Minggu, 07 September 2025

Manfaat Daun Katuk yang Perlu Diketahui dan Cara Mengolahnya

Manfaat Daun Katuk yang Perlu Diketahui dan Cara Mengolahnya
manfaat daun katuk

Manfaat daun katuk sudah dikenal luas, bahkan bisa jadi pilihan sayur sehat untuk dinikmati seluruh anggota keluarga di rumah.

Di Indonesia, daun ini kerap diolah menjadi berbagai macam hidangan, mulai dari tumisan, campuran dalam telur dadar, hingga dijadikan sayur bening berkuah yang segar.

Selain rasanya yang lezat dan mudah dipadukan dalam berbagai resep, tanaman ini juga memiliki sejumlah kandungan yang memberikan dampak positif bagi kesehatan. 

Baca Juga

Samsung Galaxy S25 FE Andalkan Teknologi AI Modern

Sebelum mengulas lebih jauh mengenai khasiatnya, mari kita kenali terlebih dahulu apa itu daun katuk serta bagaimana tanaman ini bisa menjadi bagian dari pola makan sehat sehari-hari. 

Mengetahui lebih banyak tentang manfaat daun katuk tentu bisa mendorong kamu untuk menjadikannya sebagai salah satu menu favorit keluarga di rumah.

Sekilas tentang Daun Katuk

Tanaman bernama latin Sauropus androgynus ini termasuk dalam jenis sayuran yang kerap dikonsumsi oleh ibu hamil maupun menyusui. 

Berasal dari kawasan Asia Tenggara, tanaman ini termasuk dalam keluarga phyllanthaceae dan masih memiliki kekerabatan dengan tumbuhan seperti ceremai, berry, serta mentang.

Tanaman ini dikenal memiliki kadar klorofil yang tinggi, zat hijau yang sangat berperan dalam proses fotosintesis. Selain itu, sayuran ini juga dikenal mengandung banyak unsur gizi yang memberikan efek baik bagi tubuh. 

Salah satu kegunaannya yang paling dikenal luas adalah membantu memperlancar produksi ASI pada ibu menyusui. Karena alasan tersebut, kini banyak ditemui produk susu ibu yang menggunakan ekstrak dari tanaman ini sebagai salah satu komposisinya.

Daun tanaman ini berbentuk lonjong dengan bagian tengah berwarna keperakan. Umumnya, masyarakat mengolahnya menjadi hidangan sayur bening bersama jagung manis dan wortel. 

Sebagaimana jenis sayuran berdaun hijau lainnya, tanaman ini pun menyimpan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh.

Hal ini dikarenakan kandungan gizinya sangat beragam dan mendukung berbagai fungsi tubuh. Dalam setiap 100 gram daun segarnya, terdapat kandungan nutrisi sebagai berikut:

  • Protein sebanyak 6,4 gram
  • Lemak sejumlah 1 gram
  • Karbohidrat sebanyak 9,9 gram
  • Serat sebesar 1,5 gram
  • Kalsium mencapai 233 mg
  • Fosfor sejumlah 9,8 mg
  • Zat besi sebanyak 3,5 mg
  • Natrium sebesar 21 mg
  • Kalium mencapai 477,8 mg
  • Tembaga sebanyak 0,30 mg
  • Seng sebesar 1,3 mg
  • Beta-Karoten sejumlah 9.152 mcg
  • Total Karoten mencapai 10.020 mcg
  • Riboflavin (vitamin B2) sebanyak 0,31 mg
  • Niacin (vitamin B3) sebanyak 2,3 mg
  • Vitamin C sebesar 164 mg

Manfaat Daun Katuk

Manfaat daun katuk berasal dari kandungan gizinya yang melimpah, sehingga mengonsumsinya dapat membawa berbagai dampak positif bagi kesehatan tubuh. Berikut beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari tanaman hijau ini:

Memperlancar Air Susu Ibu (ASI)

Tanaman ini sangat populer di kalangan ibu menyusui karena dikenal dapat memperlancar produksi ASI. Nutrisi dalam daunnya diyakini bisa meningkatkan hormon prolaktin dan oksitosin. 

Dua hormon tersebut merangsang alveoli di payudara untuk menyerap lebih banyak protein, gula, dan lemak dari darah. Nutrisi tersebut kemudian digunakan untuk menghasilkan ASI. 

Jaringan di sekitar alveoli menekan kelenjar dan mendorong cairan susu ke saluran duktus. 

Hasil studi tahun 2011 di Journal of Nutrigenetics and Nutrigenomics menyimpulkan bahwa tikus menyusui yang diberi ekstrak daun ini menunjukkan peningkatan produksi ASI secara signifikan.

Mengatasi dan Mencegah Peradangan Jantung

Daun ini juga mengandung vitamin C dan karotenoid yang berfungsi sebagai antioksidan. 

Selain itu, terdapat flavonoid seperti apigenin, quercetin, dan luteolin — semuanya memperkuat efek pelindung terhadap sel dari kerusakan dan inflamasi akibat radikal bebas. 

Paparan tersebut bisa berasal dari radiasi, asap rokok, polusi kendaraan, atau dari proses metabolisme makanan. Inflamasi adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera, namun jika berlangsung lama bisa memicu penyakit jantung dan kanker. 

Dengan mengonsumsi jenis sayuran ini, tubuh mendapatkan manfaat antioksidan yang membantu meredam peradangan dan mencegah kondisinya memburuk. 

Studi hewan tahun 2015 di The Natural Products Journal turut menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini mampu mengurangi pembengkakan (edema) lebih cepat dibanding obat papaverine.

Mempercepat Penyembuhan Luka

Tak hanya melawan radikal bebas, vitamin C di dalam tanaman ini juga mempercepat penyembuhan luka. Vitamin ini mendukung produksi kolagen—protein kunci dalam proses regenerasi kulit. 

Ketika tubuh mengonsumsi sayuran ini, vitamin C diserap dan diedarkan bersama darah menuju sel kulit yang rusak. Dengan begitu, proses perbaikan luka berjalan lebih cepat.

Mencegah Infeksi Bakteri dan Jamur

Kandungan dalam tanaman ini juga bisa mencegah timbulnya infeksi tertentu. 

Studi sama menyebut ekstrak etanol dari daun ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri seperti Klebsiella pneumoniae dan Staphylococcus aureus, yang berpotensi menyebabkan pneumonia dan bakteremia. 

Kedua bakteri ini biasanya hidup dalam jumlah kecil pada usus dan hidung; namun saat perkembangannya tak terkendali, bisa menimbulkan infeksi serius. 

Dengan mengonsumsi daun ini secara rutin, tubuh menjadi lebih siap dalam melawan infeksi akibat mikroba tersebut.

Memperkuat Daya Tahan Tubuh

Khasiat daun katuk dalam menjaga daya tahan tubuh berasal dari kandungan vitamin C yang terdapat di dalamnya. 

Karena tubuh manusia tidak mampu menghasilkan vitamin ini secara alami, maka kebutuhan harian harus dipenuhi melalui konsumsi makanan dan minuman yang mengandung nutrisi tersebut.

Vitamin C memiliki peran penting dalam menjaga fungsi sistem kekebalan tubuh agar tetap optimal. 

Jika kebutuhan vitamin C tercukupi dengan baik, maka tubuh akan memiliki pertahanan yang lebih baik dalam menghadapi ancaman dari berbagai mikroorganisme penyebab penyakit, termasuk bakteri, parasit, hingga virus penyebab infeksi.

Membantu Mengontrol Berat Badan

Kondisi kelebihan berat badan dapat memperbesar kemungkinan munculnya berbagai macam penyakit kronis. Oleh karena itu, penting untuk memilih asupan makanan secara bijak jika ingin menjaga berat badan tetap ideal. 

Mengonsumsi lebih banyak sayuran hijau, salah satunya daun katuk, bisa menjadi langkah yang tepat. Jika dilihat dari kandungannya, dalam setiap 100 gram daun katuk hanya terdapat sekitar 1 gram lemak.

Dengan kadar kalori yang rendah, daun ini termasuk dalam jenis sayuran yang aman dikonsumsi bagi yang sedang berusaha menurunkan berat badan. 

Selain itu, daun katuk juga mengandung berbagai komponen seperti flavonoid, serat, dan air yang dapat memberikan rasa kenyang lebih lama. Akibatnya, keinginan untuk mengonsumsi camilan yang kurang sehat pun akan berkurang secara alami.

Cara Mengolah Daun Katuk

Olahan Tumis Daun Katuk dengan Telur Dadar

Bahan yang diperlukan:

  • 300 gram daun katuk
  • 2 sendok makan minyak goreng
  • 2 lembar daun salam
  • 2 cm lengkuas, dimemarkan
  • 1 tongkol jagung manis, disisir halus
  • 2 buah cabai merah besar, dipotong serong
  • Garam secukupnya
  • Setengah sendok teh gula pasir
  • 150 ml santan kental
  • 1 batang daun bawang, diiris halus
  • 2 butir telur ayam, dibuat dadar tebal lalu dipotong kotak
  • Bahan bumbu yang dihaluskan:
  • 4 siung bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • Seperempat sendok teh merica bulat

Cara membuatnya:

  • Pisahkan pucuk muda daun katuk dan sisihkan.
  • Panaskan minyak goreng, lalu tumis bumbu halus bersama daun salam dan lengkuas hingga mengeluarkan aroma harum.
  • Masukkan daun katuk, jagung, dan irisan cabai. Tambahkan garam, gula, dan santan, kemudian aduk hingga merata.
  • Masak hingga sayur matang dan daun layu. Tambahkan daun bawang dan potongan telur dadar, aduk sebentar lalu angkat.

Muffin Kukus Daun Katuk dengan Kacang Polong

Bahan yang dibutuhkan:

  • 2 kuning telur
  • 100 gram daun katuk, dicincang halus
  • 100 gram kacang polong, dicincang halus
  • 25 gram keju

Langkah memasak:

  • Kocok kuning telur, kemudian campurkan dengan daun katuk cincang, kacang polong, dan keju.
  • Tuangkan adonan ke dalam cetakan muffin, kukus hingga matang, lalu sajikan selagi hangat.

Stik Kentang Daun Katuk

Bahan-bahan:

  • 500 gram kentang
  • 100 gram tepung maizena
  • Daun katuk, dicincang halus
  • Garam Himalaya sesuai selera

Bumbu halus:

  • 2 siung bawang putih
  • Lada putih sesuai kebutuhan

Cara membuat:

  • Kukus kentang lalu haluskan, campurkan dengan daun katuk cincang, tepung maizena, serta bumbu halus. Aduk hingga rata dan koreksi rasa.
  • Bentuk adonan menjadi stik menggunakan tangan atau cetakan sambil ditekan perlahan.
  • Goreng di minyak panas dengan api sedang hingga kecil sampai matang dan berwarna keemasan. Sajikan dalam keadaan hangat.

Sayur Temu Kunci Daun Katuk

Bahan yang digunakan:

  • 50 gram daun katuk
  • 1 buah wortel, dipotong bundar
  • 1 tongkol jagung, disisir
  • 4 ruas temu kunci, digeprek
  • 2 lembar daun salam
  • 5 butir bawang merah, digeprek
  • Setengah sendok makan garam
  • 1 sendok makan gula pasir
  • Air secukupnya

Langkah memasak:

  • Didihkan air, lalu masukkan jagung, temu kunci, daun salam, dan bawang merah. Masak hingga harum dan mendidih.
  • Tambahkan wortel, lalu masukkan daun katuk dan gula. Rebus sampai sayuran empuk.
  • Koreksi rasa, matikan api, lalu sajikan selagi hangat.

Daun katuk diketahui mengandung senyawa papaverine, yaitu jenis alkaloid yang juga terdapat dalam bahan alami lainnya. 

Karena zat ini bisa memberikan dampak negatif jika dikonsumsi secara berlebihan, penting untuk memperhatikan takaran konsumsi agar tidak menimbulkan risiko papaverine berlebih yang bisa menyebabkan keracunan. 

Kandungan gizi dalam daun katuk terbukti memberikan berbagai manfaat positif bagi tubuh.

Selain berperan penting dalam membantu pemenuhan nutrisi harian, daun katuk juga memiliki peran khusus dalam mendukung kesehatan ibu selama masa kehamilan, termasuk membantu meningkatkan produksi ASI. 

Namun, untuk memperoleh manfaat optimal dari tumbuhan ini, penting pula memahami cara mengolahnya dengan benar. 

Dan perlu diingat, konsumsi berlebihan tetap tidak dianjurkan, karena bisa menimbulkan dampak samping berbahaya yang dapat memicu munculnya berbagai gangguan kesehatan serius.

Sebagai penutup, mengolah dengan tepat akan membantu tubuh mendapatkan manfaat daun katuk secara maksimal tanpa risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan oleh konsumsi berlebih.

Bru

Bru

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Realme C65 Smartphone Performa AI Terjangkau

Realme C65 Smartphone Performa AI Terjangkau

Infinix Hot 50 Performa Kencang Desain Stylish

Infinix Hot 50 Performa Kencang Desain Stylish

iQOO 13 Smartphone Flagship Harga Terjangkau

iQOO 13 Smartphone Flagship Harga Terjangkau

Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler

Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler

OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar

OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar