Kereta tercepat di dunia hadirkan inovasi transportasi cepat, menempuh jarak jauh lebih efisien dibanding mobil dan pesawat modern.
Beberapa kereta tercepat bahkan bisa melaju hingga 600 km/jam, jauh lebih cepat dibanding kereta biasa.
Sejarah kereta cepat dimulai di Jepang pada tahun 1964 dengan kehadiran Shinkansen, yang dikenal juga sebagai kereta peluru.
Saat ini, beberapa negara seperti Jepang, Cina, Korea Selatan, dan Perancis telah mengoperasikan kereta berkecepatan tinggi untuk transportasi publik mereka.
Menurut International Union of Railways (UIC), menggunakan kereta cepat terbukti menghemat energi hingga empat kali lipat dibanding mobil dan sembilan kali lebih efisien dibanding pesawat.
Lebih dari lima dekade sejak Shinkansen pertama kali meluncur, jumlah dan inovasi kereta berkecepatan tinggi terus berkembang. Simak ulasan lengkap mengenai kereta tercepat di dunia yang memukau ini.
Daftar Kereta Tercepat di Dunia
Daftar kereta tercepat di dunia menampilkan transportasi modern yang mampu melaju dengan kecepatan luar biasa dan efisiensi tinggi.
Shinkansen Seri L0 – Jepang (602 km/jam)
Shinkansen Seri L0 dikembangkan oleh Central Japan Railway Company dan diperkenalkan pertama kali pada November 2012. Dengan kecepatan maksimum 602 km/jam, kereta ini menjadi salah satu kereta berkecepatan tinggi tercepat di dunia.
Kereta ini menggunakan teknologi maglev dengan panjang gerbong akhir mencapai 28 meter dan mampu menampung 25 penumpang.
Bagian depan lokomotif atau “hidung” memiliki panjang 15 meter, sementara gerbong tengah sepanjang 24,3 meter masing-masing menampung 68 penumpang
Secara keseluruhan, kereta ini memiliki panjang 299 meter dan kapasitas total 728 penumpang.
Untuk operasional harian, Shinkansen Seri L0 biasanya melaju dengan kecepatan 505 km/jam, memungkinkan perjalanan sejauh 286 kilometer ditempuh hanya dalam 40 menit.
Ciri khas kereta ini terlihat dari warna putih dan biru pada gerbong serta bentuk hidung yang panjang dan ramping, dirancang untuk aerodinamika lebih baik dan mengurangi kebisingan di terowongan.
Menariknya, kereta ini sepenuhnya otomatis tanpa pengemudi, namun tetap bisa dikendalikan dari jarak jauh jika sistem otomatis mengalami gangguan, berkat kamera yang terpasang di kedua ujung kereta.
Menurut maglev.net, saat ini terdapat sekitar 14 unit pra-produksi yang direncanakan selesai pada 2027.
CRRC 600 Qingdao Sifang Maglev – Cina (600 km/jam)
CRRC 600 Qingdao Sifang Maglev memiliki kecepatan hingga 600 km/jam dan menempati posisi kedua kereta paling cepat di dunia. Kereta ini diproduksi oleh CRRC Qingdao Sifang Co., Ltd. dan saat ini berada di Qingdao, Provinsi Shandong, Cina.
Dengan kecepatan tersebut, kereta ini mampu menempuh jarak sekitar 1.500 km dari Shenzhen ke Shanghai hanya dalam waktu 2,5 jam.
Prototipe pertama diuji di Universitas Tongji, Shanghai pada tahun 2020, dan produksi komersial dimulai setahun kemudian.
Kereta ini direncanakan beroperasi penuh pada 2025 dengan kapasitas maksimal 10 gerbong, masing-masing mampu menampung lebih dari 100 penumpang.
TGV POS – Perancis (575 km/jam)
TGV POS menempati posisi ketiga dengan kecepatan maksimal 575 km/jam. Kereta ini diproduksi oleh Alstom dan memiliki panjang sekitar 200 meter. Operasional harian dikelola oleh French State Railways (SNCF).
Saat ini terdapat 19 unit TGV POS yang beroperasi, masing-masing mampu menampung 360 penumpang.
Kereta ini melayani rute dari Paris dan Strasbourg ke Jerman Selatan, serta menghubungkan Perancis dengan negara-negara Eropa lain seperti Belgia, Italia, Luksemburg, Spanyol, dan Swiss.
CRH380A Hexie – Cina (486 km/jam)
CRH380A adalah kereta listrik dengan kecepatan maksimum 486 km/jam yang dikembangkan oleh CSR Corporation Limited dan diproduksi oleh CSR Qingdao Sifang Locomotive & Rolling Stock Co., Ltd.
Kereta ini memiliki panjang sekitar 200 meter. Prototipe pertama diuji di China Academy of Railway Science pada 2010, dan tidak lama setelah itu, CRH380A mulai beroperasi di jalur Shanghai–Nanjing serta Shanghai–Hangzhou.
Dengan kecepatan operasional 355 km/jam, kereta ini mampu menempuh jarak 175 km dari Shanghai ke Hangzhou dalam 45 menit, serta 273 km dari Nanjing ke Hangzhou dalam 2 jam 4 menit.
Shanghai Maglev – Cina (431 km/jam)
Posisi kelima ditempati oleh Shanghai Maglev dari Cina dengan kecepatan mencapai 431 km/jam. Kereta ini merupakan maglev tertua yang masih beroperasi hingga kini.
Shanghai Maglev melayani rute antara Bandara Internasional Pudong Shanghai dan Stasiun Longyang Road sejauh 34 kilometer.
Dengan kecepatan tinggi, perjalanan hanya memakan waktu 7 menit 20 detik. Penumpang juga dapat melanjutkan perjalanan ke pusat kota Shanghai menggunakan Metro setelah turun dari kereta.
HEMU-430X – Korea Selatan (421 km/jam)
HEMU-430X merupakan kereta cepat andalan Korea Selatan dengan kecepatan maksimum 421 km/jam saat diuji pada 2013. Kereta ini diproduksi oleh Hyundai Rotem dan dikelola oleh Korea Railroad Corporation.
Dalam operasional normal, HEMU-430X melaju dengan kecepatan 350 km/jam, memungkinkan perjalanan dari Seoul ke Busan sejauh 325 kilometer ditempuh dalam waktu sekitar dua jam saja.
Fuxing Hao CR400AF – Cina (418 km/jam)
Fuxing Hao CR400AF menempati posisi berikutnya dengan kecepatan maksimum 418 km/jam dan panjang kereta mencapai 209 meter.
Dalam operasional harian, kereta ini melaju dengan kecepatan 350 km/jam dan dapat menampung 556 penumpang, terutama di jalur Beijing–Shanghai.
Menariknya, Fuxing Hao CR400AF akan menjadi bagian dari proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCB) dengan julukan “Komodo Merah”. Kereta ini mampu menempuh jarak 142,3 kilometer dalam 36 menit untuk perjalanan langsung.
Namun, jika berhenti di setiap stasiun sepanjang jalur Jakarta–Bandung, waktu tempuhnya bertambah menjadi 46 menit.
Frecciarossa “ETR” 1000 – Italia (394 km/jam)
Posisi kedelapan ditempati oleh Frecciarossa “ETR” 1000 dari Trenitalia, Italia, yang dikembangkan oleh Hitachi Rail Italy dan Alstom dengan kecepatan maksimal 394 km/jam.
Kereta ini melayani jalur Brescia/Turin–Milan–Reggio Emilia AV–Bologna–Florence–Roma–Napoli–Salerno, serta jalur Turin–Milan–Brescia–Verona–Vicenza–Padua–Venesia–Monfalcone–Trieste.
Dengan panjang sekitar 202 meter, Frecciarossa mampu menampung hingga 457 penumpang per perjalanan. Penumpang dapat memilih antara kelas eksekutif, standar, premium, atau kelas khusus untuk pengguna kursi roda.
ICE3 – Jerman (329 km/jam)
ICE3 merupakan kereta yang menghubungkan Cologne dan Frankfurt sejauh 180 kilometer. Dengan kereta ini, perjalanan hanya memakan waktu 62 menit, jauh lebih singkat dibanding 2 jam 30 menit menggunakan kereta biasa.
Dalam kondisi normal, ICE3 melaju dengan kecepatan 300 km/jam, namun saat dibutuhkan kecepatan dapat ditingkatkan hingga 329 km/jam.
Performa tinggi ini didukung oleh 16 motor listrik yang tersebar di seluruh gerbong kereta.
JR East E5 – Jepang (321 km/jam)
Jepang sebagai pelopor kereta cepat sukses memimpin dunia perkeretaapian dengan Shinkansen-nya.
Meskipun sebagian besar Shinkansen beroperasi pada kecepatan 300 km/jam, JR East E5 menempati posisi kesepuluh kereta paling cepat di dunia dengan kecepatan maksimal 321 km/jam di jalur Tokyo–Shin Aomori.
Kereta ini dapat menampung sekitar 731 penumpang dan dilengkapi dengan 32 motor listrik yang menghasilkan tenaga 12.900 kuda. Paduan aluminium ringan digunakan untuk memungkinkan kereta melaju cepat sambil melewati tikungan.
Sejak 2016, JR East E5 beroperasi di jalur Utara Aomori di Hokkaido Shinkansen dan terhubung ke pulau Honshu melalui Terowongan Seikan bawah laut.
Al Boraq – Maroko (319 km/jam)
Al Boraq menjadi high-speed rail pertama dan satu-satunya di benua Afrika hingga saat ini. Diresmikan pada 2018, kereta ini melayani rute Tangier–Casablanca di Maroko.
Terinspirasi dari kendaraan Nabi Muhammad saw. saat Isra Mi’raj, Al Boraq mampu memangkas waktu perjalanan dari Tangier ke Casablanca hampir 50%, dari 4 jam 45 menit menjadi 2 jam 10 menit.
AVE S-103 – Spanyol (310 km/jam)
Spanyol mulai menghadirkan kereta cepat bagi masyarakat sejak 1992, awalnya menggunakan teknologi TGV dari Perancis dan kemudian mengembangkan sendiri.
Negara ini membangun jalur jarak jauh terpanjang di Eropa yang meliputi Madrid–Seville–Malaga–Valencia–Galicia–Barcelona.
Kereta cepat ini dinamai AVE, singkatan dari Alta Velocidad España atau “Kecepatan Tinggi Spanyol”, dan AVE S-103 mampu melaju hingga 310 km/jam dalam operasional sehari-hari.
KTX 305 – Korea Selatan (305 km/jam)
Sejak 2004, Korea Selatan terus mengembangkan jaringan kereta cepat mereka, salah satunya KTX 305 yang melewati jalur klasik dengan medan cukup menantang dan waktu tempuh awal yang lama.
Kereta ini melayani rute Seoul–Busan dengan kecepatan operasional sekitar 305 km/jam. Teknologi TGV dari Perancis diterapkan untuk memangkas waktu perjalanan dari lebih dari 4 jam menjadi hanya 2 jam 15 menit.
Haramain High Speed Railway – Arab Saudi (300 km/jam)
Haramain High Speed Railway menghubungkan kota Makkah dan Madinah dengan kecepatan 300 km/jam, memungkinkan perjalanan 450 kilometer ditempuh dalam 2 jam saja.
Kereta ini menggunakan 35 unit Talgo dari Spanyol yang dimodifikasi untuk kondisi gurun dengan suhu hingga 50°C. Setiap kereta memiliki 13 gerbong dengan total 417 tempat duduk dan mampu mengangkut hingga 60 juta penumpang per tahun.
Sejak beroperasi pada 2018, HHR menjadi pilihan utama jemaah haji yang sebelumnya menempuh perjalanan darat sekitar 10 jam.
THSR 700T – Taiwan (299 km/jam)
Taiwan High Speed Rail atau THSR 700T melaju hingga 299 km/jam dan memungkinkan perjalanan dari Taipei ke Kaohsiung hanya dalam 90 menit, jauh lebih cepat dibanding perjalanan normal yang bisa mencapai 4,5 jam.
Kereta ini dilengkapi fasilitas yang membuat penumpang nyaman, termasuk meja lipat di setiap kursi dan akses internet berkecepatan tinggi.
THSR menawarkan dua kelas, ekonomi dan bisnis, dengan perbedaan utama pada jarak antar kursi.
Siemens Velaro – Spanyol (349 km/jam)
Kereta paling cepat di dunia terakhir yang masuk daftar adalah Siemens Velaro yang beroperasi di jalur Barcelona–Madrid.
Dengan kecepatan maksimum 349 km/jam, perjalanan antar kedua kota besar ini dapat ditempuh kurang dari 2 jam 30 menit.
Selain melayani jalur Barcelona–Madrid, Siemens Velaro juga digunakan di Jerman, Inggris, Belgia, Perancis, Rusia, Turki, dan Cina.
Salah satu keunggulan utamanya adalah kemampuannya meredam kebisingan sekaligus menembus kondisi es dan salju dengan lancar.
Sebagai penutup, kereta tercepat di dunia terus mendorong inovasi transportasi, menghadirkan kecepatan dan kenyamanan luar biasa bagi para penumpangnya.