Apa Itu Tumor di Kepala, Penyebab, hingga Pengobatannya
- Senin, 07 Juli 2025

Memahami apa itu tumor di kepala penting karena tiap jenisnya memiliki gejala serta penanganan yang berbeda dan perlu dikenali sejak awal.
Untuk mengetahui jenisnya secara tepat, langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengenali tanda-tanda yang muncul. Dengan begitu, metode perawatan yang sesuai dapat segera ditentukan berdasarkan jenis tumor yang ditemukan.
Pemahaman menyeluruh tentang apa itu tumor di kepala akan membantu proses deteksi dini dan penanganan medis yang lebih efektif.
Baca Juga20 Rekomendasi Terbaik Kado Ulang Tahun Untuk Suami dan Istri
Apa Itu Tumor di Kepala?
Apa itu tumor di kepala? Kondisi ini merujuk pada adanya pertumbuhan jaringan yang tidak normal di area otak.
Umumnya, kondisi tersebut dipicu oleh sel yang berkembang secara tidak terkendali, sehingga berpotensi mengganggu fungsi otak secara keseluruhan.
Pertumbuhan sel abnormal ini bisa berasal langsung dari otak, yang dikenal sebagai tumor primer.
Namun, ada juga kasus ketika tumor muncul akibat penyebaran sel kanker dari organ lain di tubuh, yang disebut sebagai tumor sekunder atau metastasis.
Meskipun menyerang sistem saraf pusat, tidak semua jenis tumor kepala bersifat ganas. Beberapa di antaranya tergolong jinak dan berada pada tahap awal (stadium 1 atau 2).
Sebaliknya, terdapat juga jenis tumor yang lebih agresif, seperti yang menyerang tulang kepala, yang tergolong ganas dan masuk stadium lanjut (stadium 3 atau 4). Tumor ganas inilah yang termasuk dalam kategori kanker otak.
Klasifikasi Tingkat Keparahan Tumor Otak
Tumor yang terbentuk di kepala merupakan kumpulan massa yang berasal dari pertumbuhan sel abnormal di otak.
Tumor ini bisa muncul secara langsung di otak (primer) atau berasal dari penyebaran sel kanker dari bagian tubuh lain (sekunder atau metastasis).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membagi tumor otak primer berdasarkan jenis sel asal dan tingkat keganasannya.
Tumor otak bisa berkembang di hampir semua jenis jaringan atau sel yang ada di otak, namun sebagian besar berasal dari sel glial, yaitu sel yang menghubungkan dan mendukung sel saraf.
Dari segi tingkat keganasan, tumor otak dibedakan menjadi dua jenis:
Tumor Jinak
Tumor ini termasuk yang paling tidak agresif. Mereka tumbuh lambat dan memiliki batas yang jelas sehingga tidak menyebar ke jaringan lain.
Tumor jinak terdiri dari sel-sel yang tidak mengandung kanker dan biasanya berasal dari area di dalam atau sekitar otak.
Tumor Ganas
Jenis ini lebih agresif karena mengandung sel kanker, tumbuh dengan cepat, dan mampu menyerang jaringan otak di sekitarnya. Tumor ganas tidak memiliki batas yang jelas dan sering dikenal dengan istilah kanker otak.
Selain itu, tumor kepala juga dikategorikan berdasarkan asalnya:
Tumor Primer
Tumor ini dimulai dari sel otak itu sendiri dan dapat menyebar ke bagian otak lain atau tulang belakang. Namun, tumor primer biasanya jarang menyebar ke organ lain di luar sistem saraf pusat.
Tumor Metastasis
Tumor jenis ini berasal dari kanker yang bermula di bagian tubuh lain dan kemudian menyebar ke otak melalui aliran darah atau jalur lainnya.
Jenis Tumor di Kepala dan Pengobatannya
Seperti yang sudah dijelaskan, tumor otak terdiri dari berbagai jenis dengan gejala yang berbeda-beda. Lalu, apa saja tipe tumor otak yang umum ditemukan?
Meningioma
Meningioma adalah tumor yang tumbuh pada meninges, yaitu lapisan jaringan yang membungkus bagian luar otak dan sumsum tulang belakang.
Tumor ini bisa muncul di berbagai area otak, namun biasanya berkembang di otak besar maupun otak kecil.
Meningioma merupakan tumor otak primer yang paling sering dijumpai pada orang dewasa, terutama pada wanita.
Berbagai gejala yang dapat timbul antara lain mual, muntah, kejang, sakit kepala, perubahan perilaku dan kemampuan berpikir, serta gangguan penglihatan.
Pengobatan meningioma umumnya melibatkan operasi atau terapi radiasi, dengan biaya yang bervariasi tergantung jenis penanganannya.
Adenoma pituitari
Adenoma pituitari, juga dikenal sebagai tumor hipofisis, berkembang pada kelenjar pituitari yang bertugas mengatur banyak fungsi tubuh dan mengeluarkan hormon ke dalam darah.
Tumor ini sering ditemukan pada orang dewasa dan biasanya bersifat jinak dengan tingkat keganasan rendah.
Gejala yang muncul bergantung pada apakah tumor tersebut memproduksi hormon atau tidak.
Beberapa tanda yang dapat dirasakan meliputi sakit kepala, mual, muntah, serta perubahan fungsi kognitif.
Pada wanita, gejala bisa berupa berhentinya siklus menstruasi, pertumbuhan rambut yang tidak biasa, dan keluarnya cairan dari payudara.
Pada pria, biasanya muncul impotensi, peningkatan berat badan, dan pertumbuhan tangan serta kaki yang tidak normal.
Penanganan adenoma pituitari meliputi operasi, radioterapi, obat-obatan untuk menurunkan hormon, atau terapi pengganti hormon sesuai kebutuhan.
Neuroma Akustik
Neuroma akustik, yang juga dikenal sebagai schwannoma vestibular, merupakan tumor jinak yang berkembang dari sel Schwann.
Sel Schwann ini terletak di luar saraf vestibulocochlear, yaitu saraf yang menghubungkan otak dengan telinga dan bertugas mengatur pendengaran serta keseimbangan.
Gejala umum yang muncul meliputi gangguan pendengaran, masalah keseimbangan, suara berdengung di salah satu atau kedua telinga, pusing atau vertigo, serta mati rasa pada wajah.
Penanganan neuroma akustik bisa berupa pengawasan rutin jika tanpa gejala, operasi, atau terapi radiasi.
Craniopharyngioma
Craniopharyngioma adalah jenis tumor otak yang tumbuh di dekat area mata atau bagian bawah otak yang berdekatan dengan kelenjar pituitari. Tumor ini dapat muncul pada anak-anak maupun orang lanjut usia dan biasanya bersifat jinak.
Gejala yang sering terjadi termasuk gangguan penglihatan, sakit kepala, perubahan hormon pada orang dewasa, serta gangguan pertumbuhan pada anak-anak.
Pilihan pengobatan untuk kondisi ini meliputi operasi, radioterapi, atau terapi pengganti hormon sesuai kebutuhan.
Tumor Kelenjar Pineal
Tumor ini muncul dari kelenjar pineal atau jaringan di sekitarnya. Kelenjar pineal terletak di tengah otak, tepat di belakang batang otak, dan berfungsi menghasilkan hormon melatonin yang mengatur siklus tidur.
Tingkat keganasan tumor pada kelenjar pineal bervariasi, mulai dari rendah hingga tinggi, dan paling sering ditemukan pada anak-anak dan orang dewasa muda.
Gejala utama yang muncul antara lain rasa lelah berlebihan, sakit kepala, kelemahan, kesulitan mengingat, mual, muntah, dan potensi terjadinya hidrosefalus.
Glioma
Glioma adalah jenis tumor otak ganas yang paling umum dijumpai pada orang dewasa. Menurut American Association of Neurological Surgeons, sekitar 78 persen dari tumor otak ganas merupakan glioma.
Tumor ini berasal dari sel glial dan terbagi menjadi beberapa subtipe sesuai dengan jenis sel glial yang terpengaruh. Beberapa subtipe glioma meliputi:
- Astrositoma, yang berkembang pada sel glial bernama astrosit.
- Oligodendroglioma, yang tumbuh pada sel oligodendrosit, biasanya berada di bagian depan dan pinggiran otak besar.
- Glioma batang otak, menyerang bagian bawah otak dan memiliki tingkat keganasan yang bervariasi.
- Ependymoma, yang muncul dari sel ependymal yang melapisi area otak tempat cairan serebrospinal diproduksi.
- Glioma saraf optik, ditandai oleh pertumbuhan tumor di sekitar saraf yang menghubungkan mata dan otak.
Selain itu, ada juga glioma campuran, yakni tumor yang merupakan gabungan dari beberapa tipe glioma dan umumnya memiliki tingkat keganasan yang tinggi.
Limfoma Sistem Saraf Pusat
Limfoma adalah jenis kanker yang berkembang di sistem limfatik, yang menyebar ke seluruh tubuh termasuk ke sistem saraf pusat seperti otak dan sumsum tulang belakang.
Kanker limfoma yang muncul di otak biasanya berasal dari bagian depan otak atau otak besar. Tumor ini sering ditemukan pada orang lanjut usia dan bersifat sangat agresif sehingga pengobatannya cukup sulit.
Gejala yang umum muncul meliputi sakit kepala, penglihatan kabur, kejang, perubahan perilaku, serta kesulitan berjalan dan menjaga keseimbangan.
Tumor Otak Metastasis
Selain tumor otak yang berasal langsung dari otak (primer), tumor juga bisa terjadi karena penyebaran kanker dari organ lain di tubuh, yang disebut tumor metastasis.
Organ asal yang sering menjadi sumber tumor metastasis termasuk paru-paru, payudara, ginjal, usus besar, dan kulit.
Tumor metastasis biasanya ditemukan di otak besar, tapi juga bisa menyebar ke otak kecil dan batang otak.
Gejala yang muncul meliputi sakit kepala, kejang, perubahan pada perilaku dan fungsi kognitif, serta penurunan kemampuan koordinasi tubuh.
Penyebab Tumor di Kepala
Tumor di kepala dapat muncul akibat pertumbuhan sel yang tidak normal pada otak itu sendiri (primer) atau karena penyebaran kanker dari organ lain dalam tubuh (sekunder).
Pada tumor primer, sel atau jaringan abnormal yang menyebabkan tumor bisa berasal dari berbagai jenis sel seperti sel glia, meninges, kelenjar pituitari, kelenjar pineal, atau jaringan lainnya di otak.
Sedangkan pada tumor sekunder atau metastasis, penyebab tumor di kepala berasal dari kanker yang bermula di bagian tubuh lain, contohnya payudara, usus besar, paru-paru, ginjal, atau kulit.
Sampai sekarang, penyebab pasti dari tumor di kepala belum diketahui secara lengkap. Namun, penelitian menunjukkan bahwa perubahan sel sehat menjadi sel abnormal dapat terjadi akibat mutasi DNA.
Mutasi ini menyebabkan sel yang seharusnya tumbuh dan mati secara teratur menjadi terus hidup dan berkembang secara tak terkendali hingga membentuk tumor.
Walaupun demikian, alasan terjadinya mutasi DNA ini belum sepenuhnya jelas, tetapi beberapa faktor dipercaya dapat meningkatkan risiko berkembangnya tumor tersebut.
Faktor Meningkatnya Tumor di Kepala
Beberapa faktor dipercaya dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami penyakit ini. Namun, memiliki satu atau lebih faktor risiko tidak menjamin seseorang pasti mengidap tumor.
Di sisi lain, ada pula penderita tumor yang tidak memiliki faktor risiko yang jelas diketahui. Beberapa faktor risiko tersebut meliputi:
Bertambahnya Usia
Risiko terkena penyakit ini meningkat seiring bertambahnya usia. Tumor di kepala lebih sering dijumpai pada orang dewasa yang berumur lebih tua, meskipun anak-anak atau orang dewasa muda juga bisa terkena.
Paparan Radiasi
Paparan radiasi ionisasi juga menjadi faktor risiko, seperti yang didapat dari terapi radiasi untuk pengobatan kanker atau paparan radiasi akibat ledakan bom atom. Paparan tersebut meningkatkan kemungkinan munculnya tumor.
Riwayat Keluarga
Sebagian kecil kasus tumor terjadi pada individu yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit serupa atau gangguan genetik tertentu.
Contohnya adalah kondisi seperti neurofibromatosis tipe 1 dan tipe 2, tuberous sclerosis, sindrom Von Hippel-Lindau, sindrom Li-Fraumeni, sindrom Turcot, dan lain-lain.
Tidak Pernah Mengalami Cacar Air saat Masa Kecil
Salah satu faktor risiko terjadinya tumor di kepala adalah tidak memiliki riwayat cacar air saat kecil.
Secara ilmiah, menurut American Brain Tumor Association, orang yang pernah mengalami cacar air di masa kanak-kanak cenderung memiliki risiko lebih rendah untuk terkena tumor otak.
Faktor Ras
Tumor kepala umumnya lebih banyak ditemukan pada ras Kaukasia (Caucasians). Sedangkan pada kelompok Afrika-Amerika, risiko lebih tinggi ditemukan pada jenis tumor kepala tertentu, yaitu meningioma.
Apakah Tumor Kepala Bisa Disembuhkan?
Kesempatan sembuh bagi penderita tumor di kepala masih terbuka lebar jika penyakit ini terdeteksi lebih awal dan masih berada pada stadium awal.
Tumor jinak di kepala, khususnya yang berada di stadium 1, dapat disembuhkan melalui operasi pengangkatan seluruh tumor.
Namun, pada stadium yang lebih lanjut, tumor berpotensi menyebar ke jaringan sekitar atau bahkan kambuh kembali meskipun sudah menjalani pengobatan. Dalam situasi seperti ini, kesembuhan total menjadi sangat sulit dicapai.
Pengobatan yang diberikan pada tahap ini biasanya bertujuan untuk meredakan gejala, memperlambat pertumbuhan tumor, dan memperpanjang masa hidup pasien.
Diagnosis Tumor di Kepala
Saat kamu menjalani pemeriksaan atau diagnosis tumor di kepala, dokter biasanya akan menanyakan gejala yang kamu alami serta meninjau riwayat kesehatan pribadi dan keluarga.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan neurologis. Jika ada dugaan adanya jaringan abnormal di otak, dokter akan menyarankan satu atau beberapa tes berikut:
Pemindaian Otak
Kamu mungkin diminta menjalani CT (CAT) scan atau MRI untuk mendapatkan gambaran otak secara lebih rinci. PET scan juga mungkin diperlukan jika tumor diduga berasal dari organ lain, seperti paru-paru.
Angiogram Otak
Tes ini menggunakan pewarna dan sinar-X untuk melihat pembuluh darah di otak, guna mendeteksi adanya tumor atau pembuluh darah yang tidak normal.
Biopsi
Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel jaringan tumor untuk dianalisis di bawah mikroskop, guna mengetahui apakah tumor tersebut jinak atau ganas (kanker). Tes tambahan lainnya mungkin diperlukan sesuai dengan kondisi pasien.
Pengobatan Tumor di Kepala
Tumor otak, baik yang primer maupun metastatik, jinak atau ganas, umumnya diobati dengan operasi, radiasi, dan/atau kemoterapi.
Meskipun radiasi dan kemoterapi lebih sering diterapkan pada tumor ganas, sisa tumor, atau yang kambuh, pilihan pengobatan didasarkan pada kondisi individu dan mempertimbangkan berbagai faktor.
Hal ini karena setiap metode pengobatan memiliki risiko dan efek samping tertentu.
Operasi, sebagai salah satu metode pengobatan tumor di kepala
Secara umum, operasi pengangkatan tumor otak secara penuh atau hampir penuh memberikan manfaat signifikan bagi pasien.
Ahli bedah saraf akan mengangkat tumor sebanyak mungkin tanpa merusak jaringan otak yang berperan penting dalam fungsi neurologis seperti bicara dan berjalan.
Biasanya, prosedur ini dilakukan dengan membuka tengkorak melalui kraniotomi agar tumor bisa dijangkau dan diangkat secara optimal.
Terapi Radiasi
Terapi ini menggunakan sinar-X berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker dan sel abnormal di otak serta mengecilkan ukuran tumor. Terapi radiasi dipilih jika operasi tidak memungkinkan untuk mengobati tumor secara efektif.
a. Standard External Beam Radiotherapy
Metode ini menggunakan berbagai sinar radiasi untuk menjangkau seluruh tumor sambil meminimalkan paparan pada jaringan sehat di sekitarnya. Risiko kerusakan jangka panjang akibat radiasi dengan teknologi modern sangat rendah.
Teknik terbaru selain radioterapi konformal 3 dimensi (3DCRT) termasuk radioterapi dengan modulasi intensitas (IMRT).
b. Proton Beam Treatment
Terapi sinar proton menggunakan radiasi berupa proton yang difokuskan pada tumor dengan lebih presisi, sehingga jaringan sehat di sekitar tumor lebih terlindungi dari kerusakan.
c. Stereotactic Radiosurgery
Teknik ini, termasuk gamma knife, novalis, dan cyberknife, memfokuskan radiasi dari berbagai sudut ke jaringan target. Perawatan ini biasanya menimbulkan kerusakan minimal pada jaringan sehat di dekat tumor.
Saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa satu metode pengiriman radiasi lebih unggul secara klinis dibandingkan yang lain, dan masing-masing memiliki kelebihan serta keterbatasan.
Kemoterapi, metode pengobatan tumor di kepala yang paling sering digunakan
Kemoterapi umumnya dianggap efektif untuk beberapa jenis tumor pada anak, limfoma, serta beberapa oligodendroglioma.
Metode ini juga banyak dipilih dokter meskipun memiliki risiko efek samping, seperti jaringan parut pada paru-paru, penurunan sistem kekebalan tubuh, mual, dan lain-lain.
Laser Interstitial Thermal Therapy (LITT)
Laser Interstitial Thermal Therapy adalah teknik baru yang diterapkan di beberapa pusat medis untuk menangani tumor kecil, terutama di area yang sulit dijangkau dengan operasi terbuka.
Prosedur ini melibatkan pemasangan kateter kecil ke dalam lesi untuk biopsi, kemudian menggunakan laser untuk membakar jaringan tumor secara termal.
Karena merupakan metode yang relatif baru untuk pengobatan tumor otak, efektivitas jangka panjangnya masih dalam penelitian.
Tumor di kepala, yang sering dikenal sebagai tumor otak, memiliki beragam jenis dengan gejala dan pengobatan yang berbeda-beda.
Tumor kepala sendiri adalah kondisi di mana terjadi pertumbuhan jaringan abnormal dalam otak. Mengenali gejala yang muncul sangat penting agar penanganan yang sesuai bisa diberikan.
Beberapa jenis tumor kepala bersifat jinak, biasanya pada stadium 1 dan 2. Sementara jenis lainnya, seperti tumor tulang kepala, bersifat ganas dan berada pada stadium 3 dan 4. Tumor ganas inilah yang diklasifikasikan sebagai kanker otak.
Jagalah kesehatan tubuhmu dengan baik karena biaya pengobatan sangat tinggi. Mulailah menjalani pola hidup sehat dan pastikan kamu memiliki perlindungan asuransi kesehatan yang memadai.
Sebagai penutup, memahami apa itu tumor di kepala penting agar kamu bisa mengenali gejala lebih awal dan mendapatkan penanganan medis yang tepat sejak dini.

Bru
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
2.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
3.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025
4.
5.
Mengenal 11 Makanan Khas Bekasi yang Kaya Rasa dan Cerita
- 06 September 2025