominasi manufaktur dalam KEK ini mengindikasikan arah jelas dari strategi ekonomi pemerintah: membangun basis industri yang kuat, modern, dan terintegrasi, yang mampu bersaing secara global.

KEK Sebagai Pilar Indonesia Maju

Keterlibatan Danantara dalam KEK manufaktur juga mempertegas bahwa KEK kini dipandang sebagai pilar pembangunan ekonomi yang tak bisa ditawar lagi. Selain sebagai motor industri, KEK juga memiliki fungsi strategis dalam menarik investasi asing, memperluas jejaring perdagangan, dan menciptakan kawasan ekonomi yang lebih kompetitif.

Bagi pemerintah, langkah ini sejalan dengan target besar menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat industri manufaktur di Asia. Dengan dukungan Danantara, percepatan pengembangan KEK diharapkan mampu mengurangi kesenjangan antarwilayah serta memperkuat daya saing ekonomi nasional.

Sinergi Jangka Panjang

Lebih jauh, sinergi antara Danantara, DEN, dan pemerintah mencerminkan adanya pendekatan jangka panjang dalam mengelola pembangunan kawasan. Fokus bukan hanya pada pembangunan fisik, tetapi juga mencakup aspek keberlanjutan, penguatan SDM lokal, dan penciptaan ekosistem bisnis yang sehat.

Bila kolaborasi ini berjalan optimal, KEK manufaktur bukan sekadar menjadi kawasan industri, tetapi juga pusat inovasi yang melibatkan riset, pengembangan teknologi, hingga integrasi dengan ekonomi digital.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Jadwal Lengkap KA Bandara YIA Jogja 2025

Jadwal Lengkap KA Bandara YIA Jogja 2025

Transjakarta Terapkan Kamera AI Pantau Penumpang Real Time

Transjakarta Terapkan Kamera AI Pantau Penumpang Real Time

Jadwal Kapal Ferry ASDP Kupang NTT Hari Ini 2025

Jadwal Kapal Ferry ASDP Kupang NTT Hari Ini 2025

Rute dan Tarif DAMRI Eksekutif Jakarta Yogyakarta

Rute dan Tarif DAMRI Eksekutif Jakarta Yogyakarta

Rute Trans Jogja Lengkap, Lewati Wisata dan Kampus

Rute Trans Jogja Lengkap, Lewati Wisata dan Kampus