Minggu, 07 September 2025

Berbagai Manfaat Daun Kratom, Kandungan, dan Efek Sampingnya

Berbagai Manfaat Daun Kratom, Kandungan, dan Efek Sampingnya
manfaat daun kratom

Tahukah kamu bahwa manfaat daun kratom cukup beragam dan telah lama digunakan sebagai bagian dari pengobatan alami? 

Meskipun banyak digunakan dalam dunia kesehatan tradisional, konsumsi daun ini masih menuai perdebatan karena sejumlah alasan tertentu.

Kratom atau nama ilmiahnya Mitragyna speciosa merupakan tanaman semak yang berasal dari wilayah Indonesia. 

Baca Juga

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

Daunnya sering dimanfaatkan dalam pengobatan herbal untuk menangani demam, gangguan pencernaan seperti diare, serta digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan krim tradisional. 

Karena mudah ditemukan dan harganya terjangkau, daun ini menjadi pilihan populer di berbagai kalangan masyarakat.

Namun, berdasarkan hasil riset dari salah satu universitas ternama di Indonesia, ditemukan bahwa kratom kadang dipakai sebagai alternatif pengganti zat adiktif lainnya. 

Daun ini tergolong dalam kategori zat psikoaktif baru karena menunjukkan efek biologis serupa dengan beberapa jenis zat yang memiliki risiko penyalahgunaan tinggi.

Oleh sebab itu, meskipun memiliki potensi pengobatan, penggunaan kratom tetap perlu pengawasan yang ketat untuk menghindari dampak negatif yang mungkin timbul. 

Jika kamu tertarik mengeksplorasi lebih jauh soal potensi kesehatannya, memahami manfaat daun kratom secara bijak dan bertanggung jawab adalah langkah awal yang tepat.

Apa Itu Daun Kratom?

Tanaman yang dikenal sebagai daun kratom berasal dari wilayah Indonesia, khususnya tumbuh subur di kawasan hutan Kalimantan. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Rubiaceae, yang juga merupakan keluarga dari tanaman kopi. 

Kratom, atau dalam istilah ilmiah disebut Mitragyna speciosa, juga dapat ditemukan di beberapa negara lain seperti Thailand, Malaysia, dan Papua Nugini.

Di kalangan masyarakat lokal, daun ini juga disebut dengan nama daun ketum dan dimanfaatkan sebagai bahan herbal untuk meredakan berbagai keluhan kesehatan seperti batuk, gangguan pencernaan berupa diare, penyakit gula darah, serta digunakan sebagai pereda rasa sakit. 

Pada takaran yang lebih tinggi, daun ini bisa memberikan efek menenangkan atau sedatif.

Penduduk asli di Thailand dan Malaysia telah lama meyakini bahwa tumbuhan ini dapat meningkatkan energi tubuh, memperbaiki stamina, serta mengurangi rasa lelah. 

Sementara itu, masyarakat lokal di Kalimantan cenderung menggunakan kratom sebagai pereda rasa nyeri alami. 

Di negara lain seperti Amerika Serikat, tanaman ini digunakan secara rekreasional maupun sebagai pengganti opioid, dan tersedia dalam berbagai bentuk seperti bubuk, ekstrak, atau suplemen.

Meski dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat (FDA) telah menetapkan larangan atas penggunaan tanaman ini di sejumlah negara bagian. 

Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran terkait dampak kesehatan yang belum sepenuhnya dipahami. 

Beberapa hasil riset sementara menunjukkan bahwa penggunaan kratom dapat menimbulkan gejala seperti ketergantungan, reaksi putus zat, kehilangan nafsu makan, dan gangguan lainnya.

Kandungan Daun Kratom

Berbagai khasiat yang ditawarkan oleh daun kratom tidak terlepas dari komponen senyawa aktif yang terdapat di dalamnya. Daun ini memiliki sejumlah kandungan alkaloid yang bermanfaat bagi tubuh, di antaranya adalah:

  • Mitragynine
  • 7-hydroxymitragynine
  • Speciociliatine
  • Corynantheidine
  • Speciogynine
  • Paynantheine
  • Mitraphylline

Kandungan mitragynine dan 7-hydroxymitragynine yang terdapat pada daun ini telah diketahui mampu memberikan efek sebagai pereda nyeri, anti-peradangan, dan juga sebagai pelemas otot. 

Selain itu, tanaman ini juga mengandung metabolit sekunder seperti alkaloid, steroid atau terpenoid, serta saponin, yang kesemuanya berperan dalam memberikan efek terapeutik bagi kesehatan.

Manfaat Daun Kratom

Dengan berbagai senyawa yang terkandung di dalamnya, daun kratom diyakini memiliki sejumlah kegunaan yang bermanfaat bagi tubuh. 

Salah satu manfaat daun kratom tersebut adalah kemampuannya dalam mendukung kesehatan dan membantu meredakan berbagai keluhan tertentu.

Membantu Menstabilkan Gula Darah

Di berbagai daerah di Indonesia, masyarakat telah memanfaatkan tumbuhan ini untuk menangani kadar gula darah yang tinggi. 

Penelitian dari Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan menyebut bahwa penduduk di Embaloh Hilir dan Putussibau Utara kerap menggunakan tumbuhan ini untuk membantu mengatasi masalah yang berkaitan dengan diabetes.

Kandungan epicatechin dalam tanaman ini dipercaya berfungsi mengatur kadar glukosa dalam darah. Biasanya, masyarakat setempat mengonsumsi tanaman ini dengan cara merebus daun segar atau bubuk kering lalu meminumnya. 

Tak jarang, campurannya ditambahkan madu atau perasan jeruk nipis untuk menambah rasa.

Selain berpotensi mengontrol kadar gula, tanaman ini juga sering dikaitkan dengan manfaat lainnya, seperti mencegah gangguan pembuluh darah otak, memperkuat sistem imun, serta mengatasi nyeri sendi, asam urat, tekanan darah tinggi, dan rasa pegal.

Meredakan Nyeri dan Memberikan Efek Menenangkan

Tanaman ini dikenal memiliki efek mengurangi rasa sakit sekaligus memberikan ketenangan. 

Dalam jurnal ilmiah Frontiers in Psychiatry, disebutkan bahwa tumbuhan ini memiliki sifat penenang dan stimulan, serta mampu bertindak sebagai pereda nyeri.

Selain itu, penggunaannya juga dipercaya mampu meningkatkan suasana hati karena memiliki efek menyerupai antidepresan. 

Kandungan senyawa aktif seperti mitragynine yang terdapat di dalamnya bahkan diklaim memiliki kekuatan melebihi morfin apabila dikonsumsi secara oral.

Namun demikian, tetap perlu kehati-hatian dalam penggunaannya karena konsumsi dalam dosis berlebihan dapat menimbulkan efek yang serius, seperti gangguan aliran empedu di hati (kolestasis intrahepatik), kejang, detak jantung tidak normal, gangguan daya ingat, hingga kondisi koma. 

Meski begitu, tanaman ini masih banyak digunakan oleh berbagai kalangan di Indonesia sebagai bagian dari pengobatan tradisional.

Menunjang Kesehatan Kulit

Tanaman ini juga kerap dimanfaatkan untuk merawat kulit. Contohnya, masyarakat suku Bentian di Kalimantan Timur menggunakannya untuk membuat kulit menjadi lebih halus. 

Selain itu, tanaman ini juga dijadikan sebagai obat luar untuk mengobati luka. Cara penggunaannya adalah dengan menumbuk daun segar dan langsung mengoleskannya pada area luka, atau menggunakan bubuk keringnya sebagai taburan. 

Meski begitu, perlu diketahui bahwa penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan dampak negatif.

Berdasarkan informasi dari Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, penggunaan yang berkepanjangan dapat memunculkan efek seperti mulut menjadi kering, gangguan pencernaan, kerontokan rambut, ketergantungan, serta perubahan warna kulit menjadi lebih gelap. 

Meski demikian, efek tersebut tidak selalu muncul pada setiap orang dan bisa berbeda tergantung kondisi tubuh masing-masing.

Mempercepat Pemulihan Setelah Melahirkan

Tumbuhan ini juga dikaitkan dengan proses pemulihan pasca persalinan. 

Berdasarkan informasi dari jurnal Phytomedicine, tanaman ini memiliki sifat antimikroba dan antidepresan yang dianggap berguna dalam masa nifas atau pemulihan selama enam minggu setelah persalinan.

Pada periode ini, wanita sering mengalami ketidaknyamanan, pendarahan, serta kelelahan. 

Dalam kondisi seperti itu, tumbuhan ini diyakini dapat membantu mengurangi rasa sakit, mempercepat penyembuhan luka, serta membantu mengembalikan energi dan kesehatan secara keseluruhan.

Untuk mengonsumsinya, biasanya tanaman ini dijadikan minuman seperti jus. Namun, bila merasa ragu tentang dosis atau keamanannya, sangat disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter yang menangani kesehatan ibu pascamelahirkan.

Menambah Energi dan Daya Tahan Fisik

Tanaman ini telah digunakan sejak lama sebagai suplemen alami untuk membantu menjaga energi tubuh agar tetap optimal sepanjang hari. Sifat stimulan yang dimilikinya dipercaya mampu mencegah kelelahan saat beraktivitas. 

Selain memperkuat daya tahan fisik, senyawa di dalamnya juga disebut memiliki peran dalam meningkatkan konsentrasi serta memperbaiki suasana hati.

Mendukung Kesehatan Reproduksi Pria dan Wanita

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini berpotensi dijadikan sebagai alternatif untuk meningkatkan gairah seksual. 

Beberapa riset klinis yang ditinjau oleh para ahli mengindikasikan adanya efek afrodisiak dari tumbuhan ini, yang artinya dapat meningkatkan hasrat dan fungsi seksual secara alami. 

Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa tumbuhan ini layak dipertimbangkan sebagai ramuan pendukung fungsi reproduksi.

Mengurangi Gejala Kecemasan dan Gangguan Mood

Apabila dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, tumbuhan ini menunjukkan efek menenangkan yang menyerupai obat penenang alami. 

Hal ini menjadikannya sebagai pilihan herbal untuk membantu mengatasi gangguan kecemasan dan perasaan tertekan. Tidak hanya itu, tumbuhan ini juga diyakini mampu meredakan gejala halusinasi karena memiliki sifat antipsikotik. 

Dalam pengobatan tradisional, tanaman ini juga sering digunakan untuk menangani kondisi seperti batuk, diare, demam, dan kadar gula darah yang tidak stabil.

Meski telah dikenal luas sebagai tumbuhan yang memberi banyak manfaat, bukti ilmiah mengenai keamanan dan efektivitas penggunaannya masih tergolong minim. 

Oleh sebab itu, diperlukan penelitian lanjutan untuk memperkuat pemahaman terhadap potensi sebenarnya dari tanaman ini.

Mendukung Keseimbangan Emosi dan Mental

Tumbuhan ini juga sering dikaitkan dengan peningkatan kualitas emosi. Sejumlah laporan menyebutkan bahwa tanaman ini dapat dimanfaatkan dalam proses pemulihan dari ketergantungan terhadap zat adiktif, khususnya opioid. 

Ramuan ini dinilai mampu meredakan gejala kecanduan secara perlahan. Selain itu, penelitian lainnya menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki efek antidepresan dan bisa membantu mengendalikan nafsu makan. 

Dalam sebuah uji coba pada hewan, diketahui bahwa kadar hormon stres seperti kortikosteron mengalami penurunan setelah diberi ekstrak tanaman ini. Tingginya kadar hormon tersebut diketahui berkaitan dengan depresi. 

Namun, temuan tersebut masih memerlukan pembuktian lebih lanjut melalui penelitian pada manusia.

Meningkatkan Daya Fokus dan Kewaspadaan

Salah satu kegunaan tanaman ini adalah untuk menunjang kemampuan otak dalam berkonsentrasi. 

Ketika dikonsumsi, tanaman ini memicu pelepasan senyawa asetilkolin, yakni neurotransmitter yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan berpikir, mengurangi ketegangan otot, serta membantu menyeimbangkan hormon dalam tubuh.

Penelitian menyebutkan bahwa senyawa ini mampu memperkuat sinyal pada sistem saraf pusat, sehingga respons terhadap rangsangan menjadi lebih cepat dan tajam.

Selain itu, senyawa lain yang dilepaskan seperti dopamin dan serotonin juga turut mendukung peningkatan fokus serta rentang perhatian.

Namun, meski memiliki efek positif secara teori, kegunaan ini belum sepenuhnya diakui dalam dunia medis karena masih terbatasnya penelitian mendalam mengenai efektivitas dan keamanannya.

Membantu Mengatasi Kesulitan Tidur

Pada penggunaan dalam takaran besar, tanaman ini dikenal memiliki efek menenangkan yang mampu membantu tubuh lebih rileks dan akhirnya memicu rasa kantuk. Meski demikian, konsumsinya harus tetap dikontrol dengan baik.

Penggunaan yang tidak terukur justru dapat menyebabkan gangguan tidur seperti sulit tidur di malam hari. 

Meskipun penggunaannya masih diperbolehkan di Indonesia, beberapa negara seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan telah memasukkan tanaman ini ke dalam daftar terlarang.

Perdebatan seputar penggunaan tanaman ini masih berlangsung secara global. Dalam dosis kecil, tanaman ini bahkan memiliki sifat stimulan, membuat tubuh terasa lebih bertenaga.

Berperan Sebagai Zat Penambah Energi

Jika dikonsumsi dalam jumlah terbatas, tanaman ini memberikan efek stimulan alami yang membuat tubuh terasa lebih aktif dan siaga. Stimulan sendiri merupakan zat yang digunakan untuk menambah energi dan meningkatkan kewaspadaan.

Menurut laporan dari lembaga pengawas narkotika di Eropa, individu yang mengonsumsi tanaman ini merasa lebih bersemangat, tidak mudah lelah, dan lebih percaya diri saat berinteraksi sosial. 

Efek ini biasanya mulai terasa sekitar sepuluh menit setelah dikonsumsi dan bisa bertahan hingga satu setengah jam. Namun, efek tersebut kadang diikuti oleh pusing dan gangguan koordinasi motorik.

Bersifat sebagai Pereda Nyeri

Tanaman ini mengandung dua jenis senyawa aktif yang bernama mitragynine dan 7-hydroxymitragynine. Kedua senyawa ini bekerja secara efektif sebagai analgesik atau pereda nyeri.

Selain itu, senyawa ini juga memiliki fungsi sebagai antiinflamasi dan mampu merelaksasi otot. Efek ini menjadikan tanaman ini digunakan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi rasa sakit dalam pengobatan tradisional.

Alternatif dalam Proses Pemulihan dari Ketergantungan Opioid

Tanaman ini sering dijadikan sebagai pengganti alami bagi pengguna opioid, terutama bagi mereka yang ingin lepas dari ketergantungan terhadap zat seperti heroin dan morfin.

Tanaman ini dianggap sebagai metode detoksifikasi alami yang relatif lebih aman dibandingkan obat keras. 

Namun, penting untuk diperhatikan bahwa penggunaan dalam dosis tinggi justru bisa menyebabkan ketergantungan baru terhadap tanaman itu sendiri.

Hingga saat ini, belum tersedia bukti uji klinis yang valid mengenai efektivitasnya sebagai obat medis yang aman. 

Bahkan beberapa laporan menyebutkan adanya efek samping serius dari penggunaannya, yang kemudian membuat otoritas pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat menetapkan larangan atas penggunaannya di sejumlah wilayah.

Efek Samping Daun Kratom

Sebagian orang mungkin meyakini khasiat tanaman ini meski belum didukung oleh hasil riset atau uji medis secara menyeluruh. Sementara itu, sejumlah ilmuwan terus melakukan penelitian terkait potensi dampak buruk dari penggunaannya.

Antara tahun 2011 hingga 2017, lembaga pengawasan racun di Amerika Serikat menerima sekitar 1.800 laporan negatif terkait konsumsi tanaman ini, termasuk sejumlah kasus kematian.

Untuk memahami seberapa aman penggunaannya, berikut beberapa risiko atau efek samping yang telah teridentifikasi:

Infeksi Akibat Kontaminasi Bakteri Salmonella

Pada Februari 2018, lembaga pengendali penyakit menyoroti adanya 28 kasus infeksi bakteri Salmonella di 20 negara bagian AS yang diduga berkaitan dengan konsumsi tanaman ini. 

Sebelas orang di antaranya memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

Tak lama berselang, lembaga pengawas obat dan makanan AS mengaitkan 35 kasus kematian dengan produk tanaman tersebut yang tercemar bakteri Salmonella.

Produk ini dikonsumsi dalam berbagai bentuk, seperti serbuk, pil, atau diseduh menjadi teh. Penelitian terhadap kontaminasi ini masih berlangsung, sehingga sebaiknya produk tersebut dihindari hingga ada hasil resmi mengenai keamanannya.

Risiko Ketergantungan

Zat aktif utama dalam tanaman ini dapat menimbulkan efek candu apabila dikonsumsi dalam takaran besar. Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain mual, keringat berlebih, gemetar, insomnia, delusi, halusinasi, serta ketergantungan.

Isu mengenai potensi adiktifnya menimbulkan kekhawatiran akan penyalahgunaan, mengingat zat di dalamnya memiliki kemiripan dengan senyawa halusinogen pada jenis jamur tertentu yang efeknya cukup kuat.

Karena belum ada data pasti tentang dampak jangka panjang terhadap tubuh, maka diperlukan riset lanjutan yang lebih mendalam.

Masalah Kesehatan Mental

Beberapa pengguna mengaku mengandalkan tanaman ini demi sensasi tinggi atau euforia. Namun secara teori, zat yang terkandung justru dapat memperparah gangguan kejiwaan yang sudah ada sebelumnya.

Dalam kondisi tertentu, efeknya bahkan dapat memicu munculnya keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

Dampak terhadap Kehamilan dan Bayi

Bahaya lainnya juga bisa terjadi pada bayi yang menyusu dari ibu yang mengonsumsi tanaman ini. Jika dikonsumsi selama masa kehamilan, bayi berisiko mengalami gejala withdrawal atau sakau sejak lahir dan membutuhkan perawatan medis secara khusus.

Interaksi Buruk dengan Alkohol

Bagi mereka yang mengonsumsi minuman beralkohol bersamaan dengan tanaman ini, risiko bunuh diri dilaporkan jauh lebih tinggi dibanding mereka yang hanya menggunakan salah satunya. Efek negatif lainnya yang telah ditemukan meliputi:

  • Mual dan muntah
  • Mati rasa pada lidah
  • Gangguan sistem pencernaan seperti sembelit
  • Masalah pada fungsi tiroid
  • Hilangnya nafsu makan
  • Kesulitan bernapas
  • Kerusakan pada organ hati
  • Pembengkakan di otak
  • Kejang
  • Kematian

Karena berbagai kekhawatiran tersebut, sejumlah negara telah melarang peredaran tanaman ini. 

Alasan pelarangan didasarkan pada faktor keselamatan, efek psikologis, serta potensi penyalahgunaan apabila dikonsumsi dalam jumlah besar dan secara terus menerus.

Di Indonesia, Badan Narkotika Nasional sedang mengajukan klasifikasi tanaman ini ke Kementerian Kesehatan agar termasuk dalam kategori zat golongan satu. 

Hingga kini, belum terdapat regulasi resmi yang mengatur penggunaan tanaman ini untuk konsumsi jangka panjang.

Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk berhati-hati dalam penggunaannya agar terhindar dari berbagai risiko yang membahayakan kesehatan. Hindari pula menjadikan tanaman ini sebagai alternatif zat terlarang.

Sebagai penutup, meski masih menimbulkan pro dan kontra, manfaat daun kratom tetap menarik perhatian karena potensinya yang beragam dalam mendukung kesehatan dan kebugaran tubuh.

Bru

Bru

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

19 Makanan Khas Solo yang Enak dan Lagi Hits

19 Makanan Khas Solo yang Enak dan Lagi Hits

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri