Memahami batasan tensi normal lansia itu penting karena seiring bertambahnya usia, kondisi tekanan darah perlu lebih diperhatikan.
Tekanan darah sendiri merujuk pada ukuran seberapa kuat jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Meski nilainya bisa berubah-ubah tergantung banyak faktor, tekanan darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah sama-sama berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.
Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pemantauan tekanan darah secara rutin guna mengantisipasi risiko, terlebih pada kelompok usia lanjut yang rentan mengalami berbagai masalah kesehatan.
Faktanya, gangguan tekanan darah memang lebih sering ditemukan pada kalangan lanjut usia.
Itulah mengapa saat melakukan pemeriksaan medis, penting memastikan bahwa hasilnya menunjukkan tensi yang berada dalam kisaran sehat untuk usia tersebut.
Memiliki pemahaman tentang tensi normal lansia sangat membantu, apalagi jika kamu merawat anggota keluarga yang sudah lanjut usia.
Lantas, berapa kisaran tekanan darah yang dianggap ideal untuk mereka? Simak penjelasan lengkapnya di bagian selanjutnya.
Ukuran Tensi Normal Lansia
Kesehatan individu lanjut usia termasuk hal yang perlu diawasi dengan lebih serius. Salah satu caranya adalah dengan memahami batasan tensi normal lansia.
Jika dibandingkan dengan orang dewasa yang memiliki rentang tekanan darah ideal antara 90/60 hingga 120/80 mmHg, lansia umumnya memiliki angka yang sedikit lebih tinggi, yakni berkisar antara 130/80 sampai 140/90 mmHg.
Dalam pengukuran tersebut, angka pertama (130–140) dikenal sebagai tekanan sistolik, yang menunjukkan kekuatan tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung memompa darah bersih ke seluruh tubuh.
Sementara itu, angka kedua (80–90) disebut tekanan diastolik, yang menggambarkan tekanan di pembuluh saat darah kembali ke jantung setelah mengalir ke seluruh tubuh.
Alasan mengapa tekanan darah pada kelompok usia lanjut cenderung lebih tinggi dibandingkan usia dewasa muda adalah karena pembuluh darah mereka cenderung menjadi lebih kaku seiring waktu, sehingga dibutuhkan tekanan yang lebih besar untuk mengedarkan darah secara efisien ke seluruh organ tubuh.
Pentingnya Cek Tekanan Darah bagi Lansia
Setelah mengetahui kisaran tekanan darah yang dianggap ideal untuk kelompok usia lanjut, pertanyaannya kini adalah: mengapa pemeriksaan tekanan darah begitu penting bagi mereka?
Tekanan darah sangat dipengaruhi oleh jumlah darah yang dipompa oleh jantung serta hambatan yang ditemui oleh aliran darah dalam pembuluh.
Jika pembuluh darah menyempit sementara jumlah darah yang dipompa tetap banyak, maka jantung harus bekerja lebih keras, dan tekanan pun akan meningkat.
Kondisi tekanan darah yang terlalu tinggi atau hipertensi bisa berdampak serius, mulai dari risiko cacat permanen hingga kematian.
Kematian biasanya disebabkan oleh serangan jantung atau stroke, sedangkan kecacatan dapat muncul akibat gangguan fungsi organ tubuh.
Faktanya, kedua penyebab kematian tersebut—yakni serangan jantung dan stroke—berkaitan erat dengan terganggunya aliran darah dalam pembuluh. Hal ini bisa bertambah buruk jika tidak segera mendapat penanganan.
Padahal, melalui pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan secara berkala, seseorang bisa mengetahui apakah nilai tekanan darahnya masih berada dalam batas wajar untuk usia lanjut.
Perlu diingat, hipertensi adalah gangguan yang bersifat kronis dan bisa terdeteksi sejak awal, terlebih jika disertai gejala seperti kepala terasa ringan, nyeri di bagian dada, dan jantung yang berdetak tidak beraturan.
Dengan rutin memantau tekanan darah, kita bisa menurunkan risiko terjadinya komplikasi di masa mendatang.
Ini menjadi langkah penting, khususnya bagi mereka yang telah memasuki usia lanjut dan lebih rentan terhadap gangguan kesehatan. Karena itu, pemeriksaan tekanan darah secara rutin menjadi bagian penting dalam menjaga kualitas hidup mereka.
Dampak jika Tensi Darah Terlalu Tinggi atau Rendah pada Lansia
Menjaga tekanan darah tetap stabil pada usia lanjut sangat penting agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan. Namun, kapan sebenarnya tekanan darah pada lansia dianggap tidak normal, baik terlalu tinggi maupun terlalu rendah?
Jika nilai tekanan darah melebihi 140/90 mmHg, maka kondisi tersebut menunjukkan bahwa lansia mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Sebaliknya, apabila tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg, maka dapat dikategorikan sebagai tekanan darah rendah atau hipotensi.
Saat tekanan darah melampaui ambang batas yang dianggap ideal bagi lansia, ada sejumlah risiko kesehatan yang perlu diwaspadai, seperti berikut ini:
Gangguan Fungsi Ginjal
Ginjal memiliki peran vital dalam membersihkan racun dari tubuh. Namun, ketika tekanan darah terus-menerus berada di atas normal, kondisi tersebut dapat merusak kinerja ginjal.
Akibatnya, organ ini tidak lagi dapat menjalankan fungsinya secara optimal, dan risiko gagal ginjal pun meningkat.
Penyakit Jantung Koroner
Setiap peningkatan tekanan darah yang menjauh dari angka normal akan meningkatkan potensi munculnya penyakit jantung koroner.
Gangguan ini biasanya disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah, yang pada akhirnya menimbulkan penyempitan pada arteri koroner dan menghambat aliran darah ke jantung.
Gangguan Memori dan Fungsi Otak
Ketika tekanan darah melebihi batas yang dianggap normal pada usia lanjut, risiko mengalami gangguan kognitif seperti demensia juga meningkat.
Sebelumnya, tekanan darah tinggi diperkirakan hanya berperan secara tidak langsung—misalnya memicu stroke yang kemudian menjadi penyebab terjadinya demensia.
Namun, kini diketahui bahwa tekanan darah tinggi dapat berdampak langsung terhadap fungsi otak.
Hal ini terjadi karena tekanan darah yang terlalu tinggi menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga aliran nutrisi dan oksigen menuju otak berkurang secara drastis, yang pada akhirnya memicu gangguan pada fungsi otak.
Masalah Penglihatan Serius
Selain memicu gangguan jantung dan stroke, tekanan darah tinggi juga dapat menimbulkan masalah pada mata yang berujung pada penurunan tajam kualitas penglihatan hingga kebutaan.
Tekanan darah yang tidak terkontrol dapat merusak aliran darah ke bagian retina, yang berfungsi menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal visual. Kondisi ini dikenal dengan istilah retinopati hipertensi.
Meski tekanan darah tinggi sering mendapat perhatian lebih, bukan berarti tekanan darah yang terlalu rendah tidak membawa risiko.
Pada lansia, tekanan darah rendah dapat menimbulkan keluhan seperti kepala terasa ringan, penglihatan tidak jelas, mual, bahkan pingsan.
Gejala-gejala tersebut sangat berisiko bagi kelompok usia lanjut karena dapat menyebabkan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, yang pada gilirannya memicu berbagai komplikasi lainnya, termasuk cedera akibat jatuh atau kerusakan organ akibat penurunan suplai darah secara tiba-tiba.
Berikan Perlindungan Asuransi Terbaik untuk Lansia
Kelompok usia lanjut tidak dapat dilepaskan dari kemungkinan terkena berbagai jenis penyakit, terlebih jika tekanan darah mereka berada di luar kisaran ideal—baik terlalu tinggi maupun terlalu rendah.
Oleh karena itu, memiliki perlindungan asuransi yang memang diperuntukkan bagi lansia menjadi langkah penting yang perlu dipertimbangkan.
Jenis perlindungan yang tersedia pun cukup beragam, mulai dari asuransi jiwa, asuransi kesehatan, hingga perlindungan terhadap penyakit berat.
Saat hendak memilih produk asuransi bagi orang tua, pastikan terlebih dahulu bahwa usia mereka masih memenuhi syarat untuk mendapatkan perlindungan dari perusahaan asuransi.
Berbagai perusahaan biasanya menyediakan sejumlah fitur yang bisa disesuaikan, seperti ragam manfaat utama, ketersediaan asuransi tambahan (rider), serta opsi metode pembayaran premi.
Seluruh aspek ini sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pribadi dari orang tua.
Kamu cukup mencocokkannya dengan kemampuan finansial dan kebutuhan medis yang dimiliki.
Untuk pilihan asuransi kesehatan, kamu juga bisa mencari panduan tambahan dari berbagai sumber informasi terpercaya untuk memastikan keputusan yang diambil benar-benar sesuai.
Cara Menjaga Tensi Darah Lansia Tetap Normal
Setelah memahami berbagai risiko yang dapat ditimbulkan oleh tekanan darah yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah, penting untuk mengetahui bagaimana cara menjaga agar tekanan darah pada usia lanjut tetap berada dalam rentang yang sehat.
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Melakukan Aktivitas Fisik Secara Teratur
Melibatkan diri dalam kegiatan olahraga ringan sangat bermanfaat bagi lansia. Aktivitas ini membantu mempertahankan kekuatan otot serta mencegah peningkatan berat badan yang berlebih.
Disarankan untuk berolahraga selama kurang lebih 30 menit setiap hari, dengan memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing.
Memperhatikan Kualitas Nutrisi Harian
Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dan nutrisi sangat penting untuk menjaga kondisi tubuh secara menyeluruh, termasuk tekanan darah. Kekurangan gizi dari makanan bisa menyebabkan tekanan darah menurun drastis.
Untuk itu, kurangi asupan makanan yang tinggi garam dan lemak, dan perbanyak konsumsi makanan yang mengandung protein serta serat alami dari sayur dan buah.
Mengatur Pola Tidur dan Waktu Istirahat
Memastikan waktu tidur yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan sirkulasi darah tetap optimal, sehingga risiko tekanan darah tinggi bisa ditekan.
Setiap kelompok usia memiliki kebutuhan tidur yang berbeda, dan bagi mereka yang telah berusia di atas 65 tahun, disarankan untuk tidur selama 7 hingga 8 jam setiap malam agar tubuh tetap bugar.
Menghindari Konsumsi Produk Tembakau
Merokok merupakan kebiasaan yang sulit dihentikan bagi sebagian orang. Namun, demi menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, lansia sangat dianjurkan untuk menjauhi segala bentuk konsumsi tembakau.
Selain meningkatkan risiko kanker, zat yang terkandung dalam rokok juga dapat memicu peningkatan tekanan darah, sehingga berbahaya bagi kondisi jantung dan pembuluh darah.
Melakukan Pemantauan Tekanan Darah Secara Berkala
Di samping menerapkan berbagai gaya hidup sehat, salah satu cara penting untuk menghindari tekanan darah yang terlalu tinggi maupun rendah adalah dengan rutin memeriksa kondisi tekanan darah.
Perlu diingat bahwa nilai tekanan darah bisa berubah-ubah tergantung aktivitas dan usia, sehingga pemantauan yang konsisten akan membantu memastikan bahwa kondisinya tetap sesuai dengan batas yang aman.
FAQ
1. Berapa tekanan darah ideal untuk lansia?
Untuk orang yang telah memasuki usia lanjut, tekanan darah yang dianggap masih dalam batas wajar biasanya berada di antara 130/80 hingga 140/90 mmHg.
2. Apakah orang tua membutuhkan perlindungan asuransi?
Tentu saja. Seiring bertambahnya usia, risiko kesehatan cenderung meningkat, sehingga memiliki perlindungan asuransi menjadi hal yang sangat penting.
Selain itu, biaya pengobatan dan layanan medis di Indonesia terus mengalami kenaikan setiap tahun. Sebagai contoh, pada tahun 2018, biaya perawatan di rumah sakit mengalami kenaikan hingga 11 persen.
Terdapat berbagai pilihan perlindungan yang bisa diberikan kepada orang tua, mulai dari asuransi jiwa, asuransi untuk kebutuhan kesehatan, hingga perlindungan terhadap penyakit berat.
Sebagai penutup, menjaga tensi normal lansia sangat penting agar kesehatan tetap stabil dan risiko komplikasi serius bisa dicegah sejak dini dengan langkah yang tepat.