Ciri-ciri hamil muda kerap kali dimulai dari tanda yang paling sering dialami, yaitu keterlambatan menstruasi.
Namun, tak semua wanita menyadari hal ini, terutama bagi mereka yang memiliki siklus haid yang tidak teratur.
Meski demikian, mengetahui kehamilan tidak hanya bergantung pada jadwal haid saja, karena masih banyak tanda awal kehamilan lainnya yang perlu diperhatikan.
Sayangnya, tidak semua calon ibu memahami dengan baik berbagai ciri awal tersebut. Bagi yang belum mengetahuinya, tak perlu merasa cemas, karena ulasan berikut ini akan membahas lebih dalam mengenai ciri-ciri hamil muda.
Penjelasannya mencakup gejala yang umum hingga yang jarang terjadi pada sebagian wanita. Maka dari itu, simak informasinya sampai selesai!
Ciri-ciri Hamil Muda yang Paling Umum
Setiap wanita bisa mengalami tanda-tanda kehamilan yang berbeda-beda. Ada yang merasakan mual dan muntah, namun tidak mengalami kram perut akibat implantasi, atau justru sebaliknya.
Bahkan, wanita yang pernah hamil sebelumnya pun bisa saja mengalami gejala kehamilan yang tidak sama dengan pengalaman sebelumnya.
Perbedaan ini terjadi karena kondisi tubuh setiap individu tidaklah sama, sehingga respons terhadap perubahan dalam tubuh juga akan bervariasi.
Berikut ini adalah ciri-ciri hamil muda yang paling sering dialami oleh wanita dan penting untuk kamu pahami.
Menstruasi Terlambat
Menstruasi yang datang terlambat merupakan salah satu tanda awal kehamilan yang paling umum terjadi. Umumnya, tanda ini muncul ketika menstruasi tidak kunjung datang setelah 4 hingga 5 hari dari tanggal seharusnya.
Jika terjadi pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan menempel di dinding rahim dan mulai berkembang menjadi embrio hingga kelak menjadi janin dalam kurun waktu sembilan bulan.
Setelah proses implantasi ini berlangsung, tubuh mulai menghasilkan hormon HCG yang berfungsi menjaga proses kehamilan.
Hormon tersebut juga memberi sinyal kepada ovarium untuk menghentikan produksi sel telur selama masa kehamilan berlangsung. Akibatnya, tidak ada sel telur yang luruh sebagai darah menstruasi.
Meski begitu, tidak semua keterlambatan menstruasi merupakan tanda pasti kehamilan, sebab hal tersebut juga bisa dipicu oleh kondisi seperti ketidakseimbangan hormon.
Perubahan pada Payudara
Perubahan yang terjadi pada payudara menjadi salah satu gejala umum saat kehamilan awal. Ciri ini sering kali mirip dengan gejala menjelang datang bulan.
Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh.
Biasanya, payudara akan terasa lebih tegang, bahkan dalam beberapa kondisi terasa nyeri, sensitif, serta tidak nyaman. Warna puting juga bisa berubah menjadi lebih merah dan tampak menonjol.
Selain itu, area di sekitar puting (areola) akan terlihat lebih gelap. Garis-garis pembuluh darah yang semakin jelas pada sekitar payudara juga bisa muncul.
Semua perubahan ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke payudara sebagai persiapan tubuh untuk produksi ASI.
Mual Disertai Muntah
Gejala mual, atau yang kerap disebut morning sickness, merupakan salah satu tanda paling dikenal dari kehamilan awal.
Mual bisa terjadi dengan atau tanpa muntah. Walau sering muncul pada pagi hari, kondisi ini sebenarnya dapat terjadi kapan saja, baik siang, sore, maupun malam.
Lebih dari separuh perempuan yang tengah mengandung akan mengalami gejala ini. Bahkan, dalam beberapa kasus, keluhan ini bisa bertahan hingga trimester kedua atau mendekati waktu persalinan.
Tubuh Mudah Lelah
Rasa lelah dan lemas yang berlebihan, meskipun tidak melakukan aktivitas berat, juga bisa menjadi penanda awal kehamilan. Bahkan saat usia kehamilan masih sangat muda, tubuh bisa terasa sangat lemah.
Salah satu penyebabnya adalah meningkatnya kadar hormon progesteron, yang mendorong tubuh lebih mudah mengantuk.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh juga cenderung menurun pada awal kehamilan untuk memungkinkan embrio menempel dengan baik di rahim.
Lebih Sering Buang Air Kecil
Peningkatan frekuensi buang air kecil juga termasuk gejala awal yang kerap tidak disadari. Gejala ini biasanya muncul sekitar minggu ke-6 hingga ke-8 setelah terjadi pembuahan.
Peningkatan hormon HCG dalam tubuh menyebabkan aliran darah ke ginjal meningkat, sehingga produksi urine pun bertambah.
Selain itu, hormon kehamilan membuat kandung kemih menjadi lebih sensitif, sehingga sulit menahan keinginan untuk buang air kecil.
Semakin bertambahnya usia kehamilan, rahim yang berkembang akan memberikan tekanan lebih besar pada kandung kemih, membuat intensitas buang air kecil semakin meningkat.
Bahkan, pada kondisi tertentu seperti tertawa, batuk, atau bersin, ibu hamil bisa buang air kecil secara tak sengaja karena otot-otot kandung kemih melemah.
Ciri-ciri Hamil yang Kurang Umum
Selain gejala awal kehamilan yang telah dibahas sebelumnya, ada pula sejumlah tanda yang jarang terjadi namun tetap bisa dialami oleh sebagian wanita. Berikut penjelasannya:
Sembelit
Kesulitan buang air besar atau sembelit bisa muncul akibat lonjakan hormon progesteron. Hormon ini memperlambat kerja usus, sehingga membuat ibu hamil mengalami gangguan pencernaan, termasuk sulit buang air besar secara teratur.
Perubahan Suasana Hati (Mood Swing)
Selain meningkatnya frekuensi buang air kecil, perubahan emosi yang tak menentu juga dapat menjadi petunjuk kehamilan. Wanita yang sedang mengandung kerap mengalami suasana hati yang berubah drastis.
Hal ini disebabkan oleh fluktuasi hormon yang menyebabkan perasaan gelisah, mudah tersinggung, hingga marah dalam waktu singkat.
Sakit Kepala
Sebagian wanita mengalami sakit kepala sebagai bagian dari gejala kehamilan. Hal ini bisa dipicu oleh perubahan hormon yang mendadak, serta peningkatan sirkulasi darah. Saat hamil, volume darah dalam tubuh bertambah sekitar 50%.
Namun, untuk memastikan penyebab pasti dari sakit kepala tersebut, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan.
Indra Penciuman Semakin Tajam
Berdasarkan hasil studi dalam jurnal Frontiers in Psychology, kepekaan indra penciuman wanita cenderung meningkat saat hamil.
Bau tertentu bisa memicu reaksi seperti mual, muntah, pusing, hingga rasa tidak nyaman secara emosional, terutama pada tahap awal kehamilan.
Kram pada Bagian Perut
Kram ringan bisa menjadi sinyal dari proses implantasi embrio ke dinding rahim. Biasanya kondisi ini disertai flek ringan. Untuk membedakan antara kram implantasi dan kram akibat menstruasi, perhatikan tingkat nyerinya serta di mana lokasinya.
Kram yang menandai kehamilan biasanya terasa ringan, seperti cubitan singkat, dan hanya terpusat di satu sisi.
Misalnya, jika embrio tertanam di sisi kiri rahim, maka kram akan terasa di bagian perut sebelah kiri. Rasa nyeri ini muncul setelah ovulasi dan cenderung menghilang dalam waktu beberapa jam.
Perubahan Nafsu Makan
Memasuki trimester pertama, ibu hamil mulai mengalami perubahan dalam pola makannya. Beberapa dari mereka merasakan penurunan selera makan akibat rasa mual dan keinginan muntah.
Sebaliknya, ada juga yang tidak merasakan morning sickness dan justru merasakan peningkatan nafsu makan. Situasi ini dianggap wajar karena pertumbuhan janin dalam kandungan memengaruhi kondisi tubuh ibu.
Rambut Rontok
Menurut keterangan dari American Pregnancy Association, kondisi rambut rontok termasuk salah satu tanda umum kehamilan.
Sekitar 40 hingga 50 persen ibu hamil mengalami kerontokan rambut. Hal ini berkaitan erat dengan fluktuasi hormon yang terjadi selama masa kehamilan.
Sakit Pinggang
Keluhan nyeri pinggang juga merupakan tanda yang sering dialami ibu hamil. Umumnya, rasa nyeri ini berpusat pada area punggung bagian bawah.
Intensitas nyeri tersebut dapat berbeda tergantung dari usia kehamilan dan tidak berkaitan dengan gangguan pencernaan seperti sembelit, perut kembung, ataupun kram akibat implantasi.
Untuk meredakan gejalanya, penting untuk menjaga posisi tidur yang tepat agar nyeri tidak semakin parah.
Suhu Tubuh Meningkat
Kenaikan suhu tubuh di pagi hari juga bisa menandai awal kehamilan, meskipun tidak sama seperti demam. Suhu ini dikenal dengan istilah Suhu Tubuh Basal (BBT), yang meningkat setelah terjadinya ovulasi karena naiknya hormon progesteron.
Apabila suhu BBT tetap tinggi selama lebih dari 18 hari, hal ini bisa menunjukkan bahwa pembuahan telah terjadi.
Perut Kembung
Jika rasa mual dan dorongan untuk muntah disertai dengan perasaan perut yang membesar atau penuh, maka kondisi ini bisa menjadi salah satu ciri hamil muda.
Gejala ini biasanya muncul antara minggu keempat hingga minggu keenam usia kehamilan. Penyebabnya adalah meningkatnya kadar hormon progesteron yang memperlambat sistem pencernaan.
Segera Lakukan Tes jika Muncul Ciri-ciri Hamil
Apabila kamu mulai merasakan gejala yang mengarah pada kehamilan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan mandiri menggunakan alat pendeteksi kehamilan.
Alat ini cukup efektif dalam membantu mendeteksi kehamilan pada tahap awal dengan tingkat akurasi mencapai 97 hingga 99 persen. Keakuratannya jauh lebih tinggi dibandingkan hanya mengandalkan gejala yang dirasakan.
Kamu juga bisa menunggu sekitar satu sampai dua minggu setelah terlambat datang bulan untuk memastikan apakah benar sedang hamil.
Namun, jangan hanya mengandalkan hasil positif dari alat pendeteksi atau dari tanda-tanda awal saja. Penting juga untuk segera memeriksakan diri ke tenaga medis guna memastikan keberadaan janin di dalam rahim.
Jika kehamilan sudah terkonfirmasi, sebaiknya segera buat jadwal pemeriksaan kandungan secara berkala dan diskusikan gejala yang kamu alami dengan dokter.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk memastikan bahwa tubuhmu dan janin berada dalam kondisi baik.
Selain itu, pemeriksaan ini juga membantu mengevaluasi gaya hidup dan pola makan yang harus diterapkan agar kesehatan ibu dan bayi tetap terjaga selama masa kehamilan.
Selama masa kehamilan, kamu juga dianjurkan untuk mulai mengonsumsi vitamin serta suplemen yang dibutuhkan tubuh. Di samping itu, dokter biasanya juga akan menyarankan pemeriksaan darah dan USG.
Pemeriksaan USG berguna untuk memantau kondisi janin secara menyeluruh, termasuk berat badan dan panjang tubuhnya. Saat memasuki trimester kedua, jenis kelamin bayi juga bisa diketahui melalui prosedur USG ini.
Komplikasi Kehamilan
Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter spesialis kandungan sangat disarankan guna mencegah berbagai gangguan yang bisa muncul selama masa kehamilan.
Beberapa kondisi yang harus diwaspadai meliputi tekanan darah tinggi, diabetes selama kehamilan, preeklamsia, gangguan kecemasan dan depresi, keguguran, kurang darah, hingga risiko kematian janin di dalam kandungan.
Oleh karena itu, perawatan kehamilan sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dengan langkah-langkah seperti berikut:
- Mengkonsumsi makanan bergizi yang kaya akan nutrisi penting.
- Menambahkan suplemen vitamin kehamilan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bagi perkembangan janin.
- Menjaga asupan cairan tubuh agar tetap optimal.
- Menjalani pemeriksaan medis secara berkala.
- Menghindari makanan yang mentah atau belum dimasak dengan sempurna.
- Menghentikan kebiasaan merokok dan menghindari minuman beralkohol.
- Tetap aktif bergerak dan melakukan olahraga ringan.
- Mencukupi waktu tidur harian antara 8 hingga 10 jam.
- Menjaga kondisi mental tetap tenang dan mengelola stres dengan baik.
Sebagai penutup, memahami ciri-ciri hamil muda sejak dini bisa membantumu menjaga kesehatan diri dan janin, serta mempersiapkan kehamilan dengan lebih tenang dan tepat.