Yoga adalah: Sejarah Singkat, Jenis, hingga Manfaatnya
- Jumat, 11 Juli 2025

Yoga adalah salah satu bentuk latihan fisik yang tergolong sebagai olahraga, meskipun tidak melibatkan aktivitas intens seperti melompat atau berlari.
Walau gerakannya terkesan lembut, manfaat yang diperoleh dari praktik ini sebanding dengan jenis olahraga lainnya. Menariknya, aktivitas ini sudah ada sejak peradaban India kuno dan tetap dipraktikkan hingga masa sekarang.
Sebagian orang mungkin masih berpikir bahwa yoga hanya berkaitan dengan duduk bersila sambil memejamkan mata. Padahal, dalam kenyataannya, gerakan yoga sangat beragam dan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda sesuai jenisnya.
Baca Juga17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?
Bagi pemula, penting untuk menyesuaikan latihan dengan kemampuan agar aktivitas ini tetap terasa nyaman dan menyenangkan.
Lalu, seperti apa latar belakang yoga hingga bisa terus dipraktikkan hingga zaman modern? Apa saja manfaat kesehatan yang bisa diperoleh dari aktivitas ini?
Untuk memahaminya lebih dalam dan mengetahui jenis yoga yang paling sesuai, mari pelajari lebih jauh tentang yoga adalah bentuk olahraga yang menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan jiwa secara harmonis.
Yoga adalah
Secara asal-usul, istilah “yoga” berasal dari bahasa Sanskerta kuno “yuj” yang berarti menyatukan; merujuk pada proses penyatuan antara diri manusia (atman) dan kekuatan ilahi (brahman).
Melalui praktik ini, seseorang diajak untuk mengenal dan menyadari tubuh, pikiran, jiwa, serta seluruh elemen yang ada dalam dirinya secara lebih mendalam, sekaligus membawanya lebih dekat kepada Tuhan.
Dalam makna yang lebih sederhana, yoga adalah bentuk latihan tubuh yang bertujuan mendukung kesehatan fisik maupun mental melalui gerakan tubuh, pengaturan napas, relaksasi, dan meditasi.
Meski dikategorikan sebagai olahraga, latihan ini tidak melibatkan gerakan aktif seperti lari atau loncat yang biasa ditemui dalam cabang olahraga lainnya.
Fokus utamanya terletak pada kemampuan mengelola napas, menjaga konsentrasi, serta melatih pengendalian emosi.
Terlebih di tengah gaya hidup yang penuh tekanan, rasa iri, amarah, dan berbagai gangguan mental lainnya, yoga bisa menjadi solusi untuk menenangkan pikiran dan menata kembali emosi.
Latihan ini juga fleksibel dalam hal tempat, karena tidak memerlukan lapangan luas seperti permainan bola, melainkan dapat dilakukan di studio khusus atau bahkan dari rumah.
Di antara berbagai jenisnya, salah satu yang cukup dikenal adalah Yoga Asanas, yang memiliki ciri khas posisi duduk dengan menyilangkan kaki, di mana satu kaki diletakkan di atas paha kaki lainnya.
Sejarah Singkat Perkembangan Yoga
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, secara linguistik istilah ini berasal dari bahasa Sanskerta kuno “yuj” yang memiliki arti penyatuan; khususnya menyatukan antara aspek diri manusia (atman) dengan kekuatan tertinggi (brahman).
Oleh sebab itu, melalui praktik ini, seseorang dapat lebih mengenal tubuh, pikiran, jiwa, serta seluruh bagian dalam dirinya secara mendalam, sekaligus memperkuat hubungan spiritual dengan Tuhan.
Karena istilah tersebut berasal dari bahasa Sanskerta—yakni bahasa kuno yang berkembang di wilayah Asia Selatan dan banyak digunakan di India—maka tidak mengherankan jika praktik ini berakar dari tradisi India Kuno.
Latihan ini pertama kali diperkenalkan melalui sebuah karya tulis berjudul Yoga Sutras yang ditulis oleh Maharsi Patanjali, tokoh legendaris dari India yang diperkirakan hidup antara tahun 200 hingga 500 sebelum masehi.
Dalam pandangannya, latihan ini merupakan bentuk penghentian aktivitas pikiran dan menjadi bagian penting dalam meditasi serta praktik spiritual umat Hindu.
Berdasarkan informasi dari historia.id, sampai saat ini para ahli dan sejarawan belum mencapai kesepakatan mengenai kapan tepatnya bentuk latihan ini muncul untuk pertama kalinya.
Ada yang memperkirakan bahwa praktik ini sudah ada sejak masa Peradaban Lembah Indus, yaitu sekitar tahun 3300 hingga 1900 SM.
Namun, ada pula pendapat yang menyatakan bahwa kemunculannya berawal dari era Peradaban Weda, sekitar 1700 hingga 500 SM.
Walaupun asal-usul waktunya masih diperdebatkan, praktik ini telah mengalami perkembangan pesat dan diterima secara luas oleh masyarakat global.
Bahkan, masyarakat Barat mulai mengenalnya pada abad ke-19 dan kini lebih dari 13 juta orang di Amerika memilihnya sebagai sarana untuk menjaga kesehatan tubuh dan mental.
Jenis-jenis Yoga
Latihan ini telah mengalami perkembangan selama ratusan tahun dan melahirkan berbagai variasi yang dipengaruhi oleh banyak kebudayaan di dunia. Berikut adalah beberapa jenisnya yang dikenal secara global:
Hatha
Jenis ini sering direkomendasikan bagi pemula karena gerakannya sederhana, dimulai dari postur dasar hingga teknik pernapasan.
Pendekatannya cenderung mengedepankan ketenangan dan keselarasan antara gerakan fisik dengan napas, sehingga pelaksanaannya tidak tergesa-gesa.
Manfaat utama dari jenis ini antara lain membantu meningkatkan kelenturan tubuh serta membantu meredakan ketegangan pikiran.
Vinyasa
Jenis ini cocok bagi individu yang sedang berusaha menurunkan berat badan karena gerakannya lebih dinamis dan mengalir. Fokus utamanya adalah menyelaraskan napas dengan gerakan tubuh secara berirama dan cepat.
Latihan ini efektif dalam membangun kekuatan otot, khususnya di bagian lengan, sekaligus memperkuat struktur tubuh secara menyeluruh.
Ashtanga
Jenis ini termasuk yang cukup menantang, karena melibatkan urutan gerakan yang menuntut kekuatan fisik dan konsentrasi tinggi. Oleh sebab itu, tidak disarankan bagi orang yang memiliki kondisi otot atau sendi yang lemah.
Latihan ini membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan memberikan manfaat bagi keseimbangan mental dan fisik.
Bikram
Latihan ini dirancang bagi mereka yang ingin membakar kalori dalam jumlah besar. Aktivitas dilakukan di ruang bersuhu tinggi sekitar 40°C dengan kelembaban udara 40%, menyesuaikan dengan iklim tempat asalnya.
Dalam waktu sekitar satu jam, peserta akan melakukan dua latihan pernapasan dan 26 urutan gerakan secara berkelanjutan. Praktik ini membantu tubuh mengeluarkan zat berbahaya melalui keringat dan meningkatkan kelenturan tubuh.
Iyengar
Jenis ini lebih menekankan pada ketepatan gerakan dan keselarasan anatomi tubuh. Pelaksanaannya biasanya dibantu dengan alat tambahan seperti tali, kursi, bantalan, atau selimut.
Tujuan utamanya adalah memperkuat keseimbangan tubuh, meningkatkan fleksibilitas, dan membantu pemulihan dari kondisi kesehatan tertentu melalui pendekatan terapeutik.
Kundalini
Jenis yang satu ini mengombinasikan banyak elemen dalam satu sesi, seperti postur tubuh, latihan pernapasan, gerakan fisik, serta teknik meditasi.
Latihan ini membutuhkan energi besar karena melibatkan gerakan dinamis dan fokus mendalam. Latihan pernapasan menjadi unsur utama dalam praktik ini.
Manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatnya energi, khususnya pada area dasar tulang punggung.
Restorative
Variasi ini memiliki kemiripan dengan gaya lain yang juga menggunakan alat bantu, seperti bantal, selimut, atau blok yoga. Umumnya, satu sesi latihan mencakup sekitar lima hingga enam postur tubuh yang ditahan dalam waktu cukup lama.
Tujuan utamanya adalah memperlambat ritme detak jantung, meredakan ketegangan mental, dan membuat sistem saraf menjadi lebih tenang.
Yin
Latihan ini tidak membutuhkan banyak gerakan aktif, sehingga tubuh cenderung dalam keadaan pasif selama sesi. Posisi yang dilakukan lebih dominan berupa duduk atau berbaring.
Jenis ini bermanfaat dalam membantu tubuh kembali rileks dari kesibukan harian dan memberikan ruang bagi jaringan ikat serta sendi untuk lebih fleksibel.
Prenatal
Sebagaimana namanya, bentuk latihan ini dikhususkan bagi perempuan yang sedang dalam masa mengandung. Fokus gerakannya terpusat pada peregangan di area panggul, teknik napas, serta posisi yang nyaman dan aman untuk ibu serta janin.
Tujuan dari latihan ini adalah menjaga agar kondisi tubuh tetap bugar selama masa kehamilan, membantu menguatkan otot pendukung, menjaga keseimbangan hormon, serta mengurangi risiko ketegangan di area perut.
Power
Latihan ini cukup populer dan disukai oleh berbagai kalangan, karena tujuannya adalah membentuk dan memperkuat otot tubuh. Melalui gerakan yang intens dan konsisten, massa otot akan semakin terbentuk.
Di samping itu, jenis ini juga dapat mendukung fungsi metabolisme tubuh agar lebih optimal.
Manfaat Berlatih Yoga
Secara umum, setiap jenis aktivitas fisik bertujuan untuk melatih pernapasan, meningkatkan kekuatan, serta menjaga kelenturan tubuh.
Salah satu bentuk latihan yang masih terus diminati hingga saat ini adalah yoga, karena memberikan beragam keuntungan bagi tubuh.
Jika dilakukan secara rutin, latihan ini tidak hanya mendukung kebugaran fisik dan kestabilan mental, tetapi juga bermanfaat untuk penampilan. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa dirasakan dari melakukan latihan yoga secara teratur.
Bagi Kesehatan Jiwa
- Gerakan ini dapat melatih kesabaran karena memfokuskan pada pernapasan disertai dengan hitungannya. Biasanya, kamu diharuskan untuk menahan gerakan hingga hitungan napas selesai, yakni sekitar 3-7 kali.
- Terutama pada gerakan Bhujangasana yang berupa pose membuka dada dengan memanjangkan seluruh tubuh bagian atas, ternyata dapat menenangkan pikiran sekaligus memperbaiki mood.
- Dapat menjadikan keadaan jiwa lebih tenang dan santai dalam menghadapi masalah. Hal tersebut karena setiap gerakan yang ada di olahraga ini itu dilakukan secara perlahan.
- Dapat menstimulasi pusat saraf dan membersihkan pikiran dari hal-hal negatif. Maka dari itu, biasanya orang-orang melakukan olahraga ini untuk mencegah stress dan depresi yang berlebihan.
- Terutama pada gerakan Sukhasana yang berupa pose sederhana yang berupa duduk tegak di lantai atau permukaan datar lainnya sambil menyilangkan kaki, di mana kedua kaki berada di bawah kedua lutut, dapat melatih fokus dan konsentrasi pikiran.
- Dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan membersihkan pikiran dari hal-hal negatif, sehingga jiwa menjadi bersih.
- Dapat melatih kita untuk menahan dan mengontrol emosi.
- Mengurangi stress, sebab dalam gerakannya memiliki tiga elemen utama yakni pose, pernapasan, dan meditasi.
Bagi Kesehatan Fisik
- Terutama pada gerakan sarvangasana yang berupa menyangga bahu, dapat memperlancar sirkulasi aliran darah ke otak dan memperbaiki mood.
- Dapat membentuk otot tubuh dengan baik, sehingga tubuh menjadi semakin kuat, bugar, dan sehat.
- Dapat melancarkan pernapasan, terutama pada hitungan napas di setiap gerakannya.
- Dapat mengurangi nyeri akibat cedera, terutama gejala sakit pinggang.
- Dapat mencegah terjadinya osteoporosis.
- Dapat mencegah munculnya gangguan kesehatan, mulai dari diabetes, asma, tekanan darah tinggi, hingga penyakit jantung.
- Dapat menurunkan berat badan dan meningkatkan energi.
- Tubuh menjadi lebih lentur dan fleksibel. Maka dari itu, olahraga ini kerap dilakukan oleh para orang dewasa dan lansia.
- Meningkatkan kualitas tidur.
Bagi Kecantikan
- Mengeluarkan kotoran pada kulit yang ada di pori-pori, terutama pada gerakan deep breathing.
- Membakar kalori hingga dapat membentuk berat badan yang ideal.
- Mencegah penuaan dan meningkatkan elastisitas kulit.
- Kulit menjadi lebih merona dan bercahaya, sebab gerakan-gerakan olahraga ini dapat melancarkan sirkulasi darah ke wajah.
- Mencegah munculnya jerawat, sebab pada dasarnya membantu tubuh untuk mengeluarkan racun dan kotoran yang tersumbat di pori-pori.
- Memperbaiki sel kulit yang rusak, sebab pada latihan pernapasan terbukti efektif untuk mengakomodasikan oksigen pada sirkulasi darah. Apabila sirkulasi darah tersebut baik maka dapat memicu regenerasi kulit sehingga sel-sel kulit yang rusak dapat diperbaiki.
Pelaksanaan Yoga Asana bagi Anak-anak
Perlu dipahami bahwa praktik yoga tidak hanya memberikan manfaat untuk kesehatan fisik dan mental semata, tetapi juga memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan anak.
Latihan ini berpengaruh terhadap keseimbangan mental, emosi, kemampuan intelektual, serta pertumbuhan jasmani mereka.
Asana sendiri merupakan posisi tubuh yang dilakukan dalam keadaan tenang, rileks, dan nyaman secara fisik maupun psikologis.
Bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, latihan asana tentu dapat memberikan dukungan positif terhadap tahap perkembangan mereka.
Agar anak dapat melakukan gerakan asana dengan benar, mereka perlu mendapatkan bimbingan langsung dari orang dewasa seperti pelatih, guru, atau orang tua, baik di sekolah maupun di rumah.
Dalam praktiknya, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar latihan asana bisa berjalan dengan baik dan mampu membantu konsentrasi anak dalam belajar, yaitu:
Kondisi Perut
Sebelum memulai sesi latihan yoga asana, anak disarankan untuk terlebih dahulu mengosongkan kandung kemih dan usus.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua atau guru untuk mengingatkan anak agar tidak mengonsumsi makanan berat sebelum melakukan latihan yoga asana.
Tempat Latihan
Lokasi yang digunakan untuk berlatih yoga sebaiknya dibuat senyaman mungkin. Idealnya dilakukan di dalam ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik dan pencahayaan yang memadai.
Jika ingin melakukannya di luar ruangan, perlu diperhatikan kondisi cuaca, seperti apakah angin terlalu kencang, suhu terlalu dingin, atau terdapat polusi udara.
Dalam situasi seperti itu, lebih aman dan nyaman untuk melakukannya di dalam ruangan.
Perlengkapan
Penting untuk tidak melakukan latihan yoga asana tanpa alas. Gunakan matras atau alas yang empuk dan nyaman agar tubuh tidak langsung bersentuhan dengan lantai dan latihan bisa berlangsung dengan optimal.
Waktu Latihan
Latihan yoga asana bisa dilakukan kapan saja, namun tidak disarankan sesaat setelah makan. Itulah sebabnya pada poin pertama ditekankan pentingnya perut dalam kondisi kosong agar latihan berjalan lebih baik dan tidak menimbulkan rasa tidak nyaman.
Pakaian
Sebaiknya anak menggunakan pakaian yang longgar, ringan, dan tidak terlalu tebal saat latihan. Selain itu, lepaskan segala bentuk aksesoris seperti arloji, kacamata, gelang, kalung, dan perhiasan lainnya agar tidak mengganggu gerakan.
Pembatasan
Sebelum mengikuti latihan yoga asana, kondisi kesehatan anak harus menjadi perhatian utama. Anak-anak yang baru pulih dari patah tulang atau memiliki penyakit kronis sebaiknya tidak dipaksakan untuk mengikuti latihan ini.
Dalam kasus seperti ini, penting untuk memberi kelonggaran demi menjaga keselamatan dan kenyamanan mereka.
Sebagai penutup, yoga adalah praktik yang membantu menyeimbangkan tubuh dan pikiran, menjadikannya pilihan tepat untuk menjaga kesehatan fisik maupun mental secara menyeluruh.

Bru
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
17 Makanan Khas Perancis yang Wajib Kamu Tahu, Ada yang Sudah Kamu Coba?
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Apa Itu Impulsive Buying? Faktor, Indikator, Contoh & Hubungan dengan FOMO Marketing
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025