Minggu, 07 September 2025

Beragam Manfaat Daun Bawang, Kandungan, dan Jenisnya

Beragam Manfaat Daun Bawang, Kandungan, dan Jenisnya
manfaat daun bawang

Manfaat daun bawang tidak hanya terbatas sebagai pelengkap masakan, tetapi juga memiliki khasiat luar biasa bagi kesehatan tubuh. 

Tanaman ini cukup mudah ditemukan, bahkan kerap dibudidayakan sendiri di halaman rumah karena penggunaannya yang sering dalam berbagai olahan kuliner.

Mungkin tidak banyak yang menyadari bahwa di balik aromanya yang khas, daun bawang menyimpan sejumlah manfaat penting bagi tubuh. 

Baca Juga

BMKG Jelaskan Cuaca September Secara Lengkap

Untuk kamu yang belum mengetahui kegunaan dari tanaman ini, penjelasan berikut akan sangat membantu untuk memahami lebih dalam mengenai manfaat daun bawang, termasuk berbagai zat gizi yang dikandungnya.

Selain membahas khasiatnya, uraian ini juga akan mengupas berbagai aspek lain seputar daun bawang, mulai dari komposisi nutrisinya hingga potensi penggunaannya dalam menjaga kesehatan. Menarik, bukan? 

Maka dari itu, yuk simak ulasan selengkapnya agar kamu tidak ketinggalan informasi penting tentang manfaat daun bawang.

Kandungan Daun Bawang

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, tumbuhan ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai tambahan dalam berbagai hidangan, tetapi juga memiliki berbagai kegunaan yang menguntungkan bagi tubuh. 

Pada sekitar tahun 300 sebelum Masehi, masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal tanaman ini sebagai salah satu bahan makanan yang dipercaya mampu membantu mengurangi berat badan.

Fakta tersebut menjadi salah satu petunjuk bahwa tumbuhan ini memang memiliki beragam khasiat untuk menunjang kesehatan. Di dalamnya terkandung sejumlah nutrisi penting seperti vitamin C, K, dan A. 

Selain itu, tumbuhan ini juga mengandung serat yang mendukung fungsi sistem pencernaan agar tetap optimal. 

Tak hanya itu, kandungan lain seperti zat besi, mangan, serta berbagai jenis mineral esensial lainnya juga turut melengkapi nilai gizi yang dimilikinya.

Mafaat Daun Bawang

Selain berperan dalam membantu proses penurunan berat badan, tumbuhan ini juga menyimpan berbagai khasiat lain yang baik untuk tubuh. 

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah penjelasan mengenai beberapa manfaat daun bawang yang dapat mendukung kesehatan tubuh manusia secara menyeluruh.

Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Darah

Zat serat yang terkandung dalam tanaman ini diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL dalam tubuh. Efek ini telah dibuktikan melalui sebuah riset yang dipublikasikan pada tahun 2019. 

Dalam penelitian tersebut, dijelaskan bahwa asupan makanan yang kaya serat, termasuk tanaman ini, mampu menurunkan kadar LDL jika dikonsumsi secara teratur. 

Selain itu, penggunaannya juga dapat membantu mengurangi ketergantungan pada obat-obatan golongan statin serta menurunkan risiko efek samping dari obat tersebut.

Menjaga Fungsi Jantung Tetap Optimal

Tanaman ini mengandung berbagai mineral penting yang berperan besar dalam menjaga kesehatan jantung. 

Beberapa di antaranya adalah kalium, magnesium, dan kalsium, yang berfungsi dalam menjaga kestabilan tekanan darah — faktor yang sangat memengaruhi kondisi jantung. 

Kalium dalam jumlah cukup juga sangat diperlukan tubuh untuk mendukung proses pengiriman sinyal listrik di sistem saraf dan jantung. 

Konsumsi makanan yang kaya kalium secara teratur, termasuk tanaman ini, dapat membantu menghindari gangguan ritme jantung yang tidak normal.

Mengontrol Kadar Gula dalam Tubuh

Kandungan vitamin C yang bersifat sebagai antioksidan dalam tanaman ini juga berperan penting dalam membantu menjaga kadar gula darah, khususnya pada penderita diabetes. 

Kadar gula darah yang tinggi secara terus-menerus bisa menyebabkan stres oksidatif, yaitu kondisi saat tubuh tidak mampu menangkal efek radikal bebas beracun. Situasi ini bisa mempercepat perkembangan penyakit diabetes. 

Namun, dengan rutin mengonsumsi tanaman ini yang kaya antioksidan, tubuh dapat lebih terlindungi dari radikal bebas sekaligus membantu menjaga kestabilan kadar gula.

Mengurangi Risiko Terkena Kanker

Tanaman ini juga mengandung quercetin dan flavonoid, dua senyawa yang diyakini dapat membantu menurunkan risiko terjadinya kanker. 

Temuan ini diperkuat oleh penelitian dari Curtin University pada tahun 2017 yang menyebutkan bahwa kedua senyawa tersebut memiliki sifat anti-inflamasi, antimikroba, dan antikanker. 

Kandungan-kandungan inilah yang membantu tubuh melawan proses pembentukan sel-sel kanker.

Bahkan, penggunaan ekstrak tanaman ini dinilai memiliki potensi lebih tinggi sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit kanker jika dibandingkan hanya mengonsumsi dalam bentuk utuh.

Mengurangi Risiko Terjadinya Inflamasi

Senyawa quercetin yang terdapat dalam tanaman ini tidak hanya berfungsi dalam melawan pertumbuhan sel kanker, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menekan terjadinya inflamasi atau peradangan. 

Berdasarkan hasil riset yang dipublikasikan pada tahun 2020, kandungan quercetin diketahui membawa berbagai manfaat positif bagi tubuh secara keseluruhan. 

Selain itu, keberadaan vitamin C dalam tanaman ini juga berkontribusi sebagai antioksidan, yang memainkan peran penting dalam melawan proses inflamasi yang berbahaya bagi kesehatan.

Menunjang Kesehatan Penglihatan

Tanaman ini juga mengandung vitamin A, yang dikenal efektif dalam menjaga kondisi mata tetap sehat. Vitamin tersebut diyakini dapat memperlambat perkembangan gangguan penglihatan seperti rabun jauh, terutama pada anak-anak dan remaja. 

Selain itu, vitamin C dalam tanaman ini juga terbukti mampu menangkal kerusakan akibat oksidasi yang bisa menjadi penyebab munculnya penyakit katarak. 

Oleh sebab itu, mengonsumsi tanaman ini secara rutin diyakini mampu membantu menjaga kesehatan mata secara optimal.

Meningkatkan Kekuatan dan Kepadatan Tulang

Mengonsumsi tanaman ini juga bisa mendukung pertumbuhan dan kekuatan tulang. 

Selain kalsium, kandungan flavonoid yang ada di dalamnya turut berperan dalam menjaga kesehatan tulang secara menyeluruh, menjadikannya salah satu pilihan alami untuk mendukung sistem kerangka tubuh.

Mencegah Masalah pada Sistem Pencernaan

Serat yang terkandung dalam tanaman ini juga bermanfaat dalam menjaga fungsi sistem pencernaan. Kandungan serat tersebut mampu mengurangi risiko gangguan seperti sembelit.

Dengan konsumsi rutin, tubuh akan lebih mudah menjaga kelancaran proses pencernaan serta meningkatkan kenyamanan saluran cerna setiap harinya.

Mendukung Penurunan Berat Badan

Seperti halnya berbagai jenis sayuran lainnya, tanaman ini juga berperan dalam mendukung program pengurangan berat badan. Dalam setiap 100 gram, hanya terkandung sekitar 31 kalori. 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini merupakan sumber serat dan air yang cukup tinggi, yang bermanfaat dalam mencegah rasa lapar berlebihan dan memberikan efek kenyang lebih lama.

Tak hanya itu, kandungan serat larut di dalamnya mampu membentuk gel di usus, yang berfungsi untuk menekan nafsu makan secara alami. 

Penelitian lain juga mengungkapkan adanya hubungan antara konsumsi sayuran secara rutin dengan hasil penurunan berat badan yang lebih stabil dan konsisten.

Menyediakan Asupan Vitamin

Tanaman ini mengandung berbagai jenis vitamin yang penting bagi tubuh. Jika dikonsumsi secara rutin, dapat membantu mencukupi kebutuhan vitamin harian dan mendukung berbagai fungsi tubuh secara optimal.

Menunjang Kesehatan Otak

Berdasarkan sebuah studi, kandungan belerang dalam tanaman ini diketahui memiliki manfaat dalam melindungi fungsi otak serta memperlambat penurunan kemampuannya. 

Walau begitu, manfaat ini masih memerlukan kajian ilmiah lebih mendalam untuk dikonfirmasi secara menyeluruh.

Merawat Kesehatan Kulit

Senyawa allicin yang ada pada tanaman ini dipercaya dapat meningkatkan kualitas kulit. Tidak hanya itu, senyawa ini juga mampu mencegah timbulnya keriput serta memperlambat munculnya tanda-tanda penuaan dini pada kulit.

Mendukung Kehamilan yang Lebih Sehat

Tanaman ini juga mengandung folat, nutrisi penting yang berperan dalam menjaga kesehatan selama masa kehamilan. 

Folat membantu proses pembelahan sel serta penyerapan DNA, yang berfungsi mencegah risiko cacat tabung saraf dan keguguran.

Kebutuhan akan folat semakin tinggi pada usia kehamilan antara minggu ke-28 hingga ke-31, saat janin membutuhkan waktu dan dukungan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan baik di dalam kandungan.

Selain itu, tanaman ini juga dapat membantu mengatur pergerakan usus bayi. Penambahan bahan ini ke dalam menu makanan ibu menyusui dipercaya dapat mengurangi risiko sembelit pada bayi yang baru lahir.

Mengurangi Risiko Infeksi

Tanaman ini dapat membantu proses penyembuhan sekaligus mencegah berbagai infeksi seperti demam, flu, pilek, hingga infeksi pada saluran kemih. Hal ini berkat sifat antiseptik yang dimilikinya serta dukungan dari nutrisi di dalamnya. 

Vitamin A yang terkandung dalam tanaman ini berperan dalam pembentukan sel darah merah dan putih yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh bagian tubuh serta memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi infeksi.

Membantu Mengatasi Anemia

Kondisi anemia dapat terjadi akibat rendahnya kadar hemoglobin dalam sel darah merah, yang menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke seluruh tubuh. 

Gejala seperti kelelahan, turunnya sistem imun, hingga menurunnya fungsi otak bisa timbul akibat kondisi ini. 

Menurut WHO, dari total 1,62 miliar kasus anemia yang tercatat, setengahnya disebabkan oleh kekurangan zat besi dan sebagian lainnya dipicu oleh faktor keturunan.

Mengurangi Dampak Radikal Bebas

Vitamin C dalam tanaman ini berperan sebagai antioksidan alami yang membantu menangkal kerusakan akibat paparan radikal bebas. 

Zat-zat berbahaya seperti asap rokok, polutan, dan bahan kimia beracun bisa memicu penumpukan radikal bebas di dalam tubuh, yang kemudian berkontribusi pada berbagai gangguan kesehatan seperti peradangan sendi, penyakit jantung, bahkan kanker. 

Radikal bebas dapat terbentuk dari proses metabolisme makanan maupun paparan dari luar seperti asap dan radiasi.

Mengurangi Risiko Stroke

Hasil riset menunjukkan bahwa individu dengan asupan vitamin C yang tinggi memiliki risiko lebih rendah terkena stroke, hingga sebesar 42% dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi dalam jumlah rendah. 

Mengonsumsi tanaman ini sebagai bagian dari pola makan sehat bisa membantu meningkatkan kadar vitamin C dalam darah, yang berdampak positif terhadap perlindungan dari penyakit pembuluh darah seperti stroke.

Sumber Antioksidan Alami

Kehadiran polifenol dan senyawa sulfur menjadikan tanaman ini kaya akan antioksidan. Senyawa tersebut membantu melawan proses oksidasi yang bisa merusak sel-sel tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung. 

Selain itu, tanaman ini juga dikenal sebagai sumber kaempferol, senyawa aktif yang memiliki dampak baik terhadap kesehatan. 

Kandungan allicin di dalamnya pun memberikan efek antimikroba serta telah terbukti efektif menurunkan kadar kolesterol dan berpotensi sebagai agen antikanker.

Jenis Daun Bawang

Setelah memahami berbagai khasiat yang terkandung dalam tanaman ini, kini saatnya mengenal lebih jauh mengenai ragam jenisnya. 

Masih banyak orang yang mengira bahwa hanya ada satu jenis tanaman ini yang biasa dijadikan pelengkap dalam masakan, padahal sebenarnya ada beberapa variasi dengan karakteristik berbeda. 

Untuk penjelasan lebih lengkap, berikut adalah beberapa jenis yang umum dikenal dan digunakan:

Spring Onion atau Scallion

Jenis ini termasuk dalam keluarga allium dan dikenal dengan daun berwarna hijau cerah serta bagian pangkal yang berwarna putih dan berserabut. 

Umumnya, dua bagian dari tanaman ini sering dimanfaatkan dalam memasak, yaitu bagian batang putih yang cenderung lebih manis serta daun hijau yang memiliki rasa ringan dan segar tanpa aroma tajam. 

Jenis ini sering dijadikan bahan dalam aneka sup, tumisan, gorengan, hingga isian martabak telur.

Leek atau Bawang Prei

Leek merupakan variasi lain yang bentuknya menyerupai spring onion, meski berbeda dari sisi rasa dan cara penggunaan. Leek memiliki rasa manis yang mengingatkan pada bawang bombay serta aroma yang tidak terlalu menyengat. 

Meskipun ukurannya lebih besar, bagian yang sering digunakan hanyalah batang putihnya. Jenis ini biasanya digunakan dalam pembuatan kaldu atau dikonsumsi mentah sebagai tambahan dalam salad.

Chinese Chives atau Kucai

Kucai memiliki bentuk ramping memanjang dengan warna hijau terang, dan tidak memiliki umbi meskipun masih tergolong dalam kelompok Allium tuberosum. 

Dibandingkan bawang prei, kucai memiliki rasa yang lebih kuat dan cenderung menyerupai bawang putih. Umumnya digunakan dalam masakan Tiongkok seperti tumisan, namun kini juga mulai sering ditemui sebagai pelengkap dalam sajian Jepang.

Fresh Chives atau Lokio

Sekilas tampak mirip dengan kucai, namun memiliki beberapa perbedaan. Lokio memiliki bonggol kecil berwarna putih yang bentuknya menyerupai bawang merah. 

Daunnya sendiri memanjang dan berukuran kecil seperti kucai, namun cita rasanya lebih ringan dan tidak menyengat. Jenis ini kerap digunakan sebagai garnish atau penambah warna dalam hidangan seperti sup dan dressing.

Sebagai penutup,dengan mengenal lebih dalam, kita jadi tahu bahwa manfaat daun bawang bukan hanya untuk rasa masakan, tapi juga baik untuk menunjang kesehatan tubuh.

Bru

Bru

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

AirAsia Buka Penerbangan Semarang Kuala Lumpur

AirAsia Buka Penerbangan Semarang Kuala Lumpur

Cek Besaran Bansos PKH September 2025 Sekarang

Cek Besaran Bansos PKH September 2025 Sekarang

Warga Kotabaru Kini Punya Alternatif Transportasi Publik

Warga Kotabaru Kini Punya Alternatif Transportasi Publik

Skrining BPJS Bantu Deteksi Dini Kesehatan Peserta

Skrining BPJS Bantu Deteksi Dini Kesehatan Peserta

Mobil Listrik GAC Hadirkan Inovasi Ramah Lingkungan

Mobil Listrik GAC Hadirkan Inovasi Ramah Lingkungan