Sabtu, 06 September 2025

Apa Itu Lipoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Penanganan

Apa Itu Lipoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Penanganan
apa itu lipoma

Apa itu lipoma? Beragam penyakit bisa menyerang tubuh, ada yang berisiko kesehatan dan ada yang tanpa dampak berarti.

Namun, apabila muncul benjolan atau perubahan tiba-tiba pada bagian tubuh, sangat dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Salah satu kondisi yang tidak berbahaya tetapi menimbulkan benjolan adalah lipoma. Banyak orang mungkin sudah familiar dengan istilah lipoma, namun untuk memahami lebih dalam mengenai kondisi ini, simak penjelasan berikut hingga akhir.

Baca Juga

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

Nah, untuk lebih memahami tentang apa itu lipoma, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Lipoma?

Apa itu lipoma? Lipoma adalah benjolan lemak yang berkembang perlahan di antara kulit dan otot. Saat disentuh, benjolan ini terasa lembut dan mudah digerakkan tanpa menimbulkan nyeri. 

Kondisi ini umumnya terjadi pada orang berusia 40 hingga 60 tahun, terutama pria, dan terkadang seseorang bisa memiliki beberapa lipoma sekaligus. Lipoma termasuk kondisi yang tidak berbahaya dan bukan tumor ganas. 

Namun, operasi pengangkatan mungkin diperlukan jika lipoma terus membesar atau menimbulkan rasa sakit saat disentuh. 

Meski begitu, tidak semua benjolan di tubuh adalah lipoma; bisa saja itu adalah kista atau bahkan tumor ganas yang membutuhkan penanganan segera. 

Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter saat menemukan benjolan agar mendapatkan diagnosis yang tepat.

Apa Penyebab Lipoma?

Sebab pasti munculnya lipoma pada tubuh masih belum dapat dipastikan secara jelas. Namun, ada beberapa faktor yang dapat memperbesar kemungkinan seseorang mengalami lipoma, antara lain:

  • Faktor genetika atau keturunan yang diwariskan dalam keluarga.
  • Usia yang cenderung rentan yaitu antara 40 hingga 60 tahun.
  • Kondisi medis tertentu seperti penyakit Madelung, sindrom Gardner, sindrom Cowden, dan adiposis dolorosa juga berperan dalam meningkatkan risiko munculnya lipoma.

Gejala-gejala Lipoma

Agar lebih memahami kemunculan lipoma, penting untuk mengenali gejala-gejala yang biasanya muncul. Berikut beberapa tanda lipoma yang perlu diperhatikan:

  • Ukuran lipoma dapat membesar, mulai dari sebesar kelereng hingga sebesar bola pingpong.
  • Pertumbuhannya berlangsung sangat lambat.
  • Saat disentuh, benjolan terasa lembut mirip lemak pada daging sapi.
  • Lipoma juga sangat mudah untuk digerakkan atau digoyangkan.

Diagnosis Lipoma

Dokter biasanya menentukan diagnosis lipoma berdasarkan pemeriksaan fisik dan ciri-ciri benjolan yang ada. Dalam banyak kasus, pemeriksaan lanjutan tidak selalu diperlukan. Berikut beberapa langkah diagnosis lipoma yang umum dilakukan:

Anamnesis

Pada tahap ini, pasien biasanya mengeluhkan adanya benjolan yang tumbuh perlahan dan menimbulkan ketidaknyamanan. Namun, beberapa jenis lipoma bisa menimbulkan gejala yang mengganggu, tergantung pada lokasi dan ukurannya.

Pemeriksaan Fisik

Langkah berikutnya adalah pemeriksaan fisik yang mencakup inspeksi dan palpasi. Prosedur ini adalah cara utama dokter untuk mengidentifikasi penyakit. 

Hasil pemeriksaan fisik kemudian dijadikan dasar dalam menentukan langkah pengobatan selanjutnya. Pemeriksaan ini dilakukan secara menyeluruh dan sistematis, mulai dari kepala hingga kaki. Berikut penjelasan lengkapnya:

Inspeksi

Pada lipoma subkutan, biasanya terlihat adanya massa tanpa perubahan yang mencolok pada kulit di sekitarnya. Dalam beberapa kasus, massa tidak tampak secara kasat mata saat inspeksi, namun bisa diraba saat dilakukan palpasi. 

Tujuan dari inspeksi adalah untuk mengamati bagian tubuh dan menentukan apakah kondisinya normal atau tidak. Oleh karena itu, pemeriksa perlu memahami ciri-ciri normal dan abnormal berdasarkan usia pasien. 

Inspeksi dapat dilakukan secara langsung melalui panca indera seperti penglihatan, pendengaran, dan penciuman, atau secara tidak langsung dengan menggunakan alat bantu. 

Saat palpasi berlangsung, pemeriksa akan meneliti bagian tubuh secara rinci dan membandingkan kedua sisi tubuh untuk mendeteksi adanya kelainan. Pasien disarankan mengikuti arahan dokter agar proses inspeksi berjalan lancar.

Palpasi

Pada palpasi lipoma yang berada di permukaan, akan terasa massa dengan tekstur seperti kistik atau kenyal, batas yang jelas, dan mudah digerakkan. 

Palpasi adalah pemeriksaan fisik lanjutan yang dilakukan dengan menyentuh tubuh, biasanya bersamaan dengan inspeksi. Pemeriksaan ini dapat dilakukan menggunakan jari, telapak tangan, maupun ujung jari. 

Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kelembutan, massa, kekakuan, suhu, posisi, ukuran, serta kualitas dan kecepatan nadi perifer pada tubuh. 

Saat melakukan palpasi, posisi pasien harus dalam keadaan rileks dan nyaman agar otot tidak tegang sehingga pemeriksaan dapat berlangsung optimal.

Diagnosis Banding

Dalam menegakkan diagnosis lipoma, perlu dipertimbangkan kemungkinan tumor subkutan lain seperti liposarcoma, kista epidermoid, dan abses. Berikut penjelasan lengkap mengenai kondisi-kondisi tersebut.

Liposarcoma Diferensiasi Baik

Liposarcoma dengan diferensiasi baik memiliki ciri yang mirip lipoma, yaitu pertumbuhan yang lambat dan tidak menimbulkan rasa sakit. 

Namun, liposarcoma cenderung sering kambuh secara lokal setelah tindakan operasi, berbeda dengan lipoma yang jarang mengalami kekambuhan.

Kista Epidermoid

Biasanya kista epidermoid tidak menimbulkan gejala, tetapi bisa pecah dan mengeluarkan cairan berwarna kekuningan menyerupai keju. 

Kista ini juga dapat mengalami infeksi dan peradangan. Ukurannya bisa bervariasi dari sebesar kelereng hingga bola pingpong.

Kista epidermoid terbentuk ketika sel kulit mati terperangkap di bawah permukaan kulit. Faktor pemicu dapat berupa cedera kulit, jerawat, infeksi HPV, atau paparan sinar matahari yang berlebihan dan berkelanjutan.

Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang yang sudah melewati masa pubertas dan memiliki kulit berjerawat.

Abses

Abses ditandai dengan gejala peradangan seperti rasa nyeri, kemerahan (eritema), dan demam. Abses adalah kumpulan jaringan lunak berwarna merah hingga merah tua yang muncul akibat infeksi. 

Kondisi ini biasanya menimbulkan rasa sakit dan sensasi hangat saat disentuh. Berbeda dengan infeksi biasa, abses umumnya tidak bisa disembuhkan hanya dengan antibiotik saja.

Pengobatan abses biasanya memerlukan tindakan pembukaan dan pengeringan agar kondisi cepat membaik. 

Kadang-kadang abses bisa pecah dengan sendirinya, tetapi dalam banyak kasus perlu dilakukan prosedur sayatan dan drainase oleh dokter, seringkali dibantu dengan kompres hangat. 

Sebelum melakukan sayatan, dokter akan memberikan obat bius lokal agar pasien tidak merasakan sakit saat cairan abses dikeluarkan. 

Setelah abses dikeringkan, dokter akan merawat luka tersebut untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah kekambuhan.

Setelah prosedur, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi pada luka. Jika abses cukup parah, pengobatan dengan antibiotik juga menjadi bagian dari terapi.

Pemeriksaan Penunjang

Beberapa pemeriksaan tambahan seperti ultrasonografi, CT scan, dan MRI dapat membantu memastikan diagnosis lipoma, terutama bila letaknya tidak biasa, sekaligus menyingkirkan kemungkinan diagnosis lain.

Ultrasonografi

USG memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam mendiagnosis lipoma. Studi menunjukkan bahwa pemeriksaan ini memiliki sensitivitas sebesar 95,2% dan spesifisitas mencapai 94,3% dalam mendeteksi keberadaan lipoma.

CT Scan

Meskipun sinar-X dan ultrasonografi dapat memberikan beberapa informasi, untuk gambaran yang lebih detail biasanya diperlukan pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan). 

Saat menjalani CT scan, pasien akan berbaring di dalam mesin berbentuk terowongan, di mana perangkat tersebut berputar dan mengambil serangkaian gambar sinar-X dari berbagai sudut. 

Gambar-gambar ini kemudian diproses oleh komputer untuk menghasilkan irisan atau penampang tubuh, dan dapat juga digabungkan menjadi gambar tiga dimensi dari area tertentu. 

Pada CT scan, massa jaringan lemak biasanya menunjukkan radiodensitas kurang dari 50 Hounsfield unit, tetapi pemeriksaan ini tidak mampu membedakan antara lipoma dan liposarcoma.

MRI

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah teknik pemindaian radiologi yang menggunakan gelombang radio, medan magnet, dan komputer untuk menghasilkan gambar struktur dalam tubuh. 

Mesin MRI berbentuk tabung yang dikelilingi magnet besar. Pada gambar MRI, lipoma tampak sebagai massa berkapsul dengan jaringan lemak homogen dan jelas, biasanya dengan sedikit atau tanpa septum tipis. 

MRI sangat membantu dalam diagnosis massa jaringan lemak, tetapi tetap sulit membedakan lipoma dari liposarcoma.

Biopsi

Biopsi biasanya tidak diperlukan untuk lesi subkutan yang kecil. Jika biopsi dilakukan, hasil histopatologi akan menunjukkan tumor jinak mesenkim yang berasal dari sel lemak matang. 

Pada adenolipoma, gambaran jaringan fibrotik yang disebut hamartoma akan terlihat; tipe lipoma ini biasanya ditemukan di payudara. 

Sedangkan angiolipoma menunjukkan banyak pembuluh darah kecil pada gambarnya. Untuk lipoma kardiak, terlihat sel lemak yang berintegrasi dengan serat miokardium.

Penanganan Lipoma

Lipoma sering kali tidak memerlukan penanganan yang khusus, memang tidak berbahaya. 

Tetapi, terdapat beberapa langkah yang bisa di dapat apabila dilakukan dan jika lipoma menimbulkan rasa sakit, tidak nyaman, mengganggu aktivitas, serta ukuran yang terus membesar.

Metode yang paling sering dilakukan untuk menangani lipoma adalah dengan operasi pengangkatan benjolan. Biasanya, lipoma tidak akan tumbuh kembali setelah dilakukan operasi pengangkatan benjolan.

Selain melakukan operasi pengangkatan benjolan, maka bisa melakukan sedot lemak ataupun suntik kortikosteroid dan bisa dilakukan untuk mengecilkan ukuran lipoma. 

Tetapi, dengan melakukan kedua metode tersebut tidak bisa menghilangkan lipoma secara total.

Sebagai penutup, memahami apa itu lipoma penting agar kita bisa mengenali tanda dan menentukan langkah tepat jika benjolan ini muncul pada tubuh.

Bru

Bru

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

19 Makanan Khas Solo yang Enak dan Lagi Hits

19 Makanan Khas Solo yang Enak dan Lagi Hits

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri

20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri