Mengenal Ciri-ciri Amandel, Diagnosis, dan Cara Mengatasinya
- Senin, 07 Juli 2025

Ciri-ciri amandel terlihat dari pembengkakan atau peradangan di tenggorokan yang menyebabkan rasa nyeri saat menelan.
Kondisi ini dikenal dengan sebutan radang amandel atau tonsilitis, yakni peradangan yang terjadi pada kelenjar amandel.
Kasus seperti ini umumnya dialami oleh anak-anak berusia 3 hingga 7 tahun, meskipun orang dewasa—khususnya yang sudah lanjut usia—juga bisa mengalaminya.
Baca Juga
Amandel sendiri merupakan dua kelenjar kecil yang terletak di bagian belakang tenggorokan dan berperan penting dalam membantu tubuh melawan infeksi, terutama pada masa kanak-kanak.
Seiring dengan pertambahan usia dan semakin kuatnya sistem kekebalan tubuh, peran amandel mulai berkurang dan ukurannya pun perlahan menyusut.
Jadi, sudahkah kamu memahami apa sebenarnya amandel itu? Dalam pembahasan ini, kamu bisa mengetahui lebih banyak tentang fungsi amandel hingga berbagai cara mengatasi peradangan yang mungkin terjadi.
Pastikan kamu memahami dengan baik ciri-ciri amandel agar lebih waspada terhadap gangguan yang bisa muncul.
Pengertian Amandel
Amandel sebenarnya merupakan dua kelenjar kecil yang terletak di bagian tenggorokan dan bukan termasuk jenis penyakit.
Pada masa kanak-kanak, ketika sistem kekebalan tubuh belum berkembang sempurna, organ ini berperan penting dalam melawan berbagai jenis infeksi yang masuk ke dalam tubuh.
Seiring bertambahnya usia dan meningkatnya kekuatan sistem imun, peran dari kelenjar ini perlahan tergantikan oleh fungsi pertahanan tubuh lainnya. Dalam beberapa kasus, justru bisa memicu terjadinya peradangan pada kelenjar tersebut.
Kondisi peradangan ini memiliki beberapa tanda yang bisa dikenali. Salah satu yang paling umum adalah terjadinya pembengkakan di area tempat kelenjar tersebut berada.
Gejala lainnya dapat mencakup peningkatan suhu tubuh, batuk, suara menjadi parau, rasa sakit di kepala, hingga munculnya bau tidak sedap dari mulut.
Selain itu, bisa juga muncul bercak berwarna putih atau kuning pada permukaan menonjol di tenggorokan.
Beberapa penderita juga merasakan leher terasa kaku, nyeri pada bagian telinga, serta mengalami kesulitan saat menelan makanan atau minuman.
Pada anak-anak yang belum mampu menjelaskan rasa tidak nyaman yang mereka alami, gejala biasanya dapat dikenali dari perubahan perilaku.
Anak mungkin menjadi lebih mudah marah, enggan mengonsumsi makanan, atau bahkan sering mengeluarkan air liur secara berlebihan.
Jika gejala seperti ini muncul, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan medis agar kondisi tersebut bisa segera ditangani dengan tepat dan tidak berkembang menjadi lebih parah.
Ciri-ciri Amandel
Tanda-tanda yang muncul akibat peradangan pada amandel bisa berbeda-beda, tergantung tingkat keparahannya.
Beberapa gejalanya tergolong umum dan sering terjadi, sementara yang lain bisa dianggap tidak biasa atau bahkan memerlukan penanganan medis secepatnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ciri-ciri amandel yang masih dalam batas normal, yang tidak biasa, serta yang harus segera ditangani oleh tenaga medis, penjelasannya akan dibahas secara rinci pada bagian berikutnya.
Tanda-Tanda Umum Peradangan pada Amandel
Dalam banyak kasus, peradangan pada kelenjar ini dapat membaik secara alami tanpa perlu pengobatan khusus. Proses pemulihannya biasanya memakan waktu sekitar tujuh hari.
Walau begitu, gejala yang muncul sering kali menyebabkan rasa tidak nyaman, terutama pada hari ketiga hingga kelima sejak kondisi ini mulai dirasakan. Beberapa tanda yang dianggap masih dalam batas wajar antara lain:
- Rasa nyeri di tenggorokan, terutama saat menelan makanan atau minuman.
- Pembengkakan dan kemerahan di sekitar tenggorokan, sering kali disertai bintik kecil berisi nanah.
- Demam yang dapat disertai rasa menggigil dalam waktu yang cukup lama.
- Rasa nyeri di kepala, leher, dan juga bagian telinga.
- Tubuh terasa cepat lelah dan mengalami kesulitan untuk tidur nyenyak.
- Batuk yang muncul secara terus-menerus.
- Pembengkakan pada kelenjar getah bening.
Tanda-Tanda Peradangan yang Tidak Umum
Di samping gejala yang tergolong wajar, ada pula beberapa kondisi yang jarang terjadi namun bisa menyertai peradangan pada kelenjar ini. Jika mengalami gejala-gejala berikut, maka kemungkinan besar kondisinya termasuk tidak lazim:
- Mual yang disertai muntah.
- Nyeri di bagian perut.
- Kesulitan dalam membuka mulut secara lebar serta perubahan pada suara.
- Bau tidak sedap yang berasal dari mulut.
- Permukaan lidah tampak seperti ditumbuhi lapisan berbulu.
Tanda Peradangan Amandel yang Harus Segera Diperiksakan
Jika kamu atau anak mengalami sejumlah gejala yang disebutkan di bawah ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis agar bisa mendapatkan pemeriksaan lebih menyeluruh. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi:
- Nyeri tenggorokan yang berlangsung lama dan tidak menunjukkan tanda-tanda membaik.
- Rasa sakit yang cukup hebat saat menelan, bahkan hingga menyulitkan untuk makan atau minum.
- Demam yang semakin tinggi dan sulit dikendalikan.
- Kekakuan pada area leher.
- Tubuh terasa sangat lemas, mudah lelah, dan menunjukkan perilaku rewel yang berlebihan, terutama pada anak-anak.
Selain itu, terdapat pula kondisi yang lebih serius dan membutuhkan penanganan darurat secepat mungkin. Beberapa di antaranya adalah:
- Mengalami kesulitan bernapas secara tiba-tiba.
- Rasa nyeri saat menelan bertambah parah hingga membuat aktivitas makan tidak bisa dilakukan sama sekali.
- Tidak mampu mengendalikan produksi air liur atau sering meludah tanpa sadar.
Setelah memahami apa saja gejala yang bisa muncul, langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui tingkat keparahan kondisi ini.
Melalui proses diagnosis yang tepat, seseorang dapat mengetahui apakah peradangan yang terjadi termasuk ringan atau memerlukan penanganan medis lanjutan.
Diagnosis Peradangan Amandel
Untuk mengetahui penyebab pasti peradangan pada kelenjar amandel, tenaga medis biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik pada tenggorokan dan menanyakan detail gejala yang dirasakan pasien.
Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, gejala yang umum ditemukan mencakup pembesaran kelenjar getah bening di leher, adanya bintik berisi nanah di sekitar area amandel, dan demam yang cukup tinggi.
Sebaliknya, jika pemicunya adalah infeksi virus, gejala yang muncul umumnya lebih ringan dibanding infeksi bakteri, serta kerap disertai batuk dan pilek.
Untuk memastikan penyebabnya, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan tambahan di laboratorium.
Tes darah merupakan salah satu langkah yang bisa diambil guna mengevaluasi kemungkinan adanya penyakit lain, seperti infeksi akibat virus Epstein-Barr yang menyebabkan demam kelenjar.
Pada kebanyakan kasus, kondisi ini dapat membaik dalam kurun waktu sekitar tujuh hari dan sangat jarang berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius.
Langkah Mengatasi Peradangan Amandel
Jika kondisi peradangan pada amandel tergolong berat, tenaga medis biasanya akan mengambil langkah penanganan yang lebih serius.
Tindakan tersebut mencakup perawatan di rumah maupun pemberian obat-obatan, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan gejalanya.
Penanganan Mandiri di Rumah
Untuk membantu proses pemulihan, beberapa langkah perawatan bisa dilakukan di rumah, seperti:
- Memberikan waktu istirahat yang cukup agar tubuh dapat melawan infeksi dengan optimal.
- Mengonsumsi air putih dalam jumlah banyak guna mencegah dehidrasi.
- Menjaga kelembapan udara di ruangan agar tenggorokan tidak semakin kering dan iritasi.
- Mengisap tablet pelega tenggorokan untuk mengurangi rasa sakit.
- Menghindari paparan asap rokok yang bisa memperparah peradangan.
- Memilih makanan dan minuman yang memberikan efek nyaman pada tenggorokan, seperti sup hangat atau air madu hangat.
- Berkumur dengan larutan air garam untuk membantu mengurangi nyeri.
Pemberian Obat oleh Dokter
Selain perawatan mandiri, dokter juga mungkin akan memberikan resep obat. Bila infeksi disebabkan oleh bakteri, maka penggunaan antibiotik menjadi pilihan utama.
Penisilin sering kali direkomendasikan terutama jika infeksi berasal dari bakteri Streptococcus grup A.
Namun, apabila penyebabnya bukan infeksi bakteri, melainkan virus, biasanya tidak diperlukan antibiotik.
Dalam kasus ini, obat yang diberikan hanya bersifat meredakan gejala, seperti paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit dan menurunkan suhu tubuh akibat demam.
Tindakan Operasi
Dalam situasi tertentu, penderita peradangan pada kelenjar amandel mungkin disarankan untuk menjalani prosedur pembedahan guna mengangkat kelenjar tersebut.
Langkah ini biasanya dilakukan apabila peradangan sudah berlangsung dalam jangka panjang, bersifat kronis, atau disebabkan oleh infeksi bakteri yang tidak lagi merespons pengobatan antibiotik.
Ada sejumlah kondisi yang menjadi pertimbangan dokter untuk merekomendasikan tindakan operasi, di antaranya:
- Peradangan yang terjadi lebih dari tujuh kali dalam kurun waktu satu tahun.
- Munculnya gejala serupa sebanyak empat hingga lima kali dalam satu tahun selama dua tahun berturut-turut.
- Peradangan yang kambuh lebih dari tiga kali setiap tahun selama tiga tahun terakhir.
- Pembedahan atau tonsilektomi juga sering dianjurkan ketika peradangan amandel menimbulkan komplikasi serius, seperti:
- Gangguan pernapasan saat tidur yang ditandai dengan jeda napas (obstructive sleep apnea).
- Kesulitan bernapas karena saluran udara terhambat.
- Sulit menelan makanan padat, terutama daging atau makanan bertekstur tebal.
- Terbentuknya abses di sekitar amandel yang tidak kunjung membaik meskipun sudah diberikan antibiotik.
Seluruh metode penanganan peradangan yang telah disebutkan di atas dapat dijalankan sesuai kebutuhan.
Namun, jika gejalanya semakin mengganggu aktivitas harian atau semakin parah, segera lakukan pemeriksaan medis untuk mendapatkan tindakan yang tepat.
Cara Membedakan Amandel dan Radang Tenggorokan
Tahukah kamu bahwa peradangan pada amandel dan tenggorokan bisa terjadi secara bersamaan, meskipun keduanya merupakan kondisi yang berbeda?
Keduanya memang memiliki gejala yang mirip, tetapi tetap terdapat perbedaan yang bisa dikenali. Jika kamu masih bingung dengan kondisi yang sedang dialami, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Mengikuti saran medis seperti minum obat sesuai anjuran dan mencukupi waktu istirahat sangat penting dalam proses pemulihan.
Peradangan pada kelenjar amandel, yang dikenal sebagai tonsilitis, bisa disebabkan oleh infeksi dari bakteri Streptococcus grup A—jenis bakteri yang juga menjadi penyebab radang tenggorokan.
Meski begitu, tonsilitis tidak hanya disebabkan oleh bakteri, tetapi juga bisa muncul akibat infeksi virus lainnya. Kelenjar yang terinfeksi ini memiliki fungsi utama dalam mendukung sistem imun tubuh.
Di sisi lain, radang tenggorokan atau faringitis merupakan peradangan yang terjadi di bagian faring atau tenggorokan, bukan di kelenjar amandel.
Perbedaan pada Awal Munculnya Gejala
Pada kasus peradangan amandel, biasanya akan terlihat warna kemerahan di bagian kelenjar tersebut. Sedangkan pada peradangan tenggorokan, biasanya hanya tampak bintik merah di area dalam mulut, tanpa pembengkakan pada amandel.
Perbedaan Gejala yang Dirasakan
Peradangan pada kelenjar amandel umumnya ditandai dengan demam, leher yang terasa kaku, sakit perut, serta adanya lapisan putih atau kuning di area amandel.
Sedangkan faringitis sering menyebabkan suhu tubuh meningkat drastis, nyeri otot di seluruh tubuh, mual dan muntah, serta pembengkakan amandel yang tampak merah dengan bercak putih berisi nanah.
Jika kamu mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, sebaiknya jangan menunda untuk melakukan pemeriksaan medis agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Sebagai penutup, mengenali ciri-ciri amandel sejak dini penting agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat sebelum kondisinya semakin memburuk.

Bru
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat
- 06 September 2025
2.
Inilah 20 Aplikasi Wajib Di Laptop Untuk Mendukung Performa Laptop
- 06 September 2025
3.
10 Game Penghasil Saldo Dana yang Perlu Kamu Tahu
- 06 September 2025
4.
15 Rekomendasi Kuliner Semarang yang Enak dan Legendaris
- 06 September 2025
5.
10 Rekomendasi Merk Printer Terbaik Sesuai Kebutuhanmu
- 06 September 2025