Sabtu, 06 September 2025

10 Tsunami Terbesar di Dunia yang Tercatat dalam Sejarah

10 Tsunami Terbesar di Dunia yang Tercatat dalam Sejarah
tsunami terbesar di dunia

Tsunami terbesar di dunia merupakan salah satu bencana alam paling mengerikan yang pernah menimpa berbagai wilayah di dunia. 

Baru-baru ini, tsunami muncul akibat erupsi Gunung Anak Krakatau yang melanda daerah Banten dan Lampung, Indonesia.

Ratusan orang menjadi korban, baik yang terluka, meninggal dunia, maupun hilang, terutama mereka yang tinggal atau berlibur di sekitar pesisir pantai. 

Baca Juga

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

Data yang dirilis kepolisian menunjukkan banyak korban berada di penginapan dekat pantai. Hingga kini, upaya evakuasi dan pencarian korban masih terus dilakukan.

Indonesia sendiri pernah mengalami tsunami terbesar yang menimpa Nanggroe Aceh Darussalam pada 26 Desember 2004. Bencana ini menghancurkan wilayah tersebut dan menelan banyak nyawa. 

Berbeda dengan tsunami Banten dan Lampung, peristiwa Aceh diawali oleh gempa bumi. Sejarah mencatat bahwa beberapa tsunami terbesar di dunia pernah menimbulkan dampak yang sangat dahsyat.

Sekilas tentang Tsunami

Menurut buku Seputar Tsunami: Seri Ensiklopedi Bencana Tsunami karya Rani Siti Fitriani dkk (2021:8), tsunami terjadi akibat perpindahan massa air yang dipicu perubahan permukaan laut secara vertikal secara mendadak. 

Perubahan ini dapat dipicu oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Gempa bumi bawah laut
  • Letusan gunung berapi di dasar laut
  • Longsor bawah laut
  • Hantaman meteor dari angkasa ke laut

Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah dengan energi yang tetap bergantung pada ketinggian dan keluasannya. 

Di laut dalam, tsunami mampu bergerak dengan kecepatan 500–1000 km per jam, setara kecepatan pesawat terbang, meskipun ketinggiannya hanya sekitar satu meter. 

Saat mendekati pantai, laju gelombang menurun menjadi sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya meningkat hingga puluhan meter. Hantaman gelombang dapat menembus puluhan kilometer dari garis pantai. 

Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi akibat tsunami disebabkan oleh kekuatan air itu sendiri maupun material yang terbawa oleh arus gelombang.

Daftar Tsunami Terbesar di Dunia

Berikut ini merupakan tinjauan mengenai beberapa peristiwa yang termasuk dalam kategori tsunami terbesar di dunia, di mana masing-masing bencana ini menimbulkan dampak yang sangat luas dan signifikan:

1. Tsunami Unzen (1972) dengan Ketinggian 100 Meter

Tsunami pertama yang termasuk besar terjadi di Unzen akibat letusan gunung Unzen atau Aso pada tahun 1972. Bencana ini muncul karena sebagian gunung jatuh ke laut, sehingga menghasilkan gelombang yang sangat tinggi, mencapai 100 meter. 

Namun, catatan resmi mencatat titik tertinggi hanya 57 meter di Osakibana, Kota Futsu, sehingga tsunami ini dikategorikan sebagai mega tsunami kecil.

Hingga kini, penyebab pasti tsunami ini belum jelas, apakah karena longsor puncak gunung yang menghantam laut atau akibat gempa. 

Tsunami ini melanda Provinsi Higo, Shimabara, serta Teluk Ariake, dengan korban mencapai 15.000 orang dan sekitar 5.000 meninggal dunia.

2. Tsunami Teluk Lituya (1958) dengan Ketinggian 524 Meter

Pada 9 Juli 1958, terjadi longsor besar di Teluk Lituya, Alaska, yang memicu gelombang tsunami setinggi 524 meter, menjadikannya salah satu gelombang raksasa terbesar yang pernah tercatat. 

Kejadian ini bermula pada pukul 10.15 ketika gempa berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang Pegunungan Fairweather, memicu longsor bebatuan dan es seberat 30 juta kubik yang menghantam laut di teluk tersebut. 

Hantaman ini menghasilkan gelombang raksasa setinggi 1.720 kaki atau 524 meter yang menyapu seluruh teluk.

3. Tsunami Aceh (2004)

Pada tahun 2004, tsunami dahsyat melanda provinsi Aceh. Bencana ini menelan 227.898 korban jiwa dan termasuk salah satu tsunami terbesar yang pernah terjadi. 

Indonesia merupakan negara yang terdampak paling parah, dengan perkiraan korban mencapai 170.000 orang.

Kerusakan yang ditimbulkan sangat luas, bahkan hingga pesisir timur Afrika. Kematian paling jauh akibat tsunami ini tercatat di Rooi Els, Afrika Selatan, yang berjarak sekitar 8.000 km dari pusat gempa.

4. Tsunami Krakatau (1883)

Gunung Krakatau, yang masih aktif hingga kini, meletus pada tahun 1883, menimbulkan gelombang setinggi 37 meter. Bencana ini menghancurkan wilayah sekitar, termasuk Kota Anyer dan Merak. Korban jiwa tercatat sebanyak 40.000 orang. 

Selain itu, kerusakan fisik sangat parah, hampir seluruh fasilitas umum dan rumah warga hancur total. Kejadian ini juga menjadi awal terbentuknya Anak Krakatau yang beberapa kali mengalami erupsi di kemudian hari.

5. Tsunami Lisbon (1755)

Peristiwa ini terjadi akibat gempa berkekuatan 8,5 skala Richter pada 1 November 1755, yang memicu salah satu tsunami paling besar di dunia. Tiga gelombang tinggi menghantam berbagai kota di pesisir barat Portugal dan utara Spanyol. 

Selain kerusakan material yang luas, bencana ini menewaskan ribuan orang. Jumlah korban diperkirakan mencapai sekitar 70.000 jiwa, meninggalkan kesedihan mendalam bagi masyarakat. 

Kehadiran teknologi modern kini diharapkan dapat digunakan untuk memprediksi bencana serupa agar korban jiwa dapat diminimalkan.

6. Tsunami Genroku (1703)

Pada 31 Desember 1703, wilayah Kanto Selatan, Jepang, mengalami gempa dahsyat di Era Genroku yang memicu tsunami besar. Gelombang ini menghancurkan rumah-rumah dan fasilitas umum, menyisakan puing-puing di seluruh wilayah terdampak.

Tsunami Genroku diperkirakan menjangkau sekitar 400 kilometer garis pantai dan menewaskan sekitar 200.000 orang. Bencana ini meninggalkan trauma mendalam bagi keluarga yang kehilangan anggota dan menyisakan kenangan penuh duka.

7. Tsunami Kreta (356 SM)

Sebelum Masehi, pada 21 Juli 356 SM, tercatat tsunami besar yang melanda wilayah Li Mesir, Palestina, Siprus, Sisilia, dan Kepulauan Yunani. Peristiwa ini merusak fasilitas umum dan rumah-rumah penduduk di sekitarnya.

Jumlah korban jiwa diperkirakan mencapai 3.000 hingga 5.000 orang. Kehancuran ini juga menyebabkan terganggunya mata pencaharian masyarakat sekitar, dengan ribuan orang mengalami luka-luka atau kehilangan nyawa.

8. Tsunami Tohoku (2011)

Pada 11 Maret 2011, Jepang mengalami tsunami dahsyat yang termasuk salah satu tsunami paling besar di dunia. Bencana ini menewaskan banyak orang dan menghancurkan sekitar 120.000 bangunan. 

Kerusakan semakin parah karena kegagalan operasi PLTN Fukushima Daiichi, menghentikan kegiatan kelistrikan selama beberapa hari.

Gempa berkekuatan 9,1 skala Richter yang terjadi di bawah lepas pantai Jepang terasa hingga ke seluruh dunia. 

Gelombang tsunami yang tercipta mencapai ketinggian sekitar 40 meter, menjadikannya salah satu bencana alam paling dahsyat dalam sejarah modern.

9. Tsunami Arica (1868)

Pada tahun 1868, wilayah dekat Arica, Peru, diguncang gempa berkekuatan antara 8,5 hingga 9,0 skala Richter. Gempa ini memicu tsunami yang meluas di Samudera Pasifik, menewaskan ratusan orang yang tinggal di desa dan kota pesisir. 

Selain korban jiwa, sebagian besar kapal di pelabuhan juga hancur. Diperkirakan sekitar 25.000 orang menjadi korban dari bencana dahsyat ini.

10. Tsunami Alaska (1946)

Tahun 1946, tsunami besar terjadi akibat gempa berkekuatan 8,1 skala Richter yang menghantam wilayah Alaska dan Hawaii. Selain itu, longsor yang terjadi di Alaska memperburuk dampak bencana, menewaskan 165 orang di kedua wilayah tersebut. 

Kerugian materiil diperkirakan mencapai US$26 juta. Di Hawaii, bencana ini juga dikenal dengan sebutan “April Fools Day Tsunami” karena terjadi pada tanggal 1 April.

Faktor yang Dapat Menyebabkan Tsunami

Indonesia terletak di antara dua benua, yakni Asia dan Australia, serta berada di antara dua samudera, Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. 

Posisi ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu zona pertemuan lempeng dunia, yang menjadi alasan mengapa negara ini memiliki banyak gunung, khususnya yang masih aktif.

Setiap tahun, lempeng-lempeng tersebut terus bergerak, saling menjauh atau bertabrakan, dan proses ini berlangsung selama jutaan tahun. 

Dahulu, masyarakat mengira tsunami merupakan bentuk gelombang pasang yang terjadi dalam skala besar.

Namun, seiring perkembangan ilmu pengetahuan, terutama di bidang oseanografi, pandangan ini terbukti keliru. Walaupun tsunami secara sekilas tampak seperti gelombang pasang yang naik ke daratan, ada perbedaan signifikan. 

Gelombang pasang terjadi secara perlahan dan bertahap, sehingga tidak merusak, sedangkan tsunami memiliki daya hancur yang besar. Beberapa faktor yang menyebabkan tsunami antara lain:

1. Gempa Bumi di Bawah Laut

Hampir 90 persen tsunami di dunia disebabkan oleh gempa bumi bawah laut. Getaran yang ditimbulkan gempa ini mendorong terbentuknya gelombang tsunami. 

Gempa bawah laut merupakan gempa tektonik akibat pertemuan atau tabrakan lempeng. Namun, tidak semua gempa bawah laut menimbulkan tsunami.

Gempa yang berpotensi memicu tsunami biasanya memiliki pusat kurang dari 30 km di bawah permukaan laut, kekuatan minimal 6,6 skala Richter, dan pola sesar naik-turun. 

Jika ciri-ciri ini muncul, kewaspadaan terhadap kemungkinan tsunami harus ditingkatkan.

2. Letusan Gunung Berapi

Erupsi gunung berapi, baik yang terjadi di daratan maupun di bawah laut, juga dapat memicu tsunami. Contohnya, erupsi Gunung Anak Krakatau yang diduga menjadi penyebab tsunami di Banten.

Namun, gunung berapi yang mampu menimbulkan tsunami harus menghasilkan getaran besar, setara dengan gempa tektonik bawah laut. Mengingat Indonesia memiliki banyak gunung berapi, negara ini dikenal sebagai bagian dari Ring of Fire.

3. Longsor di Dasar Laut

Tahukah kamu bahwa dasar laut memiliki formasi seperti lembah, bukit, dan cekungan yang bisa mengalami longsor sewaktu-waktu? Tsunami yang disebabkan oleh longsor semacam ini sering disebut sebagai Tsunamic Submarine Landslide.

Longsor bawah laut biasanya dipicu oleh gempa tektonik atau letusan gunung berapi bawah laut. 

Getaran hebat akibat longsor tersebut dapat memicu gelombang tsunami. Selain itu, pergerakan lempeng di bawah laut juga bisa menjadi pemicu terjadinya longsor.

4. Hantaman Meteor

Walaupun sangat jarang dan belum ada catatan sejarah yang membuktikan tsunami akibat hantaman meteor, kemungkinan itu tetap ada. 

Simulasi komputer menunjukkan bahwa meteor dengan diameter lebih dari satu kilometer dapat menimbulkan bencana besar. Dampaknya mirip seperti benda berat yang jatuh ke dalam air, menghasilkan gelombang besar.

Itulah beberapa faktor penyebab tsunami. Sebenarnya, bencana tsunami dapat diperkirakan lewat beberapa tanda, seperti surutnya air laut secara tiba-tiba, perilaku hewan yang tidak biasa, hingga suara gemuruh dari dasar laut. 

Jika tanda-tanda tersebut muncul, sebaiknya segera waspada dan lakukan tindakan yang tepat.

Sebagai penutup, sejarah mencatat berbagai peristiwa alam yang dahsyat, mengingatkan kita akan kehati-hatian menghadapi tsunami terbesar di dunia.

Bru

Bru

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

19 Makanan Khas Solo yang Enak dan Lagi Hits

19 Makanan Khas Solo yang Enak dan Lagi Hits

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri