Ruangan ICU adalah: Jenis hingga Peralatan Medis di Dalamnya
- Rabu, 09 Juli 2025

Ruangan ICU adalah ruang khusus rumah sakit untuk merawat pasien kritis yang butuh penanganan intensif dan pengawasan medis ketat.
Ruangan ini juga dikenal sebagai unit perawatan kritis karena fungsinya yang sangat penting dalam menangani pasien dengan situasi darurat yang memerlukan tindakan cepat dan peralatan medis yang lengkap.
Banyak dari kita mungkin sering melihat ruangan ini saat berada di rumah sakit, namun belum sepenuhnya memahami fungsi, prosedur, maupun fasilitas yang tersedia di dalamnya.
Baca Juga20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri
Padahal, mengenal lebih jauh mengenai isi dan peran ruang tersebut sangat penting, apalagi bagi keluarga pasien atau siapa pun yang berpotensi berinteraksi langsung di dalamnya.
Tulisan ini akan menjelaskan berbagai aspek mengenai unit perawatan intensif, mulai dari pengertiannya, jenis-jenis ruangannya, peralatan yang digunakan, hingga aturan yang perlu diperhatikan selama berada di dalam area ini.
Dengan memahami semua hal tersebut, kita dapat lebih siap dan mengetahui langkah yang harus diambil ketika menghadapi kondisi medis yang serius.
Ruangan ICU adalah tempat vital dalam dunia medis yang berperan besar dalam upaya penyelamatan nyawa dan pemulihan pasien dengan kondisi paling kritis.
Ruangan ICU adalah
Ruangan ICU adalah bagian khusus di rumah sakit yang dirancang untuk memberikan perawatan intensif bagi pasien dengan kondisi serius yang memerlukan pengawasan ketat.
Di tempat ini tersedia berbagai alat medis canggih yang digunakan untuk mendukung proses penyembuhan dan penanganan pasien secara menyeluruh.
Tenaga medis yang bertugas di dalamnya terdiri dari dokter spesialis, dokter jaga, dan perawat profesional yang siaga selama 24 jam untuk memantau perkembangan kondisi pasien secara berkelanjutan.
Unit ini melayani penanganan medis terhadap pasien dalam keadaan darurat atau gawat, termasuk membantu mempertahankan fungsi vital organ tubuh yang terganggu akibat penyakit akut atau cedera berat.
Beberapa contoh kondisi yang memerlukan perawatan intensif seperti luka berat, luka bakar yang luas, gangguan pernapasan, pasca operasi besar seperti transplantasi organ atau bedah jantung dan paru, serta cedera tulang belakang.
Pasien yang tidak dalam kondisi gawat tetap memerlukan pertimbangan dan persetujuan dari dokter sebelum dirawat di ruang ini, karena hanya kasus tertentu dengan risiko tinggi yang bisa mendapat perawatan di dalamnya.
Jenis-jenis Ruangan ICU
Ternyata, ruang perawatan intensif di rumah sakit memiliki beberapa kategori yang dibedakan berdasarkan kebutuhan medis pasien.
Setiap jenis ruang ini disesuaikan dengan kondisi pasien yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa tipe unit perawatan intensif beserta fungsinya.
Unit Perawatan Intensif Neonatal
Jenis ini khusus diperuntukkan bagi perawatan bayi baru lahir yang masih sangat rentan. Umumnya, bayi prematur dengan usia kandungan sekitar 23 hingga 40 minggu yang memiliki sistem pencernaan normal dirawat di tempat ini.
Dalam kasus tertentu, bayi yang sudah keluar dari fasilitas medis dan kemudian jatuh sakit tidak selalu dapat dirawat kembali di ruang ini, karena dikhawatirkan bisa menularkan penyakit ke bayi lain yang sedang dirawat.
Unit Perawatan Intensif Anak
Ruang ini disediakan untuk menangani pasien anak secara intensif. Biasanya ditempati oleh bayi yang tidak bisa dirawat di unit neonatal, serta anak-anak hingga usia 18 tahun, tergantung pada kebijakan masing-masing rumah sakit.
Unit Perawatan Intensif Neurologis
Ruang ini diperuntukkan bagi pasien yang mengalami gangguan pada sistem saraf, terutama mereka yang memerlukan pemantauan dan perawatan medis secara berkelanjutan karena kondisi neurologis yang tidak stabil.
Unit Perawatan Intensif Kardiovaskular
Fasilitas ini dikhususkan untuk merawat individu dengan gangguan jantung. Beberapa kondisi yang sering ditangani di sini antara lain penyakit jantung koroner, serangan jantung, gangguan irama jantung yang parah, hingga gagal jantung.
Unit ini menjadi prioritas utama bagi pasien yang mengalami gangguan jantung akut, terutama ketika kondisi pasien sangat tidak stabil dan membutuhkan perhatian medis tingkat tinggi.
Unit Pemulihan Pasca Anestesi
Tempat ini digunakan untuk mengamati pasien yang baru saja menjalani operasi dan mendapatkan anestesi. Fokus utamanya adalah menstabilkan kondisi pasien sebelum dipindahkan ke ruang rawat biasa.
Selain kondisi fisik, aspek mental dan emosional pasien juga menjadi pertimbangan sebelum mereka dipindahkan dari unit ini.
Unit Ketergantungan Tinggi
Digunakan bagi pasien dengan penyakit berat dan tingkat keparahan tinggi yang memerlukan pemantauan serta penanganan medis lebih intens dibandingkan ruang rawat inap biasa, namun belum memerlukan penanganan setingkat unit perawatan intensif penuh.
Unit Perawatan Tinggi
Fasilitas ini diperuntukkan bagi pasien yang sedang berada dalam tahap pemulihan dari kondisi kritis. Mereka menunjukkan tanda-tanda perbaikan, namun masih membutuhkan pengawasan medis yang cermat.
Biasanya, fungsi pernapasan, sirkulasi darah, dan kesadaran pasien sudah mulai stabil sebelum dipindahkan ke ruang rawat inap biasa.
Unit Perawatan Intensif Pasca Bedah
Ruangan ini ditujukan untuk pasien yang baru saja menjalani operasi besar dan sedang berada dalam tahap pemulihan awal.
Dalam unit ini, dokter spesialis bedah akan bertanggung jawab penuh untuk memastikan perawatan lanjutan berjalan dengan baik, termasuk mengawasi tanda-tanda vital dan proses penyembuhan pasca operasi.
Peralatan Medis yang Terdapat di Ruangan ICU
Banyak orang memiliki persepsi bahwa ruangan khusus perawatan intensif di rumah sakit tampak mengerikan karena dipenuhi oleh pasien yang tersambung dengan berbagai alat medis.
Meskipun suasananya terlihat menegangkan, kenyataannya semua perlengkapan yang tersedia justru sangat penting untuk membantu mempercepat pemulihan kondisi pasien dan menjaga stabilitas tubuh mereka. Beberapa alat medis berikut ini umum ditemukan di dalam unit tersebut:
Alat Pemantau Vital
Perangkat ini berfungsi untuk memantau kondisi organ-organ dalam tubuh pasien secara real-time.
Beberapa parameter yang bisa terdeteksi antara lain detak jantung, kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah, frekuensi napas, hingga tekanan darah.
Mesin Bantu Napas
Digunakan untuk membantu pasien yang mengalami kesulitan bernapas. Alat ini bekerja dengan cara mengalirkan udara melalui selang yang dimasukkan ke dalam saluran napas lewat hidung, mulut, atau tenggorokan.
Aliran udara tersebut dipompa selama beberapa detik ke paru-paru, kemudian dihentikan agar udara dapat keluar secara alami.
Alat Kejut Jantung
Perangkat ini dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan irama jantung yang serius, seperti henti jantung mendadak. Fungsinya adalah mengirimkan kejutan listrik ke jantung agar dapat kembali berdetak secara teratur dan normal.
Alat Bantu Nutrisi
Perangkat ini digunakan untuk menyalurkan makanan langsung ke tubuh pasien yang tidak dapat makan secara normal karena kondisi kritis.
Cara kerjanya adalah dengan memasukkan selang khusus melalui rongga hidung hingga mencapai lambung, sehingga asupan nutrisi tetap terpenuhi selama masa perawatan.
Perangkat Infus
Alat ini berfungsi untuk mengalirkan cairan, nutrisi, atau obat-obatan langsung ke dalam tubuh melalui pembuluh darah vena.
Infus sangat penting dalam menjaga kestabilan kondisi pasien karena memungkinkan pemberian zat yang dibutuhkan secara terus-menerus dan terkontrol.
Kateter Urin
Alat ini digunakan untuk membantu pasien yang tidak mampu buang air kecil secara mandiri. Selang fleksibel dimasukkan ke saluran kemih guna mengalirkan urine ke wadah penampung.
Selain untuk membantu proses pembuangan cairan tubuh, alat ini juga bermanfaat dalam memantau jumlah urine yang keluar, sehingga tenaga medis dapat mengevaluasi kondisi kesehatan pasien secara lebih akurat.
Itulah beberapa peralatan medis penting yang biasanya ada di unit perawatan intensif, yang berperan besar dalam memantau dan memberikan penanganan optimal bagi pasien dengan kondisi serius.
Kondisi yang Mewajibkan Pasien untuk Masuk ke Ruangan ICU
Dalam praktiknya, banyak dokter menghadapi tantangan ketika harus menentukan pasien mana yang memang layak mendapatkan perawatan di unit perawatan intensif.
Berdasarkan hasil sebuah studi, diketahui bahwa mayoritas pasien yang ditempatkan di ruang intensif adalah mereka yang mengalami gejala pneumonia.
Namun, realitanya menunjukkan bahwa tidak sedikit pasien dengan kemungkinan kecil mengalami kondisi darurat atau risiko kematian justru turut dirawat di sana.
Bahkan, alat-alat medis khusus yang tersedia di ruang tersebut sering kali tidak benar-benar dibutuhkan oleh pasien dengan tingkat risiko rendah.
Data juga mengungkapkan bahwa sekitar 6 persen pasien yang sebenarnya memiliki potensi sembuh lebih cepat justru mengalami perawatan di ruang ICU, meskipun mereka mungkin akan pulih lebih cepat jika dirawat di ruang rawat inap biasa.
Hal ini menunjukkan bahwa ada sebagian pasien yang sebetulnya tidak membutuhkan perawatan di ruang intensif, namun tetap ditempatkan di sana.
Meskipun demikian, terdapat sejumlah kondisi medis yang memang mengharuskan pasien mendapatkan pengawasan intensif di ruang ICU, di antaranya:
- Pasien yang menjadi korban kecelakaan dan berada dalam kondisi sangat kritis.
- Individu yang mengalami cedera berat, seperti trauma pada otak akibat benturan keras.
- Mereka yang menderita luka bakar dalam kategori parah.
- Pasien dengan gangguan pernapasan serius yang membutuhkan bantuan alat bantu napas.
- Kasus infeksi berat, seperti sepsis, yaitu infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh dan berpotensi membahayakan nyawa.
- Keadaan darurat medis seperti serangan jantung atau stroke berat.
- Pemulihan intensif setelah menjalani operasi besar.
- Proses pemantauan setelah tindakan transplantasi organ.
- Pemulihan pasca operasi besar pada tulang belakang.
- Perawatan lanjutan setelah menjalani prosedur operasi jantung.
Dengan demikian, pasien yang masuk dalam kondisi-kondisi tersebut memang memerlukan perawatan intensif untuk memastikan proses penyembuhan berjalan dengan optimal serta mendapatkan penanganan medis secara menyeluruh dan tepat waktu.
Hal yang Harus Diperhatikan tentang Ruangan ICU
Saat seorang pasien tengah dirawat di ruang perawatan intensif, keluarga maupun kerabat perlu mematuhi aturan yang diberlakukan oleh pihak rumah sakit.
Meski ingin mengetahui perkembangan kondisinya, para petugas medis memerlukan waktu dan ruang untuk menstabilkan keadaan pasien, menjalankan instruksi dokter, dan menciptakan suasana yang membuat pasien merasa tenang serta nyaman.
Ada beberapa hal penting yang sebaiknya diperhatikan oleh keluarga dan orang terdekat ketika menunggu di sekitar area ruang perawatan intensif:
Menjaga kesehatan pribadi
Ketika menanti kondisi pasien membaik, sangat penting bagi anggota keluarga untuk tetap menjaga kesehatannya sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan cukup beristirahat, mengonsumsi makanan bergizi, serta melakukan aktivitas fisik ringan.
Jika merasa cemas atau khawatir, disarankan untuk berdiskusi langsung dengan tenaga medis yang berjaga agar mendapat penjelasan yang lebih menenangkan.
Mengurangi potensi penyebaran infeksi
Biasanya, pihak rumah sakit memiliki kebijakan bagi setiap pengunjung untuk membersihkan tangan sebelum masuk dan sesudah keluar dari ruangan.
Selain itu, pengunjung yang sedang flu, pilek, atau baru pulih dari penyakit menular seperti campak, cacar air, atau gondongan dalam kurun waktu tiga minggu terakhir tidak diperbolehkan masuk.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan kondisi ruang tetap steril demi menunjang proses penyembuhan pasien secara maksimal.
Waktu kunjungan pasien
Biasanya, waktu berkunjung ke ruang perawatan intensif bersifat terbatas, begitu pula jumlah orang yang diperbolehkan menjenguk.
Meski demikian, kehadiran keluarga tetap penting. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan bergantian menjaga di luar ruangan selama 24 jam agar tetap bisa memberi dukungan sewaktu-waktu dibutuhkan.
Larangan saat Berada di Dalam Ruang Perawatan Intensif
Demi menjaga ketenangan dan kenyamanan di dalam ruangan, ada sejumlah aturan yang perlu dipatuhi oleh pengunjung.
Hal ini berlaku tidak hanya di ruang perawatan intensif, tetapi juga di area rumah sakit secara umum. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari:
Tidak merokok
Aturan umum di seluruh fasilitas kesehatan adalah menjaga lingkungan bebas asap rokok. Oleh karena itu, aktivitas merokok hanya diperbolehkan di area luar rumah sakit yang telah disediakan.
Tidak menggunakan parfum
Meskipun bertujuan untuk menciptakan suasana yang lebih rileks, penggunaan parfum atau aroma buatan tidak dianjurkan karena banyak rumah sakit memiliki kebijakan bebas pewangi untuk menjaga kualitas udara di ruang perawatan.
Tidak diperbolehkan menggunakan ponsel
Selama berada di ruang perawatan intensif, penggunaan ponsel sebaiknya dihindari karena bisa mengganggu ketenangan lingkungan serta privasi pasien. Jika perlu berkomunikasi, sebaiknya dilakukan di area lain seperti lobi rumah sakit.
Tidak disarankan membawa barang milik pribadi
Karena keterbatasan ruang, biasanya keluarga atau kerabat pasien akan diminta membawa pulang sebagian barang milik pasien.
Hal ini juga untuk menghindari risiko kehilangan, kerusakan, atau pencurian, mengingat pihak rumah sakit tidak bertanggung jawab atas barang-barang tersebut.
Tidak diperkenankan membawa bunga
Membawa bunga ke ruang perawatan intensif umumnya tidak diperbolehkan. Jika sudah terlanjur dibawa, bunga akan diberi label dan disimpan sementara di luar ruangan hingga pasien dipindahkan ke kamar rawat biasa.
Sebagai penutup, ruangan ICU adalah tempat perawatan intensif yang dirancang khusus untuk menangani pasien dalam kondisi kritis dengan pengawasan medis selama 24 jam.

Bru
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
2.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
3.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025
4.
5.
Mengenal 11 Makanan Khas Bekasi yang Kaya Rasa dan Cerita
- 06 September 2025