Kamis, 11 September 2025

Pemerintah Tawarkan Tiga Proyek Tol Strategis Senilai Rp 87,74 Triliun dalam ICI 2025, Ini Rinciannya

Pemerintah Tawarkan Tiga Proyek Tol Strategis Senilai Rp 87,74 Triliun dalam ICI 2025, Ini Rinciannya
Pemerintah Tawarkan Tiga Proyek Tol Strategis Senilai Rp 87,74 Triliun dalam ICI 2025, Ini Rinciannya

JAKARTA - emerintah Indonesia terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur strategis melalui kemitraan dengan sektor swasta. Dalam ajang International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar di Jakarta, pemerintah secara resmi menawarkan tiga proyek jalan tol kepada calon investor, dengan nilai total investasi mencapai Rp 87,74 triliun.

Tiga proyek jalan tol yang masuk dalam penawaran tersebut adalah Tol Gilimanuk–Mengwi, Tol Pejagan–Cilacap, dan Tol Sentul Selatan–Karawang. Ketiga proyek ini tercantum dalam dokumen resmi ICI 2025 Project Catalogue yang diterima sejumlah pemangku kepentingan, termasuk investor dalam dan luar negeri.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur konektivitas guna mendukung pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan antarwilayah, serta meningkatkan efisiensi logistik nasional.

Baca Juga

Prabowo Subianto Fokus Perluas Lapangan Kerja Nasional

Rincian Tiga Proyek Jalan Tol Strategis

Ketiga proyek jalan tol yang ditawarkan merupakan koridor strategis yang menghubungkan kawasan industri, pusat logistik, dan destinasi wisata utama. Berikut rincian proyek yang ditawarkan:

1. Tol Gilimanuk–Mengwi

Estimasi investasi: Rp 25,4 triliun

Panjang ruas jalan: 96,84 kilometer

Lokasi: Provinsi Bali

Proyek ini dirancang untuk menghubungkan wilayah barat Pulau Bali dengan kawasan tengah, khususnya daerah Mengwi yang menjadi pintu masuk ke Denpasar dan sekitarnya. Pembangunan Tol Gilimanuk–Mengwi bertujuan memangkas waktu tempuh dari Pelabuhan Gilimanuk ke wilayah urban di Bali serta meningkatkan kapasitas jalur transportasi wisatawan dan logistik.

2. Tol Pejagan–Cilacap

Estimasi investasi: Rp 27,59 triliun

Panjang ruas jalan: 95,39 kilometer

Lokasi: Jawa Tengah

Jalur tol ini merupakan bagian penting dari upaya membuka konektivitas antara kawasan barat dan selatan Jawa Tengah, termasuk mempercepat pergerakan barang dari wilayah industri ke pelabuhan. Proyek ini juga diproyeksikan akan mengurangi beban lalu lintas di jalan arteri nasional yang selama ini padat.

3. Tol Sentul Selatan–Karawang

Estimasi investasi: Rp 34,75 triliun

Panjang ruas jalan: 60,36 kilometer

Lokasi: Jawa Barat

Tol ini dirancang untuk menghubungkan kawasan industri dan perumahan di Karawang dengan Bogor dan Jakarta melalui Sentul Selatan. Kehadiran tol ini dinilai krusial dalam mendukung pengembangan kawasan megapolitan Jabodetabek dan mempercepat akses dari wilayah Karawang yang menjadi sentra industri manufaktur nasional.

Total Investasi Mencapai Rp 87,74 Triliun

Dengan estimasi nilai masing-masing proyek, total nilai investasi yang ditawarkan pemerintah dalam ICI 2025 mencapai Rp 87,74 triliun. Nilai ini mencerminkan skala besar proyek yang sedang digarap dalam kerangka kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) maupun skema investasi langsung.

Kehadiran investor dalam dan luar negeri dalam ajang ICI 2025 diharapkan mampu mempercepat realisasi proyek-proyek strategis tersebut, baik dari sisi pembiayaan, konstruksi, maupun pengoperasian.

Respons Dunia Usaha: Proyek Menarik Secara Ekonomi

Menanggapi penawaran proyek tersebut, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk., Rivan Achmad Purwantono, menyatakan bahwa ketiga proyek tol itu sangat potensial dari sisi kelayakan ekonomi dan strategi konektivitas nasional.

“Tapi itu adalah satu potensi-potensi jalur tol yang bagus,” kata Rivan kepada media di sela acara ICI 2025, Rabu, 11 Juni 2025.

Meski demikian, Rivan mengungkapkan bahwa hingga saat ini Jasa Marga belum mendapat penugasan resmi dari pemerintah untuk menggarap salah satu dari tiga proyek tersebut. Namun, perusahaan pelat merah yang selama ini menjadi pemain utama di sektor jalan tol nasional tetap membuka peluang keterlibatan jika skema dan penugasannya telah ditentukan.

“Proyek-proyek itu menarik dari sisi ekonomi, karena memiliki potensi trafik tinggi dan mendukung jalur distribusi nasional,” tambahnya.

Pemerintah Dorong Partisipasi Swasta

Penawaran proyek dalam ICI 2025 merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mendorong partisipasi sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur, seiring dengan keterbatasan kapasitas fiskal negara. Melalui skema kerja sama yang transparan dan kompetitif, pemerintah berharap proyek-proyek besar dapat terealisasi dengan lebih cepat, efisien, dan akuntabel.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah menyusun roadmap pengembangan jalan tol nasional yang mengidentifikasi koridor-koridor baru potensial yang layak untuk ditawarkan kepada investor.

Tak hanya pembangunan fisik, kerja sama juga meliputi pengelolaan, perawatan, serta pengoperasian jalan tol dengan standar pelayanan minimal yang ketat untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna.

Potensi Dampak Ekonomi dan Sosial

Ketiga proyek jalan tol tersebut diharapkan membawa dampak positif secara luas, tidak hanya dari sisi konektivitas transportasi, tetapi juga dari aspek pertumbuhan ekonomi wilayah, pengembangan kawasan industri dan wisata, serta penciptaan lapangan kerja.

Sebagai contoh, proyek Tol Gilimanuk–Mengwi diproyeksikan akan mendorong pemerataan pembangunan di Bali bagian barat yang selama ini relatif tertinggal dibanding kawasan tengah dan selatan. Sementara itu, Tol Pejagan–Cilacap dan Tol Sentul Selatan–Karawang akan memperkuat struktur jaringan logistik di Pulau Jawa, mendukung pengembangan pusat ekonomi baru, serta mempercepat pergerakan barang antarwilayah.

Penawaran tiga proyek jalan tol strategis oleh pemerintah dalam ICI 2025 menunjukkan komitmen kuat dalam mempercepat pembangunan infrastruktur nasional berbasis kerja sama multistakeholder. Dengan nilai investasi total mencapai Rp 87,74 triliun, proyek-proyek ini membuka peluang besar bagi sektor swasta untuk terlibat dalam pembangunan koridor konektivitas yang akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di masa depan.

Dengan lokasi-lokasi yang tersebar di Bali, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, proyek-proyek ini bukan hanya tentang membangun jalan, tetapi membangun masa depan wilayah dan masyarakat yang terhubung, produktif, dan kompetitif secara global.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia

Sinergi BRIN dan UBSI Dorong Riset Inovasi Indonesia

Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery

Yamaha Uji Pasar Kendaraan Listrik Swap Battery

Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global

Jepang Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Global

BMKG Ingatkan Warga Jawa Timur Waspadai Cuaca Ekstrem

BMKG Ingatkan Warga Jawa Timur Waspadai Cuaca Ekstrem

Harga Sembako Jawa Timur Hari Ini Stabil Terkendali

Harga Sembako Jawa Timur Hari Ini Stabil Terkendali