Jumat, 12 September 2025

Jasa penyeberangan antarpulau kecil di Kendari

Jasa penyeberangan antarpulau kecil di Kendari
Jasa penyeberangan antarpulau kecil di Kendari

JAKARTA - Aktivitas penyeberangan antarpulau di Pelabuhan Rakyat Kendari kembali menjadi sorotan masyarakat. Pada Kamis siang, sejumlah penumpang tampak turun dari kapal kayu tradisional yang beroperasi secara rutin di pelabuhan ini. Kapal tersebut melayani rute penyeberangan dari Kendari menuju sejumlah pulau kecil di sekitar wilayah Sulawesi Tenggara dengan kapasitas angkut hingga 50 orang dan lima unit sepeda motor.

Pelabuhan Rakyat Kendari sendiri menjadi titik penting dalam konektivitas transportasi laut yang menghubungkan daratan utama dengan pulau-pulau kecil yang tersebar di perairan sekitarnya. Kapal kayu berkapasitas sedang tersebut menjadi moda transportasi favorit warga lokal karena tarif yang terjangkau serta jadwal keberangkatan yang relatif fleksibel.

Kapal Kayu, Solusi Transportasi Warga Pulau

Baca Juga

Prabowo Subianto Fokus Perluas Lapangan Kerja Nasional

Kapal penyeberangan yang melayani rute ini memiliki kapasitas maksimal 50 penumpang dan dapat mengangkut hingga lima sepeda motor dalam satu kali perjalanan. Tarif yang diterapkan sangat ramah bagi masyarakat, yakni Rp30 ribu per orang untuk penumpang dan Rp90 ribu untuk sepeda motor. Tarif ini dinilai cukup ekonomis mengingat medan dan jarak tempuh menuju pulau-pulau kecil di sekitar Kendari.

Menurut salah satu penumpang, “Kapal kayu ini memang pilihan utama kami untuk menyeberang ke pulau-pulau kecil karena biayanya murah dan jadwalnya cukup sering. Selain itu, kapal ini juga cukup aman untuk menampung motor kami yang penting bisa dibawa langsung,” ujar seorang warga yang tengah menurunkan motornya dari kapal.

Peran Strategis Transportasi Laut di Wilayah Kepulauan

Transportasi laut seperti kapal kayu ini memiliki peran vital dalam mendukung mobilitas masyarakat dan distribusi kebutuhan pokok di wilayah kepulauan Sulawesi Tenggara. Pulau-pulau kecil di kawasan tersebut seringkali sulit dijangkau melalui jalur darat sehingga kapal-kapal seperti ini menjadi andalan masyarakat.

Kepala Pelabuhan Rakyat Kendari, dalam keterangannya menyampaikan, “Kami terus mengupayakan kelancaran operasi kapal penyeberangan antarpulau agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Kapal kayu ini meski tradisional namun terbukti menjadi moda transportasi andalan bagi warga setempat.”

Keselamatan dan Pengelolaan Operasional Kapal Kayu

Meskipun menjadi solusi transportasi penting, kapal kayu tradisional juga menghadapi tantangan terkait aspek keselamatan dan kenyamanan penumpang. Pengelola pelabuhan dan operator kapal secara rutin melakukan pemeriksaan teknis untuk memastikan kapal dalam kondisi layak operasi.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara, “Kami terus melakukan pengawasan terhadap kapal-kapal penyeberangan ini untuk memastikan keselamatan dan keamanan para penumpang. Kami juga mendorong operator untuk selalu menjaga kualitas pelayanan agar masyarakat merasa nyaman dan aman saat bepergian.”

Dampak Ekonomi dan Sosial bagi Komunitas Pulau

Kapal penyeberangan ini tidak hanya menghubungkan fisik antara Kendari dan pulau-pulau kecil, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat. Dengan adanya akses transportasi yang memadai, aktivitas perdagangan, pendidikan, dan pelayanan kesehatan di pulau-pulau kecil menjadi lebih terjangkau.

Seorang pedagang di salah satu pulau kecil mengungkapkan, “Kapal ini sangat membantu kami mengirimkan hasil panen dan dagangan ke pasar utama di Kendari. Kalau tidak ada kapal ini, tentu biaya dan waktu yang dibutuhkan jauh lebih besar.”

Harapan dan Tantangan ke Depan

Meski keberadaan kapal kayu sangat membantu, masyarakat dan pemerintah daerah berharap akan adanya peningkatan layanan transportasi laut di wilayah ini. Upgrade armada kapal, penambahan jadwal keberangkatan, serta penerapan standar keselamatan yang lebih baik menjadi beberapa agenda yang tengah didorong.

“Ke depan, kami berharap ada peningkatan fasilitas dan armada yang lebih modern agar penyeberangan ini semakin lancar dan aman,” tambah Kepala Pelabuhan Rakyat Kendari.

Penyeberangan antarpulau dengan kapal kayu di Pelabuhan Rakyat Kendari menjadi tulang punggung transportasi masyarakat Sulawesi Tenggara, khususnya dalam menjangkau pulau-pulau kecil sekitar. Dengan kapasitas angkut hingga 50 orang dan lima sepeda motor, serta tarif yang terjangkau, kapal ini menjadi solusi praktis dan efisien.

Meski demikian, perhatian serius terhadap aspek keselamatan dan modernisasi armada menjadi keharusan agar pelayanan transportasi laut dapat terus ditingkatkan. Sinergi antara pemerintah daerah, operator kapal, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan dan keberlanjutan moda transportasi vital ini.

Dengan pelayanan yang optimal, diharapkan kapal penyeberangan di Kendari dapat semakin mendukung kemajuan sosial dan ekonomi daerah kepulauan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia

Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia

Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery

Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery

Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global

Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global

BMKG Ingatkan Warga Jawa Timur Waspadai Cuaca Ekstrem

BMKG Ingatkan Warga Jawa Timur Waspadai Cuaca Ekstrem

Harga Sembako Jawa Timur Hari Ini Stabil Terkendali

Harga Sembako Jawa Timur Hari Ini Stabil Terkendali